Islam begitu memuliakan sosok seorang ibu. Kemuliaan-kemuliaan tersebut dapat tercermin dalam beberapa pandangan Islam berikut terhadap seorang ibu:
– Melahirkan Berpahala Seperti Jihad
.
Melahirkan adalah tugas suci seorang ibu yang juga menjadi kunci surga. Pada saat persalinan, seorang ibu mendapat pahala 70 tahun salat dan puasa. Sedangkan untuk kesakitan yang dialami, Allah mengganjar kesakitan satu urat dengan satu pahala haji. Jika seorang ibu meninggal dalam masa 40 hari setelah melahirkan, maka ia mati syahid.
.
“Syuhada’ (orang-orang mati syahid) yang selain terbunuh di jalan Allah itu ada tujuh: Korban wabah tha’un adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, penderita penyakit lambung (semacam liver) adalah syahid, mati karena penyakit perut adalah syahid, korban kebakaran adalah syahid, yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR. Malik, Ahmad, Abu Dawud, dan al-nasai, juga Ibnu Majah. Berkata Syu’aib Al Arnauth: hadits shahih).
.
– Menyusui Imbalannya Surga
.
Menyusui adalah tugas yang juga hanya bisa dilakukan seorang ibu. Maka pahala mengalir baginya, karena telah meniupkan kehidupan di masa awal-awal bayinya. Seorang ibu yang menyusui anaknya mendapat satu pahala dari setiap tetes yang ia berikan pada anaknya. Jika seorang ibu memberi susu pada anaknya yang menangis, maka Allah mengganjarnya dengan pahala satu tahun salat dan puasa. Jika seorang ibu menunaikan kewajibannya menyusui selama dua setengah tahun, maka malaikat di langit langsung menyebarkan berita bahwa surga wajib baginya.(*)
.
– Begadangnya Ibu Setara Membebaskan 20 Budak
.
Di masa-masa awal kehidupan seorang anak, ibulah yang siaga 24 jam membersamainya. Menjaganya. Menimang. Membersihkan kotorannya. Menjaganya supaya tetap sehat. Siang malam ibu melakukannya tanpa henti. Tanpa pamrih. Ibu biasa begadang menjaga anaknya. Apalagi jika anak sakit, ibu tak bisa tidur nyenyak. Semua itu pahala baginya, setara dengan membebaskan 20 budak. Bahkan tak hanya itu, ia akan diampunkan seluruh dosanya. Jika ia menghibur anaknya yang sakit, Allah beri padanya pahala 12 tahun ibadah.
.
– Mendidik Anak adalah Investasi Akhirat
.
Ibulah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya. Pendidikan usia dini ada di tangannya. Hampir setiap saat dan setiap waktu ibu memberi pembelajaran kehidupan. Melalui sentuhan kasih sayangnya. Belaiannya. Ucapannya. Nasihatnya. Contoh perilakunya. Kedekatan ibu terhadap anak adalah pengajaran seumur hidup bagi anak. Pendidikan ibu kunci keberhasilan sang anak. Pendidikan yang menghantarkan pada investasi akhirat, bukan sekadar kesuksesan dunia.
.
– Ibu Sumber Kasih Sayang Keluarga
.
Ibu adalah poros kasih sayang keluarga. Dialah sumber cahaya kebahagiaan dalam rumah tangga. Mengasuh dan memberi tanpa batas. Selalu berjaga dan terjaga. Menemani ketidakberdayaan anak dan bahkan suaminya. Dia yang selalu mendahulukan anaknya dari pada dirinya sendiri. Mencintai tanpa menuntut balas.
.
Demikianlah kemuliaan posisi ibu, yang jelas tidak akan pernah dimiliki oleh seorang pelacur. Kemuliaan yang tak akan didapatkan oleh seorang Feminist yang memusuhi agama Islam dan memusuhi syariat Allah SWT. Semoga kaum ibu dan para wanita terjauh dari opini menyesatkan kaum Feminist liberal.(*)