Bergaul dengan bermacam orang membuat kita menemui beragam karakter. Di antara mereka yang kita temui, ada saja orang-orang yang akan mengungkapkan ketidakjujuran kepada kita. Entah dalam hal sederhana, maupun dalam hal yang penting.
Sayangnya, ketika menjumpai seseorang yang tampaknya berbohong, kita tidak memiliki dasar sehingga dengan mudah mempercayai kebohongan mereka. Padahal ada tanda-tanda yang ditunjukkan oleh orang yang berbohong. Dilansir dari Bright Side, ada empat tanda orang yang sedang berbohong.
Menolak Berbicara Tentang Diri Sendiri
Orang yang berbohong biasanya enggan membicarakan dirinya sendiri. Ia akan menghindari kata yang merujuk pada dirinya, misalnya “saya” atau “aku”. Ia akan lebih nyaman berbicara mengenai objek lain atau orang lain. Misalnya ketika seseorang memecahkan vas bunga, hal yang ia tekankan adalah “vas bunga yang pecah”.
Sebisa mungkin, ia akan menghindar dari menyebut diri sendiri. Tindakan ini adalah sebuah bentuk pertahanan diri untuk memisahkan antara dirinya dan kebohongan yang dibuatnya.
Sebaliknya, orang yang jujur akan dengan ringan berkata “aku memecahkan vas bunga”. Mereka yang jujur tidak ragu menyebut kata ganti dirinya di awal kalimat.
Menunjukan Perilaku yang Negatif
Orang yang berbohong biasanya cenderung menunjukkan perilaku yang kurang baik. Untuk menutupi kebohongannya, ia akan menyalahkan bahkan memaki pihak lain yang dijadikan kambing hitam. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya tidak bersalah.
Misalnya ketika seseorang terlambat, ia akan menyalahkan pengendara lain yang ia sebut “lelet” dan orang-orang “bodoh” di jalanan.
Sebaliknya, mereka yang jujur akan menjelaskan duduk permasalahan dengan tenang. Ia tidak merasa harus menutup-nutupi sesuatu, sehingga setiap kalimat yang diucapkan bernada netral dan tidak menyalahkan orang lain. Misalnya, “Maaf aku terlambat karena aku terjebak macet”. Sekali lagi, kita bisa memperhatikan orang yang jujur akan lebih ringan berbicara mengenai dirinya.
Memberikan Penjelasan yang Terlalu Sederhana
Orang yang berbohong akan kesulitan merangkai kebohongan dalam waktu singkat. Terlebih ketika ia tersudut. Inilah yang akhirnya membuat dirinya mengeluarkan jawaban yang tidak memuaskan. Penjelasannya terkesan sederhana sehingga kita tidak bisa menerima gambaran yang jelas. Ia juga cenderung berpura-pura tidak mengetahui hal detail tentang sesuatu yang disangkakan kepadanya.
Sebaliknya, orang yang jujur tidak akan bersikap demikian. Ia menyadari kesalahannya dan tidak berusaha menutup-nutupi. Dengan yakin, ia mengaku bersalah dan akan bertanggung jawab dengan segala yang telah dilakukan.
Menggunakan Kalimat Pembelaan yang Tidak Nyambung
Orang yang berpura-pura tidak bersalah akan melakukan segala cara untuk menutupi perbuatannya. Ia akan mengajukan pembelaan dengan melontarkan pernyataan yang tidak nyambung. Misalnya ketika seseorang tidak ingin mengakui bahwa ia telah memakan makanan orang lain di kulkas, ia akan berkata “Di kulkas sepertinya tidak ada makanan seperti itu. Masa’ aku akan tergoda dengan makanan murah?”. Jika kamu bingung dengan pembelaan seseorang yang tidak nyambung, bisa diindikasikan ia melakukan kebohongan.
Lain halnya dengan orang yang jujur. Ia akan menjelaskan pembelaan dengan sederhana, runtut, dan mudah dimengerti. Inilah yang membuat orang jujur tampak lebih tenang saat menjawab pertanyaan.