1
Motivasi News

Inilah Nilai Kemuliaan Seorang Ibu Dalam Pandangan Islam (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ada seorang penggiat Feminist liberal, yang juga dikenal sebagai seorang plagiator muda, membuat pernyataan tendensius dan cukup kontroversi, dimana ia menyikapi fenomena prostitusi yang telah terjadi di kalangan para artis. Secara tersirat, ia juga bisa dikatakan telah merendahkan posisi ibu. Menurutnya, seorang ibu adalah murahan dan kalah berharga dibanding pelacur.
.
Pernyataan itu tentu saja dilandasi oleh pola pikirnya yang batil dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dimana menurutnya seorang ibu yang “hanya” menerima uang belanja Rp10 juta, namun tugasnya tak hanya melayani suami, tetapi juga banyak melakukan pekerjaan lain seperti merangkap sebagai baby sitter, tukang cuci, dll. Sementara seorang pelacur, hanya sekali melayani lelaki sekali dibayar Rp80 juta, sehingga valuenya dianggap lebih tinggi dari seorang ibu.
.
Pernyataan ini jelas-jelas melecehkan institusi pernikahan dan merendahkan kemuliaan seroang ibu. Sebuah jalan halal yang disyariatkan Allah SWT. Tugas ibu jelas saja tidak bisa dinilai dengan uang berapa pun besarnya. Bayaran seorang ibu adalah surge yang tak ternilai. Tidak ada seorangpun di dunia ini, bos perusahaan manapun, yang akan mampu membayar jasa seorang ibu.
.
Demikianlah Islam memuliakan derajat ibu. Predikat istri dan ibu adalah kunci surga. Berikut di antaranya:
.
– Bersuami adalah Kunci Surga
.
Feminist sejak awal memang tidak suka terhadap institusi pernikahan. Bagi mereka, pernikahan adalah sebuah bentuk dominasi pria terhadap wanita. Padahal mereka tidak pernah berpikir jika menikah adalah bertujuan untuk menjaga kesucian. Posisi istri yang menjadi pendamping suami adalah kunci surga. “Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1:191 dan Ibnu Hibban 9: 471)
.
– Hamil adalah Pahala Besar
.
Hamil, menggembol janin selama sembilan bulan sepuluh hari lamanya adalah tugas yang bergitu mulia yang hanya dititahkan kepada seorang ibu. Tentu saja ditempuhnya harulah melalui jalan yang halal yaitu pernikahan. Bukan melalui jalan maksiat penuh dosa seperti pelacuran. Sungguh luar biasa perjuangan seorang ibu yang mengandung anaknya dalam waktu yang tidak singkat. Maka dari itulah sungguh dilarang seorang anak berbuat durhaka pada ibunya. Ibu hamil akan mendapatkan banyak pahala selama ia hamil dengan perasaan ridho dan taat pada Allah SWT. Dua rakaat dari salatnya seorang wanita yang hamil akan lebih baik daripada 80 rakaat salat yang dikerjakan wanita yang tidak hamil. Pada siang hari, seorang ibu hamil mendapat pahala puasa, sedangkan di malam harinya ia mendapat pahala salat. Masya Allah.