Gandakan kegembiraan, gandakan kesenangan, gandakan kekacauan dan gandakan biaya dengan bayi kembar. Kembar memberikan kesempatan yang menarik untuk melihat dua orang menjadi sangat berbeda meskipun berbagi banyak kesamaan seperti mereka. Kelahiran kembar adalah kejadian yang relatif tidak biasa berdasarkan statistik yang direkam, jadi ini adalah keajaiban ilmiah ketika hal itu terjadi.
Tingkat kelahiran kembar di seluruh dunia bervariasi tergantung pada negara dan wilayah. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Radboud University dan Oxford University menemukan bahwa Afrika adalah rumah bagi tingkat kelahiran kembar tertinggi di dunia di antara kawasan di negara berkembang, dengan sekitar 18 pasang kembar per 1.000 kelahiran. Sebagai perbandingan, Amerika Latin dan Asia Tenggara mencatat kurang dari 10 pasang kembar per 1000 kelahiran.
Igbo Ora Town
Itu tidak terjadi di kota barat daya di Negara Bagian Oyo, di mana setiap rumah tangga menawarkan setidaknya satu pasang anak kembar. Terletak 80 kilometer (50 mil) utara Negara Bagian Lagos, Nigeria, kota ini dijuluki “Ibukota Kembar Dunia” dengan perkiraan populasi tahun 2017 sekitar 92.000 orang.
Igbo Ora mencatat tingkat kelahiran kembar yang luar biasa tinggi, sementara tidak ada statistik akurat terbaru, sebuah penelitian yang dilakukan oleh ginekolog Inggris Patrick Nylander dari tahun 1972 hingga 1982 mencatat rata-rata 45 hingga 50 set kembar per 1.000 kelahiran di Igbo Ora.
Orang-orang melihat kelahiran kembar sebagai suatu kehormatan dan berkah dari Tuhan, dengan beberapa dari mereka menganggap kembar sebagai makhluk gaib dan karenanya menyembah mereka sebagai dewa. Yang lain, bagaimanapun, berlangganan aliran pemikiran yang berbeda, yang menghubungkan tingkat kelahiran kembar yang tinggi dengan kondisi terkait makanan.
Makanan tersebut diduga memproduksi estrogen untuk banyak kelahiran. Ubi berada di kelas akar dan umbi, tumbuh di daerah pesisir hutan hujan, sabana kayu dan habitat sabana selatan. Hal ini diakui sebagai makanan pokok dari Nigeria dan Afrika Barat, yang menyediakan kandungan karbohidrat tinggi dan rendah lemak dan protein, yang menyumbang sekitar 200 kalori energi per porsi harian.
Penelitian terhadap beberapa kelahiran kembar yang dilakukan oleh para ahli kesuburan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lagos telah menyarankan bahwa tingginya tingkat konsumsi hormon phytoestrogen alami yang ditemukan dalam ubi yang dimakan oleh wanita Yoruba dapat menjadi hasil dari tingginya insiden kelahiran kembar, seperti halnya diduga merangsang ovarium untuk melepaskan telur dari kedua sisi. Seorang ginekolog rumah sakit menawarkan penjelasan: Zat-zat ini biasanya terkait dengan pelepasan lebih dari satu sel telur, yang biasanya mengarah pada kehamilan kembar. Itu berarti bahwa mungkin ada faktor lingkungan yang mendorong tingginya tingkat zat kimia ini ‘.
Namun, Dr Sulaiman Heylen, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Masyarakat Pengobatan Reproduksi Afrika Selatan dan Endoskopi Ginekologi, menyarankan bahwa tidak ada bukti empiris untuk tingginya insiden kelahiran kembar di kota tersebut. Berbicara kepada Afrika Periksa, dia berkata: “Tidak ada bukti ilmiah bahwa ubi, atau produk atau makanan lain, dapat meningkatkan peluang seorang wanita untuk memiliki anak kembar.”
