بسم الله الرحمن الرحيم .
BETAH DIRUMAH ADALAH SUNNAH BUKAN KUPER
.
Diantara yg diteladankan oleh WANITA salaf yg shalihah adalah betah dirumah serta sungguh2 menghindari laki2 serta tdk keluar rumah kecuali ada keperluan syar’i atupun darurat
.
Hal ini menyelamatkan masyarakat & tetangga sekitar dari godaan WANITA , krn tdk semua laki2bisa menundukkan pandangannya yg tdk halal baginya
.
Allah Subhanallahu wa Taala berfirman :
Dan tinggallah kalian dlm rumah2 kalian & janganlah kalian berdandan sebagaimana ala jahiliyah terdahulu
(Qs Al-ahzab:33)
.
Disebutkan bahwa ada yg bertanya kpd saudah istri Rasulullah shallahualaihi wa sallam : mengapa engkau tdk berhaji & berumrah seperti saudara2mu (yaitu para istri nabi yg lain)
.
Jawab :
Aku sdh pernah berhaji & berumrah sedangkan Allah memerintahkan aku utk tinggl di dlm rumah, perawi mengatakan,
.
Demi Allah beliau tdk pernh keluar dari pintu rumahnya kecuali ketika jenazahnya dikeluarkan utk dimakamkan, sungguh moga Allah Subhanallahu wa Taala ridho kepadanya.
(Tafsir Al Qurthubi ketika menjelaskan Ayat di atas)
.
Dari Abdullah, Nabi Muhammad shallahualaihi wa sallam bersabda: sesungguhnya perempuan itu aurat , jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya, keadaan perempuan yg paling deket dgn wajah Allah Subhanallahu wa Taala adalah ketika dia berada dlm rumahnya
(HR IBNU KHUZAIMAH 1685)
Ingat jika jalan kebenaran hanyalah satu, dan jangan ikuti kebanyakan orang
.
Allah Ta’ala menegaskan bahwa yang sesat justru yang banyak.
.
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
.
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al An’am: 116)
.
Kebenaran juga tidak melihat banyaknya jumlah dan pengikut
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
.
“Aku melihat seorang nabi yang hanya memiliki beberapa pengikut (3 sampai 9 orang). Ada juga nabi hanya memiliki satu atau dua orang pengikut saja. Bahkan ada nabi yang tidak memiliki pengikut sama sekali.” (HR. Bukhari no. 5752 dan Muslim no. 220)
.
Ada Nabi yang pengikutnya banyak, ada nabi yang pengikutnya sedikit. Ini menunjukkan bahwa tidak selamanya jumlah pengikut yang banyak menunjukkan atas kebenaran. Yang jadi patokan kebenaran bukanlah jumlah, namun diilihat dari pedoman mengikuti Al Qur’an dan hadits, siapa pun dia dan di mana pun dia berada