1
Motivasi Muslim Lifestyle

Dakwah Itu Tidak Bisa Instan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dakwah tidak seperti makan cabe, yang pedasnya langsung terasa. Bahkan boleh diibaratkan jika dakwah itu seperti menanam tumbuhan, dimana jika kita sekarang menanam, tentu kita tidak bisa berharap jika tumbuhan itu akan tumbuh dengan seketika dalam sekejap. Pastinya tumbuhan tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat tumbuh, dan tumbuhnya pun harus setahap demi setahap dan tidak bisa langsung menjadi besar seketika.

Pergaulan bebas saat ini tidak hanya menjangkiti anak muda, tetapi juga kalangan lain. Kita mungkin juga tidak jarang mendengar jika pergaulan bebas juga sudah merambah terhadap anak-anak yang masih dibawah umur. Hal ini justru semakin merajalela saja karena virus kebebasan berekspresi yang lahir dari paham-paham yang tidak benar dan juga bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai Islam. Virus ini dapat merusak pola pikir generasi dan juga merusak tatanan kehidupan yang ada masyarakat dunia hari ini. Sebab membuat generasi jadi individualisme, tidak mau peduli saat ada kemaksiatan pergaulan bebas. Kalaupun peduli maka atas nama kebebasan yang dibingkai negara dalam Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi alasan para korban.
.
Jadinya generasi muslim semakin hari semakin rusak seperti yang diinginkan penjajah. Penjajah merusak generasi dengan pemikiran individualismenya karena tidak mampu melawan muslim dengan fisik. Sebagaimana kata orientalis Samuel mengatakan bahwa: “Kaum muslim tidak bisa dihancurkan dengan memenggal kepala mereka, tapi dengan cara memutar kepala mereka”.
.
Hasilnya kini terasa. Generasi muslim telah diputar kepalanya sehingga tidak suka pada agamanya. Tidak suka diajak melindungi diri dengan menutup aurat, tidak suka dilarang berdua-dua (khalwat), tidak suka dilarang campur baur (ikhtilath). Padahal semua itu ajaran agama mereka sendiri, tapi karena pikiran sekularisme membuat mereka tidak suka dengan ajaran Islam.

Oleh karena itulah dakwah memang sangat mutlak diperlukan melihat fenomena-fenomena yang ada sekarang. Dakwah itu melalui proses panjang, hasilnya tidak langsung dirasakan, bisa jadi 10 tahun lagi, 20 tahun lagi, bahkan nanti yang merasakan anak cucuk kita. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang sabar, dan mau menikmati proses.
.
Teringat dulu tahun 2009, saat perempuan memakai jilbab syari, diejek oleh teman-teman bahkan guru “eeh ada ninja”. Tapi sekarang coba lihat hasilnya? Berkat perjuangan ormas Islam, komunitas Islam, kini jilbab sudah menjadi trend.
.
Coba lihatlah Rasulullah dulu dakwah di Mekah sampai 13 tahun. Segala jenis tantangan dirasakan, mulai dari tantangan batin sampai fisik. Tapi berkat sabarnya dakwah Rasulullah, Islam bisa menyebar ke 2/3 dunia.
.
Anda tahu juga saat ini, pacaran merajalela diberbagai pelosok daerah dan menyerang segala usia. Kini dianggap sebagai trend padahal pacaran sudah nyata-nyata maksiat. Oleh karena itu dibutuhkan gerakan dakwah yang sabar dan berani mengungkap rusaknya pacaran. Walau sekarang tidak dapat hasilnya, insyaALlah jika tetap lantang mendakwahkan #IndonesiaTanpaPacaran maka tinggal menunggu waktu saja kapan pacaran dianggap sebagai perbuatan bodoh, kolot, dan merusak.
.
Maka jangan heran, kami dari gerakan #IndonesiaTanpaPacaran tidak capek-capeknya terus membongkar rusaknya pacaran dari berbagai sudut pandang, dan selalu share ke segala media kami. Ini bukan menjelek-jelekan, tapi emang faktanya pacaran jelek, maka kami terus mendakwahkannya.
.
Walau sekarang belum langsung didapatkan hasil dakwahnya, namun insyaAllah dengan istiqomah like akun-akun kami, apalagi ikut share insyaAllah bisa menjadi penambah timbangan kebaikan di akhirat kelak. Sebab Anda telah berproses dan berjuang dalam dakwah menuju IndonesiaTanpaPacaran.