Diabetes mellitus dan diabetes insipidus merupakan dua istilah yeng terlihat sama karena di dalam diabetes insipidus maupun diabetes mellitus memiliki gejala yang sama yaitu sering buang air kecil atau produksi urin yang berlebihan (polyuria). Namun pada kenyataannya kedua hal tersebut merupakan hal yang terpisah.
“Insipidus” berasal dari kata Perancis yaitu insipide.Dalam bahasa latin insipidus memiliki arti hambar, “in” yang berarti tidak + sapidus yaitu “lezat” dan “sapere” yang berarti memiliki rasa. Jika disimpulkan insipidus memiliki arti “kurang rasa atau semangat, tidak enak. Hal ini karena diabetes insipidus tidak memilki glycosuria(ekresi glukosa ke dalam urin).
Di dalam diabetes insipidus terdapat pengklasifikasian jenis diabetes insipidus antara lain:
- Nephrogenic ( Diabetes Insipidus Nephrohenic)
Diabetes insipidus nephrogenic terjadi karena terdapatnya ketidakmampuan ginjal untuk mersepon vasopresinsecara normal.
- Gestasional
Diabetes insipidus gestasional terjadi pada saat kehamilan. Selama kehamilan biasanya semua wanita memproduksi vasopressinase dalam plasenta yang dapat memecah hormon ADH. Diabetes insipidus gestasional kemungkinan terjadi karena produksi vasopressinase berlebihan.
Diabetes insipidus berhubungan juga dengan beberapa penyakit serius lainnya yang berhubungan dengan kehamilan, termasuk HELLP syndrom, pre-eklampsia dan perlemakan hati akut dalam kehamilan. Hal ini menyebabkan diabetes insipidus dengan aktifasi vasopressinase hati. Penderita diabates insipidus harus mewaspadai kemungkinan dapat terkena diabetes insispidus gestasional yang dimana jika terkena diabetes insipidus gestasional harus mendapatkan penanganan khusus, jika tidak dapat membahayakan. Jika keadaan penderita DI gestasional telah parah, apabila diperlukan harus melahirkan secara prematur. Jika pengobatan yang dilakukan gagal, hal tersebut dapat menyebabkan kematian ibu atau yang disebut perinatal.
- Neurogenik (Diabetes Insipidus Neurogenik)
Neurogenik diabetes insipidus atau yang lebih dikenal sebagai central diabetes insipidus yang terjadi karena kurangnya produksi vasopresin dalam otak.
- Dipsogenic
Dipsogenic diabetes insipidus berkaitan dengan kecacatan atau kerusakan pada mekanisme haus yang terletak di hipotalamus. Cacat ini menyebabkan peningkatan abnormal rasa haus dan asupan cairan yang menekan sekresi vasopresin dan output urin yang meningkat. Desmopressin tidak efektif, dan dapat menyebabkan kelebihan atau overload cairan karena rasa haus yang menetap.
Lalu bagaimana cara pengobatannya?
Pengobatan dengan menggunakan desmopresin direspon baik oleh centraldiabetes insipidus dan diabetes insipidus pada kehamilan. Carbamazepine sebagai obat anticonvulsive, juga berhasil dalam beberapa pengobatan jenis diabetes insipidus. Diabatas insipidus pada kehamilan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah 6 minggu persalinan, meskipun beberapa kejadian mencatat bahwa seseorang yang pernah mengalami diabetes inispidus gestasional akan mengalaminya kembali saat kehamilan berikutnya.
Desmopressin tidak akan efektif digunakan untuk pengobatan nephrogenic diabetes insipidus. Namun sebaliknya pada diabetes insipidus nefrogenik dapat diperbaiki dengan pengobatan hidroklorotiazid (thiazide diuretik) atau indomethacin dapat memperbaiki diabetes insipidus nefrogenik. Diuretik thiazide terkadang dikombinasikan dengan amiloride untuk mencegah hipokalemia. Seringkali ada kebimbangan untuk mengobati diuresis ekstrim dengan diuretik, tetapi diuretik thiazide akan menurunkan reabsorpsi tubulus distal dari natrium dan air, sehingga menyebabkan diuresis. Hal ini mengurangi volume plasma, sehingga menurunkan GFR dan meningkatkan penyerapan natrium dan air dalam nefron proksimal. Semakin sedikit cairan mencapai nefron distal, sehingga keseimbangan cairan secara keseluruhan dapat diperoleh. Lithium-induced nephrogenic DIdapat secara efektif dikelola dengan pemberian amiloride, diuretik rendah kalium sering digunakan bersama dengan diuretik thiazide. Dokter telah menyadari toksisitas lithium selama bertahun-tahun, dan secara tradisional telah diberikan diuretik thiazide untuk lithium-induced poliuria dan diabetes insipidus nefrogenik. Namun, amiloride baru-baru ini terbukti menjadi pengobatan yang berhasil untuk kondisi ini.
Dalam melakukan pengobatan diabetes insipidus akan berbeda-beda tergantung dari jenis diabetes insipidus yang dideritanya.