1
Muslim Lifestyle News

Fenomena Mudik di Dunia dan Akhirat

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Indonesia adalah negeri yang unik. Salah satunya adalah kekayakan dalam pemandangan arus mudik yang tak dimiliki negeri lain di dunia.

Fenomena berseri disetiap jelang Hari Idul Fithri. Asap-asap knalpot menyesakkan pernafasan. Kemacetan bak ular yang lama terurai. Jalan tol bebas hambatan jadi mitos berkepanjangan. Konon tol panjang jadi alat pembunuh masal. Kedisiplinan pengguna jalan barang langka. Asal cepat biar selamat nekatpun mantap, begitu semangat empat lima pekik pemudik. Anak-anak dan perempuan dalam himpitan berjibun manusia sambil menenteng tas dan kardus yang berat, berisi buah tangan sanak saudara dikampung halaman.

Panas terik keringat mengucur santapan yang harus dinikmati. Semua dilakukan demi mudik, pulang kampung.

Pulang kampung dambaan setiap  orang yang merantau ditanah orang, jauh dari jengkal kampung kelahiran. Demi menyambung kehidupan hijrah pun dilakukan. Kota-kota besar tujuan menggiurkan tempat mengadu nasib. Dengan segala sumber daya yang berbeda-beda catur kehidupan dimainkan. Hidup adalah pilihan. Menurut kaca mata sederhana nasib ditentukan akumulasi kesungguhan, kebiasaan dan pilihan.

Dari seluruh pelosok negeri berduyun-duyun satu tujuan menuju kampung halaman. Tak heran kota-kota besar, seperti dikuras abis menjelang hari raya. Jalanan kota yang biasanya bising oleh kemacetan hari itu sepi tak berpenghuni. Bahkan  katanya buat futsal pun bisa. Saat semua mudik, kota besar menjadi lega.

Kembali

Mudik mengingatkan manusia bahwa segala sesuatu akan kembali ketempat asal.  Dunia fana ini segalanya kembali berpusat kepada Dzat Yang Maha Kuasa Pencipta dari tidak ada menjadi ada. Jagat raya beserta isi hakikatnya milik Allah Subhanahu Wata’ala. Segala kenikmatan yang bisa dirasa oleh manusia berupa rizki hanyalah titipan sementara. Harta, rumah, perhiasan, anak, kendaraan, kesehatan, bahkan umur titipan semata. Adakalanya Allah Subhanahu Wata’ala mengambilnya barang sementara atau bahkan selamanya.

Sehingga jangan sampai kenikmatan yang telah Allah anugerahkan melupakan kita kepada Sang pemilik hakiki kenikmatan tersebut. Dengan sangat mudah Allah Subhanahu Wata’ala sewaktu-waktu mengambil kenikmatan tersebut.

Kesalahan yang diperbuat manusia berupa maksiat berdampak besar bagi kehidupan sesuai dengan tingkatan kemaksiatannya. Apabila kemaksiatan tersebut ekskalasinya besar maka dampak kerusakannya juga meluas. Kemaksiatan sistemik membawa dampak kerusakan sistemik pula.

webinar umroh.com

Mudik Akhirat

Selain mudik dunia, jangan lupa bahwa ada juga mudik akhirat, Karena mudik pada dasarnya juga mengingatkan kita, bahwa kita semua akan kembali ketempat akhir muara manusia yaitu kampung akhirat. Bila ajal telah tiba tak kuasa manusia berkat-kata. Semua manusia akan kembali keharibaannya. Digiring satu persatu tanpa ada yang terselip barang satupun.

Mudik ke akhirat tak mengenal waktu dan usia. Tidak ada pengumuman terlebih dahulu. Tidak harus sakit, tidak menunggu tua renta. Kapanpun dimanapun bila ajal tiba. Maka saat itulah malaikat datang menjemput.

Jika demikian, kematian bukan suatu yang perlu ditakutkan. Yang perlu dipersiapkan adalah bekal atau ‘oleh-oleh’ yang harus kita bawa untuk perjaalanan akhirat yang panjang dan tak bertepi. Apa bekal terbaik yang harus kita bawa? Ya, Ketaqwaan adalah bekal terbaik. Karena ketaqwaan adalah predikat terbaik manusia.

Pastikan perjalanan mudik kita aman dan selamat sampai tujuan. Hidup bukan barang mainan yang dihabiskan untuk mainan. Hidup adalah pertanggungjawaban yang besar. Berbekallah dengan taqwa. Pakailah sabuk pengaman. Sebaik-baik ‘sabuk pengaman’ adalah iman. Berhati -hatilah dijalan kehidupan. Tengok kanan dan kiri. tengoklah mana yang halal dan haram. Kenalilah petunjuk jalan. Al-Quran dan As-Sunnah  sebaik-baik dan sejelas petunjuk jalan.Sampai jumpa semoga kita ketemu di surgaNya.*