Umroh.com – Hidup itu dilalui tantangan dan perjalanan yang berlika-liku. Terkadang sebuah pencapaian yang dilalui bisa jadi sebagai sumber kesuksesan kita, atau bahkan menjadi sebuah kegagalan. Di balik setiap kegagalan yang tertunda, jika kita memiliki tekad yang kuat keberhasilan untuk sukses akan selalu menyertai. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai kesuksesan. Inilah nilai yang menentukan kesuksesan seseorang.
Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja?
Pengertian Sukses
Umroh.com merangkum, sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup sesuai keinginan, melakukan apa yang dinikmati, dan dikelilingi oleh orang-orang yang disenangi.Kesuksesan tentu erat kaitannya dengan mental. Menurut Rhenald Kasali, setiap manusia dianugerahi pendidikan, pekerjaan, percintaan, dan masih hal lain yang dapat berjalan secara lancar sesuai dengan keinginannya. Kesuksesan itu keberhasilan yang diperoleh dari hasil jerih payah sendiri.
Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa sukses dipandang dari seberapa materi yang ia punya atau yang ia miliki, atau kepintaran aapa yang dia punya untuk mencapai kata sukses. Untuk menjadi sukses kita bisa mulai dengan hal-hal kecil yang kita mampu lakukan.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk donwload aplikasinya di sini sekarang juga!
Apakah Nilai Menentukan Kesuksesan?
Fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah perihal nilai. Kita sama-sama tahu sebagian besar dari siswa ataupun mahasiswa menjadikan nilai menjadi target utama dalam menyelesaikan pendidikan. Nilai yang baik dianggap sebagai puncak keberhasilan tertinggi dalam melaksanakan proses belajar.
Nah, dari situ kita bisa mengetahui permasalahan yang terjadi. Nilai merupakan titik terakhir dalam proses belajar. Dengan predikat nilai yang baik mereka beranggapan bahwasanya akan mudah mendapatkan pekerjaan yang layak disisi lain mereka juga beranggapan bahwasanya nilai merupakan tolak ukur kepandaian seseorang dalam pendidikan. Hasil yang didapat berupa nilai dijadikan pedoman kapabilitas seseorang dalam menyelesaikan pendidikannya.
Tidak berhenti sampai di situ, mereka yang selalu berambisi mengejar nilai pasalnya tidak memperhatikan keadaan lain yang terjadi di sekitar. Seperti contoh memanfaatkan peluang yang ada, juga bereksperimen mencari dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Mereka terlarut dalam keadaan terobsesi dengan sebuah tujuan penentu di mana nilai adalah awal kesuksesan seseorang.
1. Keinginan Segera Lulus
Lulus menjadi dambaan semua murid yang melaksanakan pendidikan. Dimana kelulusan adalah simbol keberhasilan seseorang dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar atau pun mahasiswa. Namun, predikat lulus memiliki berbagai persyaratan. Salah satu persyaratan utama yang harus diselesaikan adalah nilai. Nah maka dari itu sebagian besar dari mereka yang masih mengejar nilai ingin segera menyelesaikan studinya.
2. Mendapatkan Pekerjaan yang Layak
Perusahaan besar terkemuka di dunia selalu membuka perekrutan karyawan dengan melihat kompetensi dan skill yang dimiliki. Namun sebelum sampai pada tahap itu persyaratan utama yang harus dimiliki adalah nilai akhir yang kita dapatkan selama proses belajar mengajar. Dengan nilai yang baik perusahaan menyimpulkan kualitas diri yang dimiliki pelamar sangat baik.
Yuk jadilah tamu Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
3. Memperoleh Apresiasi dari Keluarga dan Kerabat
Predikat baik atas pencapaian yang didapatkan dari nilai tentu akan mendapatkan apresiasi dari keluarga dan kerabat. Karena kita dianggap mampu menyelesaikan tugas dengan baik sebagai pelaku pendidikan.
Itulah tiga alasan menurut pandangan yang menjadikan sebab nilai sebagai pencapaian tertinggi dalam pendidikan. Pada hakikatnya nilai merupakan tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pendidikan. Tetapi, saat ini pengertian demikian kiranya sudah tidak bisa lagi dijadikan acuan utama, karena banyak dari mereka yang mengejar nilai menggunakan cara-cara yang tidak baik sepeti mencontek.
Mengapa pemikiran demikian bisa terjadi?
Kualitas sumber daya manusia kiranya sudah tercemar oleh beberapa kelakuan buruk yang dimiliki diri sendiri. Mereka yang tidak mau berusaha dan mencoba mengembangkan bakat dalam diri, turut masuk dan larut dalam euforia mengejar nilai. Pemikiran seperti itulah yang menjadikan rendahnya kualitas dalam diri sendiri. Mereka tidak percaya dengan kemampuan lain yang bisa menunjang kesuksesan di masa depan.
Pada dasarnya seseorang yang sudah memasuki tahap kedewasaan, kiranya tidak perlu berambisi untuk mengejar nilai. Karena pada masa itu kita sudah dihadapi pada realita yang sesungguhnya. Meningkatkan kualitas dalam diri, menanamkan idealisme, juga mencari dan mengembangkan bakat yang dimiliki menjadi faktor utama pendukung keberhasilan di masa depan.
Coba kita telisik kembali sejarah-sejarah terdahulu. Di mana para pembesar negeri juga ilmuwan tidak memiliki ijasah atau pun nilai dari guru, tetapi sampai saat ini kita bisa merasakan manfaat dari berbagai penemuannya. Juga para pembesar terdahulu yang terus mewariskan ilmunya dan terus menerangi dunia.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Jadi kiranya pola pikir yang menganggap nilai sebagai dasar pencapaian tertinggi dalam proses menuju keberhasilan adalah sesuatu yang salah. Di mana nilai adalah coretan kertas dengan tinta yang sewaktu-waktu bisa luntur. Berbeda dengan bakat dan kemampuan yang ada dalam diri sendiri, di mana jikalau kita terus berusaha mengejarnya kita akan menerima hasil yang sangat baik dan terbilang sempurna.