Salah satu spot yang dikunjungi jamaah haji dan umroh adalah Jabal Rahmah. Letaknya sekitar 25 kilometer di tenggara Kota Mekkah. Kata “rahmah” merupakan bahasa Arab yang artinya kasih sayang. Nama ini disematkan karena ada peristiwa bersejarah yang terjadi di gunung ini. Jabal Rahmah merupakan bukit tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah diturunkan dari surga dan terpisah. Konon, Nabi Adam diturunkan di daerah India, sementara Hawa diturunkan di Irak.
Merupakan Bukit Batu
Jabal Rahmah yang terletak di selatan Padang Arafah ini merupakan bukit batu. Bukit ini tidak terlalu tinggi. Tingginya hanya sekitar 70 meter. Jabal Rahmah bisa didaki dengan berjalan kaki menapaki bebatuan yang menuju ke puncak. Kita hanya perlu mendaki selama sekitar 15 menit agar bisa sampai di puncak.
Jabal Rahmah Aman Didaki
Tidak perlu khawatir kondisi keamanan saat mendaki. Pemerintah setempat sudah menyediakan fasilitas agar jamaah bisa mencapai puncak dengan aman dan nyaman. Sebuah jalur dengan 168 anak tangga telah dibangun untuk memudahkan jemaah mencapai puncak.
Monumen Adam dan Hawa di Puncaknya
Di puncak Jabal Rahmah, kita akan menjumpai sebuah monumen. Monumen Adam dan Hawa yang menandai puncak Jabal Rahmah sekaligus untuk mengenang Jabal Rahmah sebagai tempat bertemunya kembali Nabi Adam dan Hawa. Monumen yang terbuat dari beton itu berbentuk segi empat dengan lebar sekitar 1,8 meter dan tingginya 8 meter.
Dari atas bukit ini, kita bisa melihat pemandangan Padang Arafah yang indah. Saat musim haji, kita bisa melihat hamparan tenda-tenda dan jamaah haji yang membentuk lautan putih di Padang Arafah.
Penuh Coretan
Banyak jamaah yang menuliskan nama-nama di monumen ini, lho. Ada tulisan dengan huruf hijaiyah, ada pula tulisan dengan huruf latin. Para jamaah yang mengunjungi Jabal Rahmah ada yang menuliskan namanya dan nama pasangan. Bahkan kita bisa melihat nama-nama khas Indonesia tertulis di monumen ini.
Mereka yang menuliskan nama di monumen Adam dan Hawa berharap agar hubungan mereka langgeng. Akan tetapi, tentu saja perbuatan ini tidak patut untuk ditiru, ya. Coretan-coretan para jamaah justru membuat keindahan monumen jadi berkurang.
Ada juga jamaah yang berdoa sambil mencium Monumen Adam dan Hawa. Mereka akan berdesakan di sekitarnya agar bisa berdoa sambil mencium monumen setelahnya. Tidak heran di puncak Jabal Rahmah sering terjadi kecelakaan kecil. Insiden tersebut terjadi karena jamaah berdesakan dan berebutan berdoa dan mencium monumen Adam dan Hawa.
Tidak Termasuk Rangkaian Ibadah
Para Ulama sebenarnya sudah menegaskan bahwa mengunjungi Jabal Rahmah bukan kegiatan ibadah yang disunnahkan apalagi diwajibkan. Akan tetapi, tetap saja banyak jamaah yang mengunjungi bukit ini saat melaksanakan haji atau umroh. Jabal Rahmah akan dipadati oleh jamaah saat wukuf berlangsung. Di tanggal 9 Zulhijjah, bukit ini akan penuh dengan jamaah yang berdoa.
Latar belakang kisah Nabi Adam dan Hawa membuat bukit ini memiliki kisah romantis yang menarik. Biasanya para jamaah memanjatkan doa di Jabal Rahmah agar segera diberi jodoh. Berdoa di manapun adalah sunnah. Semoga semua yang berdoa di Jabal Rahmah segera dikabulkan doanya oleh Allah, ya.