Di dalam Islam, seluruh aspek kehidupan kita diatur agar sesuai sunnah. Mengikuti sunnah dan aturan akan membuat kita lebih mudah meraih ridha Allah SWT. Karena itu, agar seluruh aspek kehidupan kita barokah, hendaknya kita mengikuti adab-adab yang telah diajarkan dalam Islam. Mulai dari adab makan, hingga membuang Hajat di kamar mandi. Dalam buku Ensiklopedia Etika Islam, Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada menjelaskan adab-adab saat membuang Hajat, yaitu :
Membaca Ta’awudz
Saat masuk ke kamar mandi, kita diperintahkan untuk berdoa. Doa yang kita panjatkan bertujuan agar kita mendapat perlindungan dari Allah. Lafadz doa yang bisa dipanjatkan yaitu “Bismillahi Allhumma inni a’udzbika minal khubutsi wal-khabaits”. Arti doa ini adalah, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari penyakit dan segala yang jahat ” (ada juga yang mengartikan, “Ya Allah, aku berlindung dari syetan laki-laki dan perempuan”).
Mendahulukan Kaki Kiri
Perlu diingat untuk mendahulukan kaki kiri saat memasuki kamar kecil. Sunnah untuk mendahulukan kaki kiri adalah karena kamar mandi merupakan tempat yang bernajis dan tidak terhormat.
Tidak Menyebut Nama Allah
Pada saat membuang Hajat atau berada di kamar mandi, kita tidak diperbolehkan menyebut nama Allah. Hal yang sama juga berlaku dengan ayat suci Al Qur’an. Bahkan menjawab salam dari kamar mandi adalah hal yang tidak dibenarkan.
Tidak Berbicara
Saat sedang membuang Hajat, kita tidak boleh berbicara dengan siapapun. Berbicara hanya diperbolehkan jika hal yang ingin diucapkan adalah hal-hal yang mendesak dan benar-benar penting.
Tidak Bernyanyi
Bernyanyi saat berada di dalam kamar mandi juga merupakan hal yang tidak diperkenankan.
Tidak Berlama-lama
Jika urusan atau Hajat saat berada di dalam kamar mandi telah selesai, kita dianjurkan untuk segera keluar. Tidak diperbolehkan berlama-lama di kamar mandi tanpa ada tujuan yang kebutuhan yang penting. Kamar mandi adalah tempat yang bernajis, dan merupakan tempat tinggal jin dan syetan. Karena itu, sangat disarankan untuk tidak berlama-lama di dalamnya.
Tidak Beristinja dengan Tangan Kanan
Tangan Kanan adalah tangan yang digunakan untuk berbuat baik, misalnya bersalaman, makan, dan minum. Karena itu, tidak diperbolehkan bagi kita untuk beristinja dengan menggunakan tangan kanan.
Istinja adalah kegiatan membersihkan kembali atau bersuci dari hadas. Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah bersabda, bahwa siapapun dari kita, jika beristinja hendaklah tidak menggunakan tangan kanannya, tetapi beristinjalah dengan tangan kirinya.
Membersihkan Tangan
Sangat dianjurkan untuk membersihkan tangan dari sisa kotoran yang mungkin tertinggal. Jika dahulu membersihkan kembali dapat dilakukan dengan tanah, maka sekarang kita bisa menggunakan sabun. Hal ini penting agar tangan kita bersih dari bau yang tidak enak.
Keluar dengan Kaki Kanan
Keluar dari kamar mandi, kita dianjurkan untuk melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu. Itu karena kita telah keluar dari tempat yang bernajis.
Mengucapkan Doa Keluar Kamar Mandi
Saat keluar dari kamar mandi, kita disunnahkan membaca doa ini : “Ghufraanaka. Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil adzaa wa ‘aafaanii”, yang artinya “Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan”.