1
Muslim Lifestyle News

Inilah Wasiat Politik Penting Dari Nabi Muhammad

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Berpolitik itu sah-sah saja. Bahkan Nabi Muhammad sendiri juga berpolitik. Akan tetapi, politik yang dilakukan tidak boleh sembarang. Haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah Islam serta seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Karena itu, kita pun wajb mengetahui sebuag wasiat politik yang sangat penting dari Habibina wa Nabiyyina Muhammad ﷺ. Seperti inilah kurang lebih ulasan wasiat politik dari Nabi Muhammad SAW:

عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَاريةَ رَضي الله عنه قَالَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عليه وسلم مَوْعِظَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ. (رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح)

Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah ﷺ memberikan kami nasihat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata: “Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah ﷺ bersabda:

“Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian ada yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap sunnahku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari bid’ah, karena semua perkara bid’ah adalah sesat.”

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dia berkata: hasan shahih)

Hadits di atas adalah hadits politik yang sangat penting dan agung. Rasulullah berwasiat beberapa hal:

(1) bertakwa kepada Allah

(2) patuh dan taat kepada pemimpin dalam pemerintahan meski ia seorang budak (majazi)

webinar umroh.com

(3) setelah zaman kenabian akan ada banyak perselisihan

(4) perintah sengikuti sunnah Nabi Muhammad ﷺ dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mendapat petunjuk (dalam hal penyelenggaraan pemerintahan)

(5) perintah berpegang teguh pada sunnah seperti menggigit sesuatu dengan gigi geraham

(6) larangan perilaku bid’ah, karena bid’ah adalah kesesatan.

 

Dengan merujuk kaidah bid’ah sebagai berikut:

1. Perkara baru yang tidak semisal dengan contoh sebelumnya (اختراع / احداث على غير مثال سابق)
2. Perkara tersebut bertentangan dengan hukum syara’ (مقابل الشرع)
3. Perkara tersebut ada penambahan dan pengurangan yang menyalahi hukum syara’ (زيادة ونقصان تخالف الشرع)

Maka sistem perpolitikan yang ada pada saat ini adalah tidak sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi, tidak sesuai sunnah Rasulullah dan sunnah al-Khulafa’ al-Rasyidun. Misalnya saja, kedaulatan dalam membuat hukum harusnya di tangan syariat dan sumbernya tentu saja haruslah dari Al-Qur’an dan Hadits

Sangat disayangkan sekali memang saat ini cukup banyak kita melihat orang-orang sering melakukan hal yang tidak dicontohkan oleh Nabi, termasuk dalam ranah politik sendiri. Dan juga yang tak kalah miris adalah dengan tidak menjadikan hukum syariah sebagai Undang-undang. Bahkan Hukum dan juga Undang-undang yang ada telah banyak menghalalkan apa yang Allah haramkan.

Masa depan umat adalah masa depan Islam, kepemimpinan Islam dan pemerintahan Islam.

Masa depan Pemerintahan Islam berada di tangan ummat, karena sesuai dengan QS. An-Nur: 55, Allah akan memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang beriman dan beramal shalih. Siapapun dan umat pada generasi manapun.