1
Motivasi News

4 Golongan Manusia Berdasarkan Ilmu & Hartanya (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Kita semua pasti setuju jika manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dikaruniai banyak keberkahan. Termasuk di dalamnya akal pikiran yang sejatinya tidak dimiliki oleh makhluk lain. Akan tetapi, tidak semua manusia menggunakan karunia tersebut dalam hal kebaikan.

Masih ada saja manusia yang mengingkari nikmat Allah SWT dengan tidak menjalankan segala perintah. Mereka justru meninggalkan segala perintah tersebut dan melakukan segala kemaksiatan. Dan ada dua hal penting yang juga boleh dibilang merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan juga ketakwaan seorang manusia. Dua hal itu adalah ilmu dan harta.

عن أَبُي كَبْشَةَ الْأَنَّمَارِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُول …وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ (رواه الترمذي)

 

Dari Abu Kabsyah Al Anmari ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, ..dan aku akan mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah kaian menjaganya, “Sesungguhnya dunia itu untuk empat golongan manusia, yaitu ;

(1) Seorang hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan dengan harta ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini adalah tingkatan yang paling baik,

(2) Seorang hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama,

(3) Seseorang yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbnya dengan harta itu, dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya, ini adalah tingkatan terburuk,

webinar umroh.com

(4) Seseorang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, ia bekata, Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan meneglola hartanya, dan niatnya benar, dosa keduanya sama.”

(HR. Tirmidzi)

 

Takhrij Hadits ;

Hadits ini sesungguhnya merupakan sebuah kelanjutan dari hadits pada Rehad 347, yaitu diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan  (Jami’) nya, Kitab Az-Zuhud An Rasulillah Saw, Bab Ma Ja’a Matasalud Dunya Mitslu Arba’ati Nafar, Hadits no 2247.

(bersambung ke part 2)