Seorang ibu tentunya menginginkan pada masa kehamilannya tidak terjadi penyakit yang tidak diharapakan dan janin yang berada dalam kandungannya senantiasa dalam keadaan normal dan sehat. Namun untuk menciptakan kondisi tersebut tidaklah mudah kebanyakan ibu hamil di bayang-bayangi oleh penyakit diabetes mellitus yang terjadi pada saat hamil, atau yang disebut dengan diabetes mellitus gestasional.
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu kondisi dimana tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang melebihi batas normal pada saat kehamilan. Pada seorang ibu hamil risiko terekna diabetes mellitus gestasional sangatlah tinggi, maka dari itu sangat penting bagi ibu hamil untuk mengetahui gejala terkena penyakit tersebut sedini mungkin agar dapat diatasi dengan tepat dan tidak meninanggalkan risiko pada janin yang sedang dikandungnya.
Untuk mendiagnosis diabetes dapat dilakukan dengan 2 pemeriksaan yaitu dengan gula darah puasa dan gula darah sewaktu (2 jam setelah makan). Batasan pada gula darah puasa adalah 100mg/dl, dan batasan gula darah sewaktu yaitu 140 mg/dl. Jika kadar gula darah melibihi batas tersebut maka dapat digolongkan orang tersebut mengidap diabetes mellitus gestasional.
Adapun gejala yang dapat dialami oleh seorang penderita diabetes mellitus gestasional adalah sebagai berikut:
- Mudah merasa lapar (polifagi).
- Mudah merasa haus (polidipsi).
- Sering buang air kecil (poliuria).
- Penurunan berat badan yang drastis.
- Terdapat keluhan yang sering dihubungkan dengan diabetes seperti sering bisulan, gatal-gatal di kulit dan kemaluan, keputihan, mudah merasa lelah, kesemutan dan sering mengantuk.
Jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anda segeralah untuk lakukan pemeriksaan ke dokter karena jika gejala-gejala tersebut tidak diwaspadai akan berpengaruh pada janin yang sedang di kandung.
Untuk mengurangi gejala-gejala yang telah disebutkan diatas. Dapat dilakukann beberapa pengobatan seperti:
Olah raga yang teratur
Lakukanlah olah raga yang ringan seperti berjalan kaki, berenang dan membersihkan rumah yang tidak terlalu berat bagi ibu hamil. Kegiatan tersebut dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Pemeriksaan kadar gula darah secara rutin
Periksalah kadar gula darah secara rutin agar mudah dalam mengontrol gula darah. Lebih baik lagi lakukan pemeriksaan sendiri dengan membeli alat untuk memeriksa gula darah yang praktis.
Diet
Lakukanlah diet rendah gula. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula dan aturlah pola makan sesuai dengan kebutuhan kalori ibu hamil. Lebih baik lagi lakukanlah konsultasi dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang akan terjadi hipoglikemia yaitu tekanan darah turun drastis yang diatandi dengan lemas, keringat dingin, dan pingsan.
Pantau hipoglikemi
Periksalah kadar gula darah, jangan sampai gula darah rendah. Makanlah camilan secara teratur tetapi jangan camilan yang manis.
Suntik insulin
Diakarenakan seorang ibu hamil saat kehamilannya tidak dapat mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar gula darah yang dapat merangsang produksi insulin, maka gunakanlah suntik insulin. Gunakan insulin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. Pemberian insulin tidak akan berakibat buruk bagi janin justru dapat memastikan janin tumbuh dengan baik dan meminimalkan risiko komplikasi lainnya.
Pada umumnya seseorang yang menderita diabetes mellitus gestasional akan sembuh dengan sendirinya beberapa minggu setelah kelahiran bayinya. Akan tetapi, jika semasa kehamilan oenyakit tersebut tidak dintangani dengan baik akan berdampak pada janin yang dikandungnya seperti bayi yang dilahirkan akan memiliki ukuran besar (giant size) yaitu memiliki berat badan lebih dari 4 kg, dan akan mengalami gangguan lainnya.