1
Muslim Lifestyle News

Kamu Dilarang Melakukan Ini Pada Kuburan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

MEMASANG KIJING, MARMER & ATAP DIATAS KUBUR.
.
Di antara sikap yang bisa dibilang cukup berlebih-lebihan terhadap kuburan baik terhadap kuburannya orang sholih atau pun lainnya, adalah dengan memasang sebuah kijing di atas kuburan, atau memberikan sebuah atap atau pun rumah di atasnya. Sangat disayangkan, karena hal ini sebenarnya sudah diingatkan oleh para ulama sejak dahulu bahkan juga oleh ulama madzhab Syafi’i.

Namun apa yang terjadi pada kubur para kyai, ustadz, sunan, dan juga orang yang dianggap wali atau tokoh ulama dan juga tokoh-tokoh yang diistimewakan di negeri kita, seringkali disikapi secara berlebih-lebihan pada kuburannya, salah satunya dengan mendirikan bangunan istimewa di atasnya.
.
Padahal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sebenarnya sudah mewanti-wanti kita semua akan terlarangnya melakukan hal tersebut sejak dulu kala. Namun patut disayangkan memang melihat masih ada saja masyarakat sekarang yang hingga saat ini masih melakukan hal tersebut.
.
Beberapa dalil berikut sebagai pendukung yang menjadi dasar larangan atas perbuatan meninggikan kuburan dan juga membuat bangunan atau rumah atau kijing (marmer) di atas kubur.
.
Pertama, perkataan ‘Ali bin Abi Tholib,
.
عَنْ أَبِى الْهَيَّاجِ الأَسَدِىِّ قَالَ قَالَ لِى عَلِىُّ بْنُ أَبِى طَالِبٍ أَلاَّ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ
.
Dari Abul Hayyaj Al Asadi, ia berkata, “‘Ali bin Abi Tholib berkata kepadaku, “Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengutusku dengan perintah tersebut. Yaitu jangan engkau biarkan patung (gambar) melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kubur tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim no. 969).
.
Syaikh Musthofa Al Bugho -pakar Syafi’i saat ini- mengatakan atas permasalahan ini, “Boleh kubur dinaikkan sedikit satu jengkal supaya membedakan dengan tanah, sehingga lebih dihormati dan mudah diziarahi.” (At Tadzhib, hal. 95). Hal ini juga dikatakan oleh penulis Kifayatul Akhyar, hal. 214.
.
Kedua, dari Jabir, ia berkata,
.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
.
Dari Jabir, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memberi semen pada kuburan, duduk di atas kuburan dan memberi bangunan di atas kubur.” (HR. Muslim no. 970).