1
Motivasi Tips

Suami Harus Tahu Ini Agar Rumah Tangga Harmonis

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

“Mah, kopi mah.”

Mungkin tak jarang kita mendengar kata-kata tersebut kala melihat seorang suami yang sedang memerintah istrinya.

Mungkin kita masih tidak jarang melihat suami yang bersifat “bossy” kepada sang istri, bahkan sifat mereka terkesan menganggap istri layaknya pembantu rumah tangga.

Melihat suami model gitu, rasanya bisa dipastikan jika mereka juga tipikal yang malas melakukan hal-hal yang ada dalam rumah tangga, dan begitu menggantungkan istri. Boro-boro mau nyuci piring, mau naro di bak cuci piring aja udah sukur. Apalagi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang lebih berat

Ingat, istrimu adalah pasangan dan juga partner hidupmu. Mereka bukanlah pembantu rumah tannga yang bisa seenaknya aja disuruh dan diperintah.

Postingan ini tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak laki-laki ya. Hanya saja sebagai nasehat atau peringatan melihat masih banyaknya kasus suami yang terlihat bersikap “bossy” pada istri mereka.

Adalah merupakan sebuah kekeliruan kalo kita berpikir bahwa melakukan pekerjaan domestik adalah kodrat kami sebagai perempuan.

Baiklah mari kita telaah dan cermati dengan seksama apakah itu kodrat? Kodrat adalah sesuatu yang sifatnya tidak bisa dirubah, karena merupakan pemberian dari Allah. Seperti : perempuan melahirkan, perempuan mampu menyusui.

webinar umroh.com

Pekerjaan domestik seperti mencuci piring, baju, memasak, menyapu, mengepel, merapikan kamar, menata baju, dll, apakah itu semua butuh label: pekerjaan laki-laki atau pekerjaan perempuan?

Yang jamak dan seolah biasa saja terjadi itu bukanlah sebuag kodrat atau takdir. Untuk itulah, dari sini kita rasanya perlu terlebih dahulu mengetahui apa itu itu definisi gender. Apa sih gender itu?

Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat.

Ibu identik dengan sapu, gombal, suthil, keberantakan rumah, kerapian rumah, nyebokin anak, mandiin anak dan sebagainya.

Masih kah kalian ingat?

Dalam muku pelajaran SD mungkin banyak dipaparkan demikian: Ibu memasak dan ayah membaca koran. Namun jika situasi ini terjadi di era modern, maka kejadiaannya akan: ibu memasak, ayah main gadget.

Ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah dan ayah hanya ongkang ongkang kaki itu sungguh pemikiram jadul sekali alias kuno. Sekarang sudah zaman modern, jadi sudah sepatutnya pula kita meninggalkan pemikiran-pemikiran kuno (selama memang bukan merupakan sebuah perintah agama).

Peka dan berempati-lah para bapak terhadap istri-istrimu. Pujilah dia agar mengembang hatinya. Gak usah ditabur baking soda merk Koepoe dan didiamkan bertutupkan gombal. Pasti mengembang hatinya, pak..

Pekalah ketika istrimu kerepotan, ulurkan tangan, tanyalah:

“Apa yang perlu dibantu sayang?

Jika diminta tolong menjaga anak, disaat sang istri melakukan hal lain, lakukan dengan sungguh-sungguh pak, jangan disambi dengan kegiatan lain seperti main hape, nanti yang ada malah anakmu ada apa-apa dan bara bapak tidak sadar..

Jika memang mau minta tolong, gunakan kata ‘tolong’ dan setelahnya ‘terimakasih’. Misalnya saja; “Sayang, tolong kamu rajin shopping ya, ini duitnya, terimakasih.”

Jika terdengar olehmu alunan sutil dan juga wajan mulai tidak wajar dan tidak ada harmonisasi didalamnya, artinya istrimu sudah capek memasak. Glontangan panci dan wajan itu menunjukkan amarah terpendam dalam istrimu. Jika sudah demikian, datangi istrimu, peluk dari belakang dan katakan,

“Sayang, kamu kalo lagi masak gini keliatan begitu cantik”

Meskipun sekilas seperti menggombal, namun percayalah wanita suka digombali. Meskipun dari mulutnya terucap kata “Alaaah.. Gombal!”. Tapi sebenarnya hatinya jsutru merasa senang mendengarnya.

Atau bisa saja suatu waktu para suami bisa berucap: “Ya Allah, istriku koq cantik sekali ya”, sambil dipegang pipinya. Sederhana bukan? Namun jangan remehkan yang sederhana ini.

Cobalah para suami untuk mulai menerapkan hal-hal tersebut meski sekilas tampak sepele, tapi insyaaAllah hal tersebut dapat membuat rumah tangga akan semakin harmonis.