Sebuah generasi muda idealnya memang dapat memberikan suatu kontribusi yang besar dan juga berarti pada suatu negara. Generasi tua jelasnya akan menggantikan sebuah generasi tua yang sebelumnya, karena generasi yang sudah tua pastinya sudah banyak yang memutuskan untuk resign dari berbagai kegiatan yang ada, sehingga darisana diperlukan sebuah regenerasi, atau perhantian dari generasi yang sebelumnya ke generasi setelahnya.
Pada saat inilah sebuah generasi harus mampu meneruskan peran dari generasi tua sebelumnya, untuk banyak membuat gebrakan yang berarti serta memberikan sebuah sumbangsih yang besar dan luar biasa untuk lingkungan dan komunitasnya, bahkan sampai kepada bangsa dan negara juga dunia. Sayangnya tidak semua generasi muda yang dapat melakukan itu semua. Untuk dapat melakukan itu semua, jelas sebuah generasi muda harus memiliki syarat-syarat yang wajib untuk dipenuhi.
Selain itu banyak juga faktor-faktor yang dapat berperan besar untuk mewujudkan semua itu. Misalnya saja seperti habbit, lingkungan mulai dari keluarga, teman, sahabat, tempat tinggal. Selain itu juga yang tak kalah penting adalah sistem yang ada di lingkungan dan juga negara tempat mereka tinggal. Jika sistem atau aturan di negara serta tempat mereka tinggal tidak mendukung, maka hal itu dapat juga membuat generasi muda akan gagal alias kehidupannya rusak.
Fenomena ini dapat kita lihat pada beberapa generasi muda yang ada di negeri ini. Dimana mereka justru memiliki kehidupan, sikap, dan juga yang habbit yang sangat memprihatinkan karena begitu jauh dari nilai- nilai yang positif. Dan apa yang terjadi dengan fenomena generasi muda kita tak lepas dari kegagalan negara melakukan penjagaan serta pembinaan terhadap mereka.
Negara membiarkan pemikiran yang batil dan tidak benar mengepung generasi melalui muda kita dari berbagai sarana. Selain itu, negara secara tidak langsung juga membiarkan para orang tua berjibaku sendiri, sehingga mereka tidak sempat untuk dapat memfilter anak-anak mereka dari berbagai serangan pemikiran-pemikiran yang rusak dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islami.
Di bidang pendidikan juga, negara minim menanamkan nilai-nilai takwa bahkan melalui pendidikan agama sekalipun. Sudahlah kuantitas pendidikan agama minim, kualitas kontennya juga dikebiri. Kurikulum pendidikan pun telah terpenetrasi ide yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dari sisi media juga tidak kalah berperan, dimana negara gagal menghilangkan konten-konten porno dan nilai-nilai lainnya yang dapat merusak pemikiran generasi kita. Selain itu juga mereka tak sanggup membendung sebaran budaya-budaya tidak baik yang rusak dan merusak generasi. Hal-hal tersebut jelas saja menyebabkan berbagai dampak negative pada generasi ini. Hingga terjebaklah mereka dengan pergaulan bebas, perilaku menyukai sesama jenis, narkoba, kriminalitas remaja, dsb.
Becermin dari kegagalan negara dalam menjaga dan membina generasi, sanggupkah kita membayangkan wajah negeri ini di masa depan bila bertahan dengan fenomena ini? Karena itulah terapkan selalu nilai-nilai Islam pada generasi-generasi muda yang ada di negeri. Minimal dari lingkup yang paling kecil adalah dari lingkungan keluarga, dimana para orang tua selalu dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada diri dan pikiran mereka.
Jika sudah demikian, insyaAllah anak-anak mereka akan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga darisana mereka pun dapat memfilter hal-hal buruk yang datang dari luar, dan generasi muda pun dapat terselamatkan dari kerusakan.
===
