1
Motivasi Muslim Lifestyle Tips

Jadikanlah Surga Sebagai Motivasi Utamamu Dalam Berdakwah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Setiap manusia senantiasa erat dengan kata komitmen dan kapasitas. Ketika seseorang telah berkomitmen atas sesuatu, selama dirinya mau belajar maka bagaimanapun kapasitasnya ia akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Sebaliknya, sebaik apapun kapasitas seseorang, boleh jadi dirinya diberi nikmat kemampuan yang begitu banyak oleh Allah, tapi jika ia tidak memiliki komitmen maka kapasitas itu percuma. Kemampuannya tidak akan melahirkan sebuah kontribusi berarti.

Perlu kita memahami bahwa komitmen tidak bisa dipisahkan dari kesadaran. Jika ia sulit untuk berkomitmen, maka haruslah dibangun kesadaran. Dan membangun kesadaran itu butuh menancapkan pemahaman yang shahih.

Jadi, jika kita sulit untuk komitmen dalam dakwah, kemungkinan besar kita tidak memiliki kesadaran utuh tentang dakwah. Dan tidak memiliki kesadaran utuh tersebut, pasti berkaitan pula dengan pemahaman apa yang kita terima. Jadi, cek dulu diri kita.

Lain halnya dengan kapasitas, itu berkaitan dengan melatih kemampuan. Selama ia memiliki keinginan untuk belajar dan mau membentuk kebiasaan, maka kemampuan itu bisa dibentuk. Kuncinya mau belajar dan mau membiasakan.

So, bagaimana supaya kita bisa berkomitmen dan memiliki kapasitas mumpuni terutama di jalan dakwah Islam? Maka, kita harus memahami bahwa sebuah komitmen yang kita buat, itu bukan hanya antara diri kita dengan manusia, tapi itu antara diri kita dengan Allah. Kelak, segala ucapan yang pernah kita lisankan akan ditanya oleh Allah di hari pertanggung jawaban.

Dan untuk mengarungi jalan dakwah, maka belajar adalah saudara kembarnya. Tidak bisa merasa nyaman dengan kapasitas yang kita miliki sekarang, teruslah belajar untuk mengasah kemampuan. Belajar itu bukan untuk kepuasan diri sendiri, tapi untuk menjadi manusia bermanfaat yang taat syariat, dan berkontribusi di jalan dakwah Islam. Selain itu jadikanlah sorga sebagai motivasi terbesarmu dalam melaksanakan dakwah. Sebelum kita berada di alam akhirat saat dibangkitkan kelak, kita juga sudah bisa menciptakan sorga yang ada di dunia.

Jika ada sorga di dunia, maka sorga yang paling diharapkan manusia adalah sorga didalam rumahnya, dalam pernikahannya dan dalam keluarganya.

webinar umroh.com

Rumah adalah tempat dimana manusia, menghabiskan sebagian besar waktu bersama dengan pasangan yang di amanahi Allah kepada kita.

Allah sebagai zat yang menciptakan manusia dengan potensi fitrah berupa naluri melestarikan jenis, melengkapi manusia dengan syariat Nya agar terwujud rumah tangga yang sakinah (ketentraman), mawaddah (saling mencintai dan mengasihi) dan rahmah (kasih sayang) . Dan syariat itu telah diteladankan oleh Rasulullah Muhammad SAW manusia yang paling mulia.

Rumah tangga yang demikian tidak terwujud begitu saja. Ia adalah hasil dari proses atau usaha mengikatkan diri dengan aturan-aturan Allah, yaitu berupa kewajiban suami yang menjadi hak istri, serta kewajiban istri yang menjadi hak suami.

Hanya saja saat ini, tatanan kehidupan rumah tangga dengan syariatnya yang lengkap di terjang serangan pemikiran barat liberal (yang menginginkan kebebasan tanpa aturan Allah) yang menghantam relasi suami istri dalam keluarga. Hal ini bisa kita lihat dari RUU P-KS yang saat ini akan dijadikan sebagai UU.

Dalam RUU P-KS pasal 7 ayat 1 menyebut adanya hak mengambil keputusan terbaik atas diri, tubuh dan seksualitas seseorang agar melakukan untuk berbuat atau tidak, jadi disini seseorang bebas berlaku seksual dengan siapa saja tidak dibatasi dalam lembaga pernikahan , sebaliknya dilembaga pernikahan tubuhnya dianggap dikendalikan oleh pasangan.

Tentu yang demikian adalah salah satu upaya merusak keluarga-keluarga muslim khususnya hubungan suami dan istri. Pemikiran yang demikian muncul dari cara pandang ideologi kapitalis sekularisme yang menjauhkn peran syariat Allah dalam urusan kehidupan lebih khusus lagi aturan dalam kehidupan rumah tangga.

Alhamdulillah, Allah beri kesempatan hari ini bersilaturahmi dengan ibu-ibu majelis ta’lim, bersama-sama mengkaji islam, memahami pemikiran-pemikiran islam, sama-sama merindukan diterapkan syariat Allah dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, islam menjadi satu-satunya pandangan hidup kaum muslimin dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk didalamnya dalam urusan rumah tangga, sehingga terwujud “Rumahku Sorgaku”.