Tidak sedikit dari orang tua yang mengeluhkan betapa sulitnya mengasuh anak di masa sekarang ini. Memiliki anak yang pintar lagi saleh serta sukses dunia dan akhirat menjadi idaman semua orang tua. Hanya saja tantangan globalisasi budaya, informasi dan teknologi serta menipisnya nilai nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat adalah PR dan tugas kita bersama karena sedikit banyaknya akan mewarnai perilaku anak-anak zaman sekarang, termaksud anak kita. Ibarat membuat istana pasir di bibir pantai, begitu tersapu dengan ombak maka akan runtuh, hilang begitu saja. Apa yang sudah diupayakan orang tua rasanya akan menjadi pekerjaan yang sia-sia. Keadaan yang demikian tidak jarang kemudian menimbulkan stress.
Stress adalah respon tubuh pada sesuatu akibat berbagai persoalan yang dihadapi, mencakup mental, sosial dan fisik termasuk didalamnya permasalahan anak. Gejala-gejalanya bisa berupa kelelahan, kemurungan, kelesuan, kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur atau malah tidur berlebihan. Stress erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh. Banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stress dengan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya. Oleh karenanya, perlu kesadaran penuh untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis.
Orang tua bukan malaikat, yang tak pernah salah. begitujuga anak anak kita bukan malaikan yang selalu benar. Anak anak kita sedang berproses dan belajar untuk mengayuh kehidupan demi meraih kebahagiaan dan kebaikan dalam hidupnya. sehingga dalam membesarkan dan mendidik mereka kita harus memahami mereka secara utuh. Namun tidak dipungkiri terkadang orang tua mengalamai banyak persoalan dengan anak anaknya. Yang persoalan itu tidak jarang membuat orang tua stress. Berikut ini cara mengurangi tekanan agar dapat mengasuh anak tanpa stress, di antaranya:
– Memandang anak dengan kaca mata Islam
“Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan kalian mengkhianati amanat-amanat kalian, sedang kalian mengetahui. Ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian. Dan di sisi Allah ada pahala yang besar”. (QS. Al-Anfal: 27-28)
Anak adalah amanah sekaligus ujian dari Allah SWT. Sebagaimana amanah maka harus dididik dan diasuh dengan baik. Sementara ujian yang diberikan lewat anak sangat beragam. Pemahaman yang benar tentang Islam menjadikan kita sebagai orang tua bisa melewati ujian dengan benar sekaligus akan dapat mendidik dan mengasuh anak-anak dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Memahaminya sebagai sebuah amanah, akan menjadikan orang tua berhati hati dalam mengasuk anak anaknya. layaknya amanah, maka Allah Swt akan meminta pertanggung jawaban atas apa yang di amanahi pada kita. ketaqwaan orang tua adalah kekuatan utama dalam mengasuh, mendidik dan membesarkan anak anak.
– Memahami Tumbuh Kembang Anak
Setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Pertumbuhan dan perkembangan, mencakup dua peristiwa yang berbeda, tetap saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran. Sementara perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh.
kita harus paham, kapan anak bisa duduk, berdiri, berjalan, meraih sesuatu, bisa untuk di ajak kerjasama, dll. Hal ini menjadi sangat penting bagi orang tua untuk memahami setiap proses tumbuh dan kembang anak. tugas kita memantau, jika terdapat permasalahan maka dengan sigap bisa mengatasinya.
Ketidaktahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak sesuai usia, bisa menimbulkan tekanan. Pendidikan dan pengasuhan yang baik harus dilakukan sesuai dengan usia anak. Pengetahuan tentang tumbuh kembang akan sangat membantu dalam melakukan penanganan terhadap masalah anak.