1
Parenting

Ingin Memiliki Anak? Ketahui Terlebih Dahulu Hikmah-Hikmah Berikut

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Memiliki seorang anak pastilah dambaan setiap pasangan suami dan istri yang sedang membina rumah tangga. Mereka semua pastinya ingin dikaruniai keturunan dengan berbagai motif dan tujuan. Namun, kita juga harus mengetahui arti dan nilai serta hikmah dari orang tua yang memiliki seroang anak. Berikut beberapa arti, nilai, serta hikmah dari memiliki seorang anak:

  1. Tanggung-jawab untuk menyelamatkannya dari neraka.

Ingat, selain nikmat anak juga merupakan amanah. Amanah disini berarti kita memiliki tanggung jawab terhadap anak yang dikaruniakan kepada kita. Sehingga, kita pun tidak bisa begitu saja melepaskan diri dari tanggung jawab terhadap anak kita. Salah satu tanggung jawab yang sangat penting terhadap anak kita adalah menyelamatkannya dari api neraka. Untuk bisa mewujudkan ini, tentunya kita harus bisa mendidik anak kita dengan baik dan benar sesuai aturan Islam. Kita juga harus selalu menyuruhnya kepada jalan kebaikan, tidak segan-segan untuk sering mengingatkannya agar senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

  1. Umur kita semakin tua, otomatis ajal kita semakin dekat. Sudah seharusnya kita ingat, apa yang sudah kita persiapkan?

Seseorang yang sudah memiliki anak, bisa dipastikan jika ia telah memasuki fase dewasa dari umurnya. Dan satu hal yang harus kita pahami dan jangan sampai kita lupakan, semakin dewasa dan bertambah umur seseorang, berarti semakin berkurang juga jatah umurnya di dunia. Hal itu juga mengindikasikan semakin dekat juga ia dengan ajal. Dengan menyadari hal yang demikian, sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk bekal di akhirat kelak.

  1. Allah telah memberikan kita penerus perjuangan.

Makna lain dari kehadiran seorang anak adalah sebagai penerus perjuangan orang tuanya. Dengan memahami makna ini, maka sudah seharusnya kita mempersiapkan anak kita untuk itu. Dengan demikian, kita harus tanamkan sejak dini misi perjuangan kita kepada anak-anak kita.

  1. Pemandangan yang nyata, bahwa rezeki itu akan sampai kepada seorang hamba, bagaimanapun lemahnya dia.

Darisini, kita bisa mengetahui bahwa rezeki seorang hamba sudah digariskan oleh Allah, bahkan sebelum lahir pun, jatah rezeki dia sudah siap menyambutnya, dari mulai pakaian, sabun, sampo, susu, makanan, dan seterusnya.. Jika yang lemah saja dicukupi rezekinya, mengapa yang kuat justru khawatir?

  1. Kebahagian di dunia itu tidak akan murni.

Dengan hadirnya seorang, tentu saja akan membuat kita bahagia. Tetapi, selain kita bahagia dengan kelahiran anak, kita juga akan semakin sibuk dengan tanggung-jawab yang bertambah. Tidur kita akan terganggu dengan tangisannya setiap malam. Mungkin saja seorang ayah harus memasakkan isteri dan anak-anaknya, dan tugas rumah lainnya untuk sementara waktu. Hal ini bisa makin menyadari kita bahwa kebahagiaan di dunia ini tidak akan murni, dimana kebahagiaan di satu sisi tentu akan menyebabkan tugas dan tanggung yang semakin berat dan bertambah di sisi lain.

  1. Sesuatu yang sempurna bagi makhluk, bisa jadi merupakan aib yang sangat besar bagi Sang Khaliq.

Anak merupakan sosok yang sempurna bagi seorang manusia sebagai makhluk. Tapi, Allah sendiri tentunya sangat marah ketika ada seorang hamba-Nya yang menganggap Allah memiliki anak. Karena sudah jelas sekali diterangkan jika Allah itu esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

  1. Cobaan yang berat akan terhapuskan oleh nikmat yang Allah berikan.

Sakitnya persendian di hari-hari akhir kandungan, lalu sakit-sakit yang ditimbulkan oleh kontraksi, ditambah robeknya jalan keluar bayi, merupakan cobaan yang berat.. tapi itu semua akan terlupakan, dan hati menjadi “plong”, saat sang ibu melihat jabang bayinya terlahir dengan selamat.

webinar umroh.com
  1. Sesuatu yang berat, akan menjadi lebih ringan, apabila diniatkan untuk beribadah kepada Allah.

Apa yang dialami oleh seorang ibu dari mengandung, melahirkan, dan merawat bayi setelah itu, adalah pekerjaan yang sangat berat. namun beban itu menjadi relatif ringan, ketika dia selalu ingat tentang nilai ibadah didalamnya. Inilah sebabnya, mengapa orang barat rendah angka kelahirannya, karena saat  berpikir untuk memiliki anak, mereka tidak meniatkannya untuk ibadah kepada Allah. Sehingga darisana akan menimbulkan efek banyak munculnya pikiran-pikiran negatif di benak mereka jika memiliki anak.

  1. Balasan Allah itu sesuai dengan perjuangannya.

Beratnya proses yang dijalani oleh seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, dan membesarkan sang anak akan dibalas oleh Allah dengan hak berbakti seorang anak yang tiga kali lebih tinggi dari hak baktinya kepada seorang ayah.