1
Sejarah Islam

Abu Jahal Mengakui Kebaikan Rasulullah. Mengapa Tidak Mau Beriman?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Abu Jahal sebenarnya merupakan salah seorang yang diharapkan Rasulullah untuk memuliakan Islam. Rasulullah pernah berdoa, “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara kedua lelaki ini : Abu Jahal bin Hisyam atau Umar Bin Khattab”.

Nama asli Abu Jahal sebenarnya adalah Amr Bin Hisyam. Ia merupakan salah seorang petinggi kaum Quraisy. Tidak heran jika Rasulullah mengharapkannya menjadi seseorang yang beriman dan memuliakan Islam. Namun sebaliknya, Abu Jahal ternyata merupakan orang yang sangat memusuhi ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.

Dikenal Kejam

Abu Jahal dikenal sebagai seorang yang kejam, bengis, bahkan tidak segan untuk membunuh lawan lawannya. Karakternya yang demikian membuat Abu Jahal dijuluki sebagai Firaun di zaman Nabi Muhammad. Bahkan ia pernah membunuh salah seorang Sahabat Nabi yang bernama Sumayyah. Sumayyah tewas setelah mendapat siksaan dari Abu Jahal.

Memberikan siksaan kepada Sahabat Nabi merupakan salah satu cara Abu Jahal Untuk menghentikan dakwah Islam. Selain itu, ia sering mengintimidasi umat Islam dan mengancam Rasulullah. Pernah suatu ketika, Abu Jahal melarang dan mengancam Rasulullah yang ingin mengerjakan shalat. Namun tentu saja Rasulullah tidak menghiraukan gertakan dari Abu Jahal.

Menyulut Perang Badar

Abu Jahal juga merupakan seseorang yang menyulut Perang Badar. Saat itu, sebenarnya kaum kafir Quraisy ada yang tidak ingin melanjutkan perang. Tujuan utama Perang Badar adalah mengamankan kabilah Abu Sufyan. Namun karena kabilah Abu Sufyan sudah sampai di Mekkah dengan selamat, ada kaum kafir Quraisy yang beranggapan bahwa perang tersebut tidak penting lagi.

Namun hal tersebut justru membuat Abu Jahal semakin memprovokasi pasukan kafir Quraisy. Ia mengobarkan semangat pasukannya agar tetap berperang melawan kaum muslimin. Ia mengatakan bahwa perang tersebut merupakan waktu yang tepat untuk memberi pelajaran kepada kaum muslim, karena selama ini telah menghina Tuhan yang mereka sembah.

Mengakui Kebaikan Rasulullah

Abu Jahal yang demikian kejam dan culas itu ternyata sempat mengakui dakwah Rasulullah. Di awal-awal Rasulullah berdakwah di Mekkah, Abu Jahal sering mendatangi rumah Rasulullah dan mencuri dengar bacaan Al Qur’an dari dalam rumah Rasul. Menurut Abu Jahal, ia merasakan keajaiban saat mendengarkan Al Qur’an yang dilantunkan oleh Rasulullah. Hal tersebut juga dirasakan oleh Abu Sufan dan al-Akhnas. Tanpa janjian, mereka sering kedapatan dan saling memergoki sedang mencuri dengar bacaan Al Qur’an Rasulullah. Konon, Abu Jahal mencuri dengar bacaan Rasulullah setiap malam selama 3 malam berturut-turut. Sayangnya, hal tersebut tidak membuatnya menangkap hidayah tersebut dan masuk Islam.

Abu Jahal juga mengakui bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan sosok yang baik. Suatu ketika seseorang pernah bertanya kepada Abu Jahal tentang sosok Nabi Muhammad. Abu Jahal menjawab dengan menyebutkan bahwa Nabi Muhammad merupakan seorang yang sangat jujur, tidak pernah berbohong. Karena itulah ia dijuluki Al-Amin. Mendengar penjelasan Abu Jahal, orang tersebut bertanya, mengapa Abu Jahal tidak mau mengikuti Rasulullah.

webinar umroh.com

Rasa Persaingan yang Membutakan Hatinya

Ternyata penyebabnya adalah suku Abu Jahal (Bani Makhzum) dan suku Rasulullah (Bani Hasyim) terlibat persaingan sejak lama. Mereka saling memperebutkan kehormatan di mata kaum Quraisy. Abu Jahal berkata, “jika Bani Hasyim memberi makan, maka kami pun memberi makan. Mereka memberikan minum, kami pun memberikan minum. Mereka membayar orang untuk bekerja, kami pun sama. Sehingga ketika kami duduk di atas kendaraan kami, karena kami bermusuhan, kami seperti dua ekor kuda taruhan.  Bani Hasyim berkata, ‘di antara kami ada seorang nabi’. Maka kapankah kami mendapatkan hal tersebut?”.

Hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam hati Abu Jahal, ada rasa persaingan dengan Rasulullah. Rasa tersebut membuat Abu Jahal selalu merasa ingin lebih kuat dan lebih baik, sehingga tidak mau menerima kebenaran yang telah disampaikan oleh Rasulullah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.