1
Kesehatan

Mengenali Penyakit Asma

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Penyakit asma merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi, penyakit tersebut banyak diderita di negara-negara maju yang memiliki tingkat polusi udaranya yang tinggi baik dari asap kendaraan maupun padang pasir. Penyakit asma adalah suatu penyakit menahun (kronik) yang menyerang saluran pernapasan (bronchiale) pada paru-paru. Pada penyakit tersebut dinding rongga saluran pernapasan mengalami peradangan (inflamasi) yang menyebabkan penyempitan saluran pernafasan sehingga menyebabkan seseorang mengalami sesak nafas.

Seseorang yang mengalami penyakit asma biasanya mengalami beberapa gejala atau tanda-tanda seperti dibawah ini:

  • Terdapat keluhan pada penderita dimana dirinya merasakan dada sempit
  • Biasanya saat mengeluarkan nafas (exhalation) pernafasan berbunyi (wheezing). Akan tetapi tidak semua orang yang menderita asma pernafasannya berbunyi dan tidak semua orang yang pernafasannya berbunyi (wheezing) merupakan penderita asma, bisa saja penderita tersebut mengalami penyakit yang lain.
  • Pada saat malam hari mapun pada saat cuaca dingin, biasanya penderita asma mengalami batuk yang berkepanjangan.
  • Dikarenakan penderita asma mengalami penyempitan saluran bronki (bronchiale), penderita tersebut akan mengalami sesak nafas.
  • Jika seseorang yang menderita penyakit asma mengalami serangan asma yang hebat, penderita tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengatur pernafasan dan meyebabkan penderita tersebut sulit untuk berbicara.

Meskipun telah terdapat banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli dan terdapat teori atau hipotesis mengenai penyebab penyakit asma, sampai saat ini penyebab penyakit tersebut belum diketahui secara pasti apa penyebabnya karena belum terdapatnya kesepakan antara para ahli di dunia mengenai penyebab penyakit tersebut. meskipun demikian terdapat beberapa ahli yang mencoba menyimpulkan penyebab penyakit tersebut.

Pada penderita asma saluran penafasannya sangatlah khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran pernapasan) seperti polusi udara (debu, zat kimia, asap), udara dingin, makanan, serbuk sari, tekanan jiwa, hewan berbulu, olahraga, dan bau atau aroma yang menyengat (seperti parfum). Selain itu seseorang mengalami penyakit asma bisa saja merupakan dampak penderita mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) baik sinisitis maupun flu dan terdapat beberapa orang yang mengatakan bahwa seorang wanita yang menderita asma pada masa siklus mentruasi, akan tetapi hal tersebut jarang terjadi sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.

Peningkatan angka orang yang menderita penyakit asma biasanya diakitkan dengan faktor keturunan dimana jika seseorang yang mempunyai orangtua (ayah atau ibu) yang menderita penyakit asma orang tersebut bisa mengalami penyakit asma juga.

Penyakit asma merupakan penyakit yang sangat mengganggu, maka dari itu sangatlah baik bagi kita untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum penyakit tersebut terjadi dengan menjauhi faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit asma. Seseorang yang mengalami penyakit asma yang merasakan saluran pernafasannya telah terasa lega belum tentu orang tersebut benar-benar bebas dari penyakit asma karena bisa saja penyakit tersebut akan timbul kembali di waktu yang akan datang. Maka dari itu, bagi seseorang yang menderita asma secara rutin teruslah lakukan pengobatan dan lakukan konsultasi kepada seorang ahli yang dapat menangani penyakit tersebut, meskipun telah merasa sembuh pengobatan dan konsultasi haruslah tetap dilakukan agar penyakit tersebut mudah ditangani.

Untuk mengobati penyakit asma bukan hal yang sulit jika kita benar-benar melakukannya dengan benar. Terdapat obat-obatan yang tersedia untuk mengurangi gejala asma dan terdap pula obat alternatif lainnya yang dapat digunakan untuk mengurangi penyakit asma, akan tetapi dalam melakukan pengobatan haruslah sesuai dengan saran dokter.