Cara mengobati penyakit HIV sampai saat ini tidak dapat dilakukan untuk mengobati penyakit HIV secara sepenuhnya. Cara mengobati penyakit HIV yang terdapat sampai saat ini hanyalah untuk mencegah penyebaran dan pertumbuhan virus HIV. Terdapat beberapa cara mengobati penyakit HIV yang dapat dilakukan yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan sebagai berikut:
ARV (Antiretroviral)
Cara mengobati penyakit HIV dengan menggunakan obat antiretroviral dilakukan dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan virus HIV. Obat jenis ARV ini diberikan untuk pengobatan infeksi HIV. Dalam pengobatan ini biasanya akan dilakukan terapi antiretoviral atau ART (antiretroviral therapy) jika pengobatan antiretroviral biasa tidak mampu untuk mengatasinya. Terapi antiretroviral dilakukan dengan cara mengkombinasikan obat-obatan jenis antiretroviral. Obat-obatan tersebut digabungkan ke dalam satu pil untuk dikonsumsi, biasanya kombinasi obat-obatan tersebut diambil dari tiga golongan obat jenis antiretroviral. Terapi antiretroviral dilakukan dikarenakan virus HIV telah kebal terhadap satu jenis obat antiretroviral. Virus HIV sangat mudah sekali beradaptasi dengan obat antiretroviral, maka dari itu dibutuhkan kombinasi obat antiretroviral untuk menghambat pertumbuhan virus HIV.
Cara mengobati penyakit HIV dengan mengonsumsi obat-obatan antiretroviral dimulai pada saat pengobatan pertama sampai seumur hidup. Pemberian kombinasi obat-obatan antiretroviral pada setiap orang akan berbeda, hal tersebut dikarenakan pengobatan dengan menggunakan terapi antiretroviral merupakan pengobatan pribadi atau khusus. Dalam mengonsumsi obat-obatan ini tentunya akan terdapat efek samping yang dapat terjadi. Efek samping tersebut biasanya sebagai berikut:
- Diare
- Ruam pada kulit
- Mual
- Satu bagian tubuh menggemuk, bagian lain kurus
- Perubahan suasana hati
- Kelelahan
Efek samping tersebut biasanya terjadi jika mengonsumsi obat-obatan jenis ARV. Jika terjadi efek samping yang tidak normal, maka sebaiknya segera untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat tidak cocoknya kombinasi obat ARV yang dikonsumi.
PEP (post-exposure prophylaxis)
Selain ARV, cara mengobati penyakit HIV juga dapat dengan menggunakan PEP. PEP merupakan jenis obat HIV yang digunakan sebagai obat darurat awal . PEP atau profilaksis pasca pajanan akan diberikan kepada pasien yang dicurigai terkena virus HIV dengan rentan waktu 3×24 jam. Pemberian obat ini bertujuan sebagai pencegahan HIV. Dalam melakukan pengobatan awal ini, harus dilakukan pada saat maksimal tiga hari setelah terjadinya paparan virus. Idealnya, setelah terjadi paparan obat ini dapat langsung dikonsumsi dan biasanya pengobatan ini dilakukan selama sebulan. Dalam melakukan cara pengobatan HIV ini tidak terdapat jaminan akan berhasil, namun setidaknya pengobatan ini dapat membantu dalam menghambat penyebaran virus.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan sebuah virus yang menyerang tubuh manusia dimana virus tersebut bekerja untuk melemahkan imun dalam tubuh manusia sehingga tubuh manusia akan sangat mudah melemah dan terkena infeksi. HIV juga merupakan jenis virus yang mudah menular. Cara penularan virus tersebut antara lain sebagai berikut:
Cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya cairan sperma dengan darah.
Melalui cairan darah
Dengan pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIVyang dipakai bergantian tanpa disterilkan
Melalui air susu ibu (ASI)
Penularan ini dapat terjadi dariseorang ibu hamil yang positif HIV, dan melahirkan lewat vagina kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Seperti yang telah dijelaskan, HIV sampai saat ini belum terdapat obatnya. Maka dari itu lebih baik lakukan upaya pencegahan dengan cara selalu mewaspadai hal-hal yang dapat menularkan HIV.