Nabi Muhammad ialah sosok mulia yang diberi gelar AL –Amin oleh Allah swt. Beliau ialah Nabi sekaligus Rasul yang di utus oleh Allah swt untuk menyebarkan ajaran agama tauhid / islam.
Perintah Allah untuk segera berdakwah menyebarkan ajaran islam dikarenakan kehidupan masyarakat Arab khususnya di mekkah pada masa pra islam dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan atau kegelapan terhadap kebenaran. Tatanan sosial dan akhlak tidak berjalan semestinya. Kultur masyarakat yang ada pada waktu itu menganut keyakinan Paganisme (suatu kepercayaan spiritual, atau praktek penyembahan terhadap patung dan berhala).
Baca juga: Terungkap Ini Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah
Awal Mula Dakwah Rasul Dimulai
Rasulullah memulai dakwahnya di mekkah. Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hukum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Umroh.com merangkum, untuk menghadapi itu semua, Rasulullah mempunyai sebuah strategi supaya dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam bisa terus berlanjut. Strategi merupakan cara yang dipergunakan oleh Rasulullah untuk menyampaikan dakwah Islam dengan tujuan agar dakwah tersebut bisa dengan mudah diterima oleh umatnya. Pada waktu itu Rasulullah saw melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, fokus pada perbaikan akidah atau keyakinan dan penyampaian ajaran dengan hikmah dan mauidzotul hasanah.
Pada mulanya, Rasulullah memulai kegiatan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi dengan harapan tidak menimbulkan kecurigaan dari kaum Quraisy Mekkah. Beliau hanya menyeru kepada keluarga inti dan beberapa kerabat dekatnya. Seperti kepada Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Siti Khadijah, Ummu Aiman, dan Zaid bin Haritsah. Kemudian orang-orang tersebut dikenal dengan istilah Assabiqunal Awwalun.
Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Jika Belum, Yuk Lihat Jadwalnya di Sini!
Tiga Ajaran Inti Rasulullah
Pada tahap ini, Rasulullah hanya menyampaikan beberapa ajaran dasar dari agama Islam. Inti ajaran tersebut mencakup tiga hal, yaitu: pertama, keesaan Tuhan; kedua, penghapusan patung-patung berhala; dan ketiga, kewajiban manusia untuk beribadah ritual dan sosial untuk mencari keridaan Allah swt. semata. Beberapa sahabat yang sudah menerima ajaran Rasulullah, kemudian mengembangkan dakwahnya kepada para sahabat yang lainnya, sehingga para pengikut Rasulullah saw semakin hari semakin banyak.
Setelah melaksanakan dakwah dengan cara sembunyi, akhirnya pada saat turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT di Al-Qur’an Surah 26: 214-216 agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Rasul pun mulai melakukan Dakwah secara terang-terangan yang dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian nya. Saat itu yang Rasulullah lakukan ialah, Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Kemudian Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekkah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Baca juga: Ada Banyak Cara Mudah Agar Bisa Pergi Umroh, Lihat di Sini!
Saat itulah beliau bersikap lebih mantap dan bersabda, “Segala puji bagi Allah dan aku memuji-Nya, memohon pertolongan. percaya dan tawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya seorang pemandu itu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus dan kepada manusia secara umum. Demi Allah, kalian benar-benar akan mati layaknya sedang tidur nyenyak dan akan dibangunkan lagi layaknya bangun tidur. Kalian akan benar-benar dihisab (dihitung amal perbuatannya) terhadap apa pun yang kalian perbuat. Lalu di sana ada surga yang abadi dan neraka yang abadi pula.”
Dari dakwah Rasulullah di mekkah, terdapat banyak Hikmah yang sejatinya dapat kita diambil diantaranya ialah Menyadari bahwa melalui sifat bijaksana, sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah SWT. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila sesorang ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus diuji. Serta dapat meneladani Rasulullah sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan amal perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
Baca juga: Ini yang Terjadi saat Sa’ad Bin Abi Waqqash Masuk Islam
Dari dakwah Rasul pun kita dapat belajar dan menerapkan dalam kehidupan sehari hari untuk melaksanakan ajaran Islam. Yakni menjalankan rukun Islam dan melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari dilingkungannya masing-masing dengan tidak memaksa orang lain atau menghina peribadatan/nama tuhan agama lain. Konsisten dan komitmen men-Tuhankan Allah SWT. Karena menyekutukan-Nya adalah dosa besar yang tidak terampuni serta senantiasa lah kita berjihad di jalan Allah SWT.