1
Motivasi Muslim Lifestyle News

Kisah Santri yang Selalu Gagal (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Suatu ketika, Ada seorang Santri yang gagal terus dalam berusaha.

– Mau kuliah, tidak lulus tes.
– Mau kerja, tidak diterima.
– Mau nikah, ditolak calon mertua.
– Mau Buka usaha, malah ditipu.
dan berbagai masalah lain.

Hingga akhirnya, ia silaturahim lagi kepada kyainya, untuk menanyakan apakah takdir nya seperti itu. Atau sebenarnya karena diuji saja.

Setibanya di rumah kyai, dan duduk di ruang tamu obrolan pun dimulai.

Santri : “Pak kyai, kenapa ya, saya sudah berusaha, saya sudah berikhtiar, kenapa masih saja gagal? Apakah takdirku memang begini?”

Pak Kyai pun menjawab dengan bijaknya…

Kyai : “Santriku, apakah kamu sudah berdoa, minta sama Allah?”

Santri : “Sudah pak kyai, saya sudah berdoa dan masih saja gagal”

webinar umroh.com

Kyai : “Sebenarnya, kalau sudah berusaha, kamu sudah semakin dekat dengan kesuksesan, jangan menyerah dan jangan berhenti berdoa.

Disaat seperti ini lah, iblis mendorong kamu untuk putus asa”

Santri pun menjawab : “Insya Allah pak Kyai, saya akan terus berusaha.

Mohon doanya mudah-mudahan hajat saya diijabah sama Allah”

Karena masih penasaran, Santri itupun bertanya lagi…

“Tapi pak Kyai, apakah sebenarnya takdir saya seperti ini? bisa nggak kita mengubahnya? Saya amat sangat ingin berhasil pak Kyai”

Lalu, Kyai yang bijak itu terdiam…
Lalu tiba-tiba dia berkata:

Kyai : “Begini deh, sekarang kamu ikut saya ke kebun mangga di belakang rumah saya”

Santri pun heran, kenapa malah diajak ke kebun mangga, apakah dia akan diajak makan mangga untuk menghibur dirinya.

Dia masih penasaran, tapi segan untuk bertanya.

Lalu Pak kyai itu menjelaskan : “coba kamu lihat buah mangga di kebun saya ini, ada yang beda nggak?”

Santri penjawab : “Kalau aneh di buahnya si nggak pak kyai, tapi yang beda dari pohon mangga lainnya ada”

Kyai : “Apa yang beda?”

Santri : “Yang beda, di setiap buah, ada sebuah kertas, yang dibungkus plastik, dan didalamnya ada dua tanggal”

Kyai : “Nah, sekarang coba kamu lihat lagi setiap kertas di setiap buah. kira kira jaraknya berapa lama?”

Santri : “Sebentar ya pak kyai, saya ambil kalkulator dulu, hehehe…”

Lalu santri tersebut menghitung, dan membandingkan dengan tanggal pada buah mangga lainnya.
Kemudian dia berkata:

“Ternyata semua sama Pak kyai, yaitu 120 hari. Di buah yang ini, tertulis 1 Februari sampai 31 Mei

Sedangkan di buah yang itu, tertulis 10 Februari, dan disebelahnya tertulis 10 Juni “

Kyai : “Jadi, saya menulis di tulisan setiap mangganya, agar semua mangga tersebut matang disaat yang tepat.
tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua”

(bersambung ke part 2)