Saya Terima Nikahnya si “dia” binti “fulan” dengan mas kawinnya seperangkat alat shalat dibayar tunai”
.
Kata-kata tersebut memang sangat lazim dan sering kita dengar sebagai sebuah bagian dari ijab qabul. Kata yang diucapkannya memang tidak perlu bertele-tele atau sangat panjang. Cukuplah dengan singkat, padat dan jelas..
.
Tapi bukan sebatas panjang atau pendeknya kalimat yang diucapkan saat ijab qabul yang merupakan bagian yang terpenting. Melainkan hal yang jauh lebih penting dan esensi adalah makna dibalik kata atau kalimat tersebut. Semua orang yang menikah memang jangan hanya sebatas bisa mengucapkan kalimat tersebut, namun juga diwajibkan untuk bisa mengetahui makna dibalik kalimat ijab qabul tersebut. Tapi tahukah kamu makna perjanjian atau ikrar tersebut..??
.
Nah inilah yang perlu diketahui oleh setiap pasangan yang mau menikah terutama pihak laki-laki dari makna kalimat yang diucapkan saat mengucapkan ijab qabul di pernikahan. Pada saat mempelai laki-laki menngucapkan kalimat ijab qabul ketika menikah, secara tersirat ia sudah berkata dan berjanji seperti ini, “Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.”
.
“Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.
Sudah jelas bukan? Itulah mengapa kita sering mendengar pernyataan bahwa ketika seseorang menikah, maka itu juga merupakan sebuah tanda penyerahan tanggung jawab dari orang tua si wanita kepada laki-laki yang menikahinya.
.
Darisini, sudah seharusnya kita semua sama-sama tahu baik laki-laki atau pun perempuan tentang makna dan hakikat dari ijab qabul yang diucapkan pada saat prosesi pernikahan. Sehingga darisini sudah semestinya para suami dan istri bisa sama-sama saling mengerti dan menjaga pasangannya masing-masing agar perkawinan dan juga rumah tangga mereka tetap awet hingga maut memisahkan, serta pernikahannya diberkati oleh Allah dan dapat membentuk keluarga yang samawa.
Duhai para istri :
Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy-NYA berguncang karena beratnya perjanjian yang di buat olehnya di depan Allah dengan disaksikan para malaikat dan manusia.
.
Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami-mu terhadapmu
.
Bahkan Rasulullah pernah menyampaikan, bahwa “jika sekiranya Allah mengizinkan manusia utk sujud terhadap sesama manusia, maka pasti aku akan menyuruh para istri untuk sujud kepada suaminya”
.
Yaa Allah..
Untuk sahabat2 kami yang sudah menikah, jadikanlah rumah tangganya rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Warahmah..
.
Yaa Allah..
Untuk sahabat-sahabat kami yang belum menikah, pertemukanlah mereka dengan pasangan yang sholeh/sholehah
.
✽ Aamiin Yaa Rabbal’aalaamiin ✽