1
News Sejarah Islam

Kisah Bidadari yang Menyamar

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ibnu Qayyim rahimahullahu menyebutkan dalam sebuah hadits shahih dalam Musnad Imam Ahmad, bahwa ketika seorang suami beristrikan Hur‘ain (bidadari), kemudian pada saat itu akan datang seorang wanita lain yang kecantikan dan keelokannya mampu membuat seorang raja melupakan wanita-wanita lainnya.

Siapa wanita itu…?

Ternyata wanita tersebut adalah istrinya selama di dunia. Itulah keistimewaan para istri di surga, dia akan menjadi RATU dari para Hur‘ain (bidadari). Lalu, Ibnu Qayyim mengatakan, “Apakah seorang raja pernah memikirkan para pelayannya dihadapan RATU-nya…?”

TENTU TIDAK…!
Jadi, Allah akan memberikan pada istri kecantikan yang luar biasa jauh melebihi para bidadari.

KENAPA BEGITU…???

Ibnu Qayyim menjelaskan,

“Karena Hur‘ain (bidadari) tidak pernah menghadapi kesulitan yang dirasakan wanita dunia. Mereka tidak pernah berjuang di jalan Allah, tidak pernah dicemooh orang karena mengenakan hijab, tidak pernah merasakan sulitnya patuh pada suami,… dan seterusnya.”

Mengenai keistimewaan istri (wanita) di surga dibandingkan bidadari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

webinar umroh.com

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan dalam hadits yang lain disebutkan pula bahwa wanita dunia yang shalihah lebih utama daripada bidadari surga.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa ia telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yg bermata jeli…?”

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab,

“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Kemudian ia bertanya lagi,

“Karena apa wanita dunia lebih utama daripada para bidadari…?”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab,

“Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Allah Tabaraka wa Ta’ala meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya ke-kuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yg memiliki kami dan kami memilikinya’.”
(HR. Ath Thabrani)

Masyaa Allah…!
Sungguh ini sebuah kemuliaan yang diberikan kepada kaum wanita khususnya para istri. Derajat mereka bisa menjadi lebih mulia daripada bidadari surga. Mereka akan menjadi ‘RATU’ bidadari surga.

Untuk para kaum wanita….
Jangan sia-siakan kesempatan kalian untuk menjadi ratunya para bidadari di surga.

Ingat…!
Setelah meninggal tidak ada kesempatan untuk kembali ke dunia lagi.

Mulai sekarang, bagi para istri dan calon istri. Marilah berlomba-lomba agar bisa menjadi istri yg shalihah di dunia…!

(Ibn Al-Qayyim menjelaskan ini dalam kitabnya Raudhatu Al-Muhibbin).

Wallahu Ta’ala A’lam.