Percaya, nggak kalau gadget yang sudah rusak bisa dibuat sesuatu yang berharga? Di Jepang, sampah gadget nantinya akan disulap menjadi medali Olimpiade, lho. Tokyo memang menjadi tuan rumah untuk Olimpiade 2020. Nantinya, pemenang di Olimpiade dan Para Olimpiade Tokyo 2020 akan mendapatkan medali yang terbuat dari daur ulang sampah gadget.
Digagas oleh Panitia Penyelenggara
Inovasi ini digagas oleh panitia penyelenggara Olimpiade dan Para Olimpiade Tokyo 2020. Proyek pengadaan medali ini disebut dengan Medal Project. Mereka mentargetkan akan menghasilkan sekitar lima ribu medali, yang terdiri dari medali emas, perak dan perunggu. Medali-medali tersebut dibuat dari sampah elektronik, seperti telepon genggam atau tablet. Mereka menginginkan agar 100% medali yang dibuat terbuat dari bahan daur ulang tersebut.
Sebagai Langkah Menjaga Lingkungan
Jika proyek ini berhasil, maka Olimpiade 2020 nanti adalah Olimpiade pertama yang pemenangnya mendapatkan medali dari sampah daur ulang. Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Proyek ini juga merupakan upaya untuk menghormati dan menghargai lingkungan, dengan mengusahakan pemanfaatan sampah elektronik. Inovasi ini menjadi satu langkah penting untuk mengurangi sampah elektronik di Jepang. Sampah dari barang elektronik yang tidak terpakai mengalami peningkatan tajam di seluruh dunia. Dari laporan UN Report, 45 juta ton barang elektronik dibuang di penjuru dunia pada tahun 2016, dan hanya 20% nya yang berhasil di daur ulang. Banyak sekali, ya. Penumpukan sampah elektronik ini tentunya dapat mengancam kelesarian lingkungan.
Melibatkan Masyarakat Jepang
Proyek ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Jepang. Bukan hanya masyarakat yang diminta untuk mendonasikan gadget yang tidak terpakai, namun seluruh ilmuwan dan ahli teknologi juga dikerahkan untuk mensukseskan Medal Project untuk Olimpiade 2020 ini.
Sampah Gadget Disumbangkan untuk Disulap Menjadi Medali
Warga Jepang bisa mendonasikan sampah elektroniknya langsung kepada komite Medal Project. Penyelenggara mentargetkan mendapat 2700 kg perunggu, 30,3 kg emas, dan 4.100 kg perak. Panitia Olimpiade Tokyo menjelaskan bahwa 3 gram medali emas bisa diekstrak dari 100 telepon genggam. Pengumpulan donasi ini akan ditutup pada 31 Maret 2019.
Prosesnya Panjang
Setelah Semua material yang dibutuhkan dikumpulkan, sampah elektronik itu melewati proses pembongkaran and peleburan. Proses tersebut dikerjakan oleh perusahaan yang sudah terakreditasi. Setelah itu, emas dan logam lainnya diekstrak lalu disuling hingga akhirnya menghasilkan emas murni.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo tidak hanya bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi di Jepang, NTT Docomo; The Japan Environmental Sanitation Center, dan Pemrintah Kota Tokyo. Pemilik bisnis lokal juga dilibatkan dalam proyek ini.
Project ini telah dibuka secara simbolis oleh pemerintah Tokyo dan President of International Olympic Committee, Thomas Bach. Hadirnya Presiden Komite Olimpiade Internasional ini merupakan langkah untuk menunjukkan komitmen dalam mewujudkan ide yang inovatif ini.
Kamu tertarik menyumbangkan sampah gadgetmu juga?