1
Motivasi News

Inilah Bukti Jika Allah Selalu Memberi Jalan (Part 3)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Kita semua harus yakin jika pertolongan Allah itu pasti datang selama kita memang berusaha dengan ikhlas menolong agama Allah. Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah kapan dan juga bagaimana pertolongan itu terjadi? Jawabnya hanya ada di tangan Allah semata. Kita bisa bercermin pada sejarah, bahwa Nabi Musa as telah mendoakan Fir’aun dan pemuka kaumnya, sebagaimana firman Allah,”Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka” (Yunus:88). Allah mengabulkan doanya, “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua..” (Yunus:89). Akhirnya, raja Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di laut Merah.

Kita harus ingat, tenggelamnya raja Fir’aun dan pengikutnya terjadi setelah 40 tahun dari doa nabi Musa as, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabariy. Yang jelas, Allah swt pasti akan menolong hamba-hambaNya yang istiqamah berjuang di jalan Allah swt.

Nabi Mohammad saw menyampaikan dakwah sejak wahyu diturunkan kepadanya. Beliau berjuang di jalan Allah dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, pertolongan Allah belum juga datang kepada beliau. Namun, setelah 13 tahun beliau berdakwah, datanglah pertolongan Allah dengan perantara orang-orang Anshor ra. Tak seorangpun dapat memperlambat atau mempercepat datangnya pertolongan Allah. Sebab, masalah ini hanya Allah yang mengetahui. Sedangkan janji Allah — Allah akan memberikan pertolongan pada hamba Alah yang beriman– adalah haq. Ini didasarkan pada firman Allah, ” Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong(agama)-Nya.”

Seorang pengemban dakwah harus yakin, tatkala beristiqamah di jalan Allah, ia akan mendapatkan pertolongan dan kemudahan. Siapa saja yang beristiqamah di jalan Allah, ia akan dihibur para malaikat dengan kata-kata manis dan menyejukkan hati,”Janganlan kalian takut, janganlah kalian khawatir”. Tidak hanya itu saja, Allah akan menjadi penolong (waliy) bagi dirinya.

Seorang pengemban dakwah tidak akan pernah takut menghadapi cobaan dan hambatan. Seorang pengemban dakwah rela mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah. Ia yakin, rejeki dan kematian hanya di tangan Allah. Sementara itu, ia tahu dengan pasti, bahwa setan telah menakut-nakuti dirinya dengan kemiskinan dan kematian. Namun, ia tidak akan pernah terjebak oleh tipu daya setan.

Mengemban dakwah dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan bukanlah sebab kemiskinan, ataupun kematian. Atas dasar itu, ia tidak pernah takut dan khawatir akan rejeki Allah. Ia hanya takut dan khawatir jika Islam musnah dan lenyap dari muka bumi ini. Demi Allah, inilah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh para pengemban dakwah. Islam hanya akan mulia melalui orang-orang semacam ini.

Islam tidak akan mulia dan dimuliakan melalui orang-orang yang banyak omong tapi kosong dari pengorbanan dan ketaqwaan. Apa gunanya omong kosong tentang kemajuan Islam, bila kenyataannya mereka tidak pernah berbuat secara real untuk memajukan Islam? Islam hanya mereka besarkan melalui opini-opini kosong yang menjerumuskan dan menyesatkan. Islam juga tidak pernah jaya, kecuali jika diemban oleh orang-orang mukhlish yang lebih mementingkan urusan agamanya dibandingkan urusan-urusan dunianya. Islam akan tegak melalui tangan dan kaki para pengemban dakwah yang berani, serius, jujur, dan amanah. Ingatlah, kepengecutan, ketidakseriusan, dan ketidakjujuran akan menjauhkan dari pertolongan Allah swt.

Mengemban dakwah adalah tugas yang dahulu pernah dipikul oleh para nabi dan rasul. Bila demikian, sudah selayaknya kita harus meniru dan menteladani para nabi dan rasul dalam mengemban dakwah. Sudah seharusnya juga, kita meniru sifat-sifat mulia yang dimiliki mereka. Sebab, tanpa sifat-sifat yang mulia ini, seseorang tidak mungkin bisa menjalankan tugas mengemban dakwah Islam.

webinar umroh.com

Walhasil, sudah seharusnya seorang pengemban dakwah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan taqarrub dan menjalankan semua ketaatan kepada Allah swt. Jikalau para pengemban dakwah memiliki sifat-sifat para nabi dan rasul, sungguh kemenangan hanya tinggal menunggu waktu saja.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai pengemban dakwah yang mukhlish dan memiliki sifat-sifat yang pernah dimiliki oleh para nabi dan rasul.[]