Ephesus atau Efes adalah salah satu atraksi yang paling menarik di Turki. Kepopulerannya setara dengan Istanbul, Cappadocia, dan Pamukkale. Di waktu liburan atau jam sibuk, Ephesus banyak dikunjungi oleh wisatawan sehingga akan tampak penuh sesak. Dulunya, Ephesus adalah ibukota dari Roman Asia Minor, sebuah wilayah kerajaan Romawi.
Dahulu Merupakan Kota Penting
Pada zaman dahulu, kota ini adalah pusat keagamaan dan perdagangan. Daerah ini merupakan daerah yang kaya dan penting di pesisir Barat Asia Kecil. Ephesus, yang berada di seberang Pulau Samos ini, didirikan di kaki beberapa gunung, yaitu Gunung Pion dan Gunung Koresos.
Sebagai kota pelabuhan, Ephesus dilalui oleh rute perdagangan utama dari Roma ke daerah Timur. Letaknya yang di dekat muara Sungai Cayster membuatnya memiliki akses menuju lembah Sungai Gediz dan Sungai Menderes. Letak geografi yang demikian membuat Ephesus menjadi persimpangan rute-rute perdagangan darat di Asia kecil. Ada jalan-jalan yang menghubungan Ephesus dengan kota-kota utama di distrik Asia.
Gedung Tua dengan Arsitektur Klasik
Saat ini, Ephesus menjadi situs Metropolis klasik yang komprehensif di Asia dan Eropa. Di sini, kita bisa melihat bangunan-bangunan klasik Romawi. Walaupun bentuknya sudah tidak utuh lagi, namun kita masih bisa menyaksikan kemegahan dengan arsitektur yang memukau. Bangunan yang menjadi atraksi menarik di Ephesus adalah Kuil Artemis dan Teater.
Kuil Artemis
Bangunan ini adalah yang paling mencolok di Kota Ephesus. Dahulu, bangunan ini bahkan sempat menjadi salah satu di antara tujuh keajaiban dunia. Kuil ini sudah ada sejak abad pertama Masehi. Kuil Artemis didirikan di atas panggung yang lebarnya sekitar 73 m dan panjangnya 127 m.
Potongan-potongan yang ditemukan menunjukkan Kuil Artemis dulunya dihiasi warna-warna cerah dan pahatan atapnya ditutupi potongan-potongan marmer putih yang besar. Menurut kisah yang terkenal, Kuil Artemis tidak menggunakan semen untuk menyambung potongan potongan marmer tersebut, melainkan menggunakan emas.
Teater Ephesus
Ada Stadion atau Teater di Ephesus yang menjadi salah satu atraksi di sini. Jaraknya sekitar 1,5 km di sebelah barat daya Kuil Artemis. Dahulu, Stadion atau Teater ini menjadi lokasi pertandingan pertandingan atletik, dan juga pertarungan-pertarungan Gladiator.
Di depan Teater terdapat jalan lebar berlapis marmer yang langsung menuju pelabuhan. Ada juga serambi-serambi berpilar sebesar 4,5 m di kedua sisi jalan itu.
Dua Gerbang Masuk
Ephesus memiliki dua gerbang masuk. Gerbang yang di bawah adalah yang paling dekat dengan Desa Selcuk. Gerbang ini memiliki banyak lahan parkir, sehingga para wisatawan yang datang dengan bus biasanya masuk melalui gerbang ini. Gerbang paling atas tidak memiliki lahan parkir dan memiliki jalur yang langsung menuju ke arah tempat yang diyakini sebagai Rumah Bunda Maria.
Walaupun tidak memiliki lahan parkir, gerbang ini masih banyak digunakan oleh para wisatawan yang datang. Dari sini, rombongan memulai tur di Ephesus. Banyak yang memilih gerbang di ketinggian ini karena kita bisa berjalan turun untuk menikmati keindahan efesus. Dibandingkan ketika kita masuk lewat gerbang bawah, di mana kita harus mendaki agar bisa menjelajahi Komplek Ephesus. Kedua gerbang ini memang memiliki pintu masuk dan pintu keluar.
Tertarik mengunjungi Ephesus?