1
Muslim Lifestyle News

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Survei: 84,7% Pacaran Tidak Berakhir di Pelaminan

Bagi yang punya alasan pacaran untuk menikah kini telah terbantahkan. Dalam salah survei terbaru yang telah dilakukan terhadap aktivitas pacaran membuktikan bahwa 84,7% pacaran tidak berakhir di pelaminan, sementara hanya 16,3% belum pernah putus (masih ada kemungkinan untuk putus). Dari 776 responden, hanya 126 orang yang menjawab belum pernah putus, sementara 648 orang berakhir dengan putus dan 2 orang tidak menjawab. Artinya pacaran rata-rata berakhir dengan putus.
.
Kemungkinan pacaran untuk terus berlanjut pada jenjang pernikahan sangat sedikit. Hal ini dibuktikan bahwa dalam survei pacaran makin lama bukannya makin akur tapi makin menghasilkan banyak masalah, sehingga rata-rata putus. Jadi orang pacaran itu sama halnya cuma jagain jodoh orang saja.
.
Lantas, jika pacaran tidak berakhir dengan menikah, untuk apa pacaran? Inilah masalahya dan harusnya membuat aktivis pacaran berpikir. Tidakkah mereka sadar bahwa pacaran benar-benar perbuatan membuang-buang waktu dan tenaga. Survei yang telah dilakukan ini mempunyai data survei yang valid, betapa pacaran menguras waktu dan tenaga. Mulai dari waktu untuk jalan-jalan, telpon-telponan, termasuk berapa waktu yang dihabiskan wanita hanya untuk memilih baju yang cocok dalam rangka kencan (survei detailnya diungkap dalam buku ke 60 Ka Ode yang berjudul Hati-hati, Muslihat Lelaki).

Kita semua pastinya haruslah dapat mengetahui bahwa waktu yang digunakan untuk aktivitas pacaran tidak main-main, dimana apabila kita komparasikan terhadap seorang penulis buku misalnya, waktu tersebut mungkin dapat digunakan untuk menulis 1 judul buku. Coba bayangkan kawan-kawan kalau waktu kalian berpacaran digunakan untuk berbagai aktivitas positif. Tidak hanya sebatas menulis buku saja tetapi juga berbagai aktivitas lain yang dapat mengembangkan bakat, maka kalian sudah bisa menjadi orang yang hebat dalam bidangnya.

Salah satu hasi survei yang pernah dilakukan tentang fakta putusnya hubungan pacaran. Bahwasannya ternyata lelaki bisa meninggalkan wanita kapan pun dia mau, tanpa perlu adanya alasan tertentu. Adapun jika alasan itu ada, maka alasannya selalu dibuat-buat (diselingkuhin, dicuekin dll) hanya untuk dapat menyalahkan wanita (padahal wanita belum tentu salah). Fakta survei ka Ode tersebut 43,3% memutuskan pacar tanpa ba-bi-bu. Sementara alasan lain putus karena memang sudah bosan (selingkuh) yaitu 44,1% dan 12.6% menjawab karena alasan lainnya.
.
Mungkin Anda bertanya kenapa bisa terjadi seperti ini? Lelaki makhluk yang penuh dengan logika. Jika ia sudah bosan akan ada 1.000 alasan yang dia berikan untuk memutuskan wanita. Adapun jika lelaki misalnya masih cinta banget, sementara wanita sudah tidak mau pacaran maka hati-hati.

Lelaki bisa menggunakan logikanya lagi agar wanita tetap jatuh dalam pelukannya. Mulai dari ancaman batin, sampai ancaman fisik. Contohnya:
“Jika kamu memutuskan saya, maka saya tidak akan makan satu hari”
“Jika kamu memutuskan saya, maka saya kelak akan merusak rumah tanggamu”
“Jika kamu memutuskan saya maka foto/video kamu akan saya share di dunia maya”
serta masih banyak kata-kata serupa lainnya.
.
Mungkin Anda punya alasan, pacar saya baik tidak mungkin sejahat itu? Kalau dia baik tidak mungkin pacaran. Toh pacaran saja sudah nyata maksiat udah dilakukan apalagi kemaksiatan lain.

Islam memang tidak mengenal pacaran dan menyuruh umatnya yang ingin menjemput jodoh dengan taaruf. Lalu, mengapa tidak memulai cara untuk menjemput jodoh dengan taaruf saja? Percayalah jika sesuatu dijalankan dengan sesuai aturan Allah, niscaya hasilnya pun akan lebih barokah.