Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia. Penyakit tersebut pada tipe 2 jika telah terjadi komplikasi tidak dapat disembuhkan, terutama pada penderita diabetes tipe 1 kemungkinannya sangat kecil untuk bisa sembuh. Namun komplikasi seperti apa yang terjadi pada penderita Diabetes Mellitus?
Baik dalam Diabetes Mellitus tipe 1 maupun Diabetes Mellitus tipe 2 komplikasi akut yang terjadi disebut dengan Ketoasidosis. Keadaan tersebut terjadi karena kadar gula dalam darah sangat tinggi dan kondisi tersebut merupakan kondisi yang gawat darurat yang harus segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, karena keadaan tersebut dapat mengancam jiwa penderita. Lalu, apa perbedaan ketoasidosis pada Diabetes Mellitus tipe 1 dengan Diabetes Mellitus tipe 2?
Pada Diabetes Mellitus tipe 1 ketoasidosis dapat terjadi kapan saja sedangkan pada Diabetes Mellitus tipe 2 ketoasidosis dapat terjadi pada kondisi tertentu dimana penderita Diabetes Mellitus tipe 2 biasanya sering mengalami koma hiperosmolar non ketotik.
Ketoasidosis terjadi karena rendahnya kadar hormon insulin dalam darah untuk menyerap glukosa sehingga menyebabkan terhambatnya pendistribusian glukosa ke dalam sel tubuh untuk dijadikan sumber energi. Hal tersebut juga menyebabkan terdapatnya timbunan glukosa dalam tubuh sehingga kadar gula darah dalam tubuh menjadi tinggi. Selain itu, hormon insulin juga diperlukan untuk menyimpan cadangan lemak di sel lemak dari hasil pencernaan makanan. Jika glukosa tidak dapat dijadikan sebagai energi maka tubuh akan menggantinya dengan lemak sebagai sumber energi alternatif. Sehingga tidak jarang terdapat penderita diabetes yang mengalami penurunan berat badan. Namun, karena lemak tidak dapat dibakar secara sempurna akan menimbulkan zat yang disebut dengan badan keton. Badan keton tersebut akan terkumpulkan dalam darah dan keluar melalui urin. Urin yg terdapat badan keton disebut ketonuria. Kadar glukosa yang tinggi akan menyebabkan terdapatnya glukosa dalam urin sehingga volume urin bertambah segingga penderita akan sering buang air kecil dan cairan dalam tubuh menjadi berkurang dan akan terjadi dehidrasi.
Jika terjadi dehidrasi dan terdapat badan keton dalam urin akan menyebabkan darah menjadi asam. Keadaan darah yang menjadi lebih asam tersbut disebut dengan ketoasidosis.
Pada saat terjadi dehidrasi yang sangat hebat dan kadar hormon insulin sangat rendah dapat menyebabkan penderita Diabetes Mellitus mengalami keadaan koma, jika terjadi koma kondisi tersebut merupakan kondisi yang gawat darurat dan harus segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis yang layak. Pengobatan yang biasanya harus segera diberikan yaitu dengan penyuntikan hormon insulin dan mengganti cairan dalam tubuh yang hilang dan kadar ion kalium dalam darah yang menjadi berkurang akibat seringnya buang air kecil (poliuria).
Gejala awal ketoasidosis tidak jauh berbeda dengan gejala Diabetes Mellitus yang tidak diobati seperti sering merasa haus, mulut kering, sering buang air kecil. Dan gejala lainnya seperti mual, muntah dan nyeri perut dapat juga terjadi.
Gejala-gejala selanjutnya yang dapat terjadi yaitu berupa sesak nafas, dehidrasi, rasa mengantuk, dan yang paling berat adalah keadaan koma.
Ketoasidosis biasanya dipicu karena tidak patuhnya diabetesein (penderita diabetes) mengikuti pola diet yang dianjurkan dan jarangnya melakukan pemeriksaan kadar gula darah dan kadar glukosa urin secara teratur.
Maka dari itu, sangat penting bagi para diabetesein untuk melakukan serangkaian tindakan yang dianjurkan oleh dokter agar tidak terjadi ketoasidosis.