1
Motivasi News

Adab, Akhlak, dan Nilai yang Harus Dijunjung Dalam Menuntut Ilmu

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

🔮 Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ba’du,

Menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban yang harus kita kerjakan. Bahkan dibilang jika menuntut ilmu sendiri dimulai sejak lahir hingga ke liang lahat. Ilmu yang patut kit cari tentu saja ilmu agama lah yang diprioritaskan, meski pun ilmu dunia juga tidak masalah untuk kita pelajari. Dan ketika menuntut ilmu pun, ada adab dan akhlak serta nilai yang patut kita junjung dan perhatikan seperti berikut:

*◆ Menyatukan Hati*

Diantara *kewajiban* yang paling penting atas *para ahli ilmu baik para ustadz dan santri adalah berusaha untuk menyatukan barisan serta menyatukan hati diatasnya dan menghilangkan sebab-sebab kejelekan dan permusuhan* diantara mereka. Dan menjadikan hal ini sebagai prioritasnya. Mereka berusaha untuk menggapai hal ini dengan segala cara. Karena visi dan misinya satu sedangkan kebaikannya menyeluruh. Mereka melaksanakan tugas ini dengan *mencintai setiap ahli ilmu dan yang memiliki andil dalam ilmu*. Mereka tidak membiarkan onak dan duri yang dapat menghalangi mereka dari tujuan yang mulia ini. Sebagian mereka mencintai sebagian yang lain, sebagian mereka membela sebagian yang lain.

Mereka *memberikan nasihat jika melihat ada yang menyimpang.* Mereka menjelaskan bahwa perselisihan dalam masalah yang tidak terlalu penting yang dapat menghilangkan rasa cinta dan persatuan tidak boleh dibiarkan. Mereka tidak membiarkan para musuh ilmu dari kalangan orang-orang awam dan selain mereka merusak hubungan baik mereka dan mencerai-beraikan barisan mereka.

*◆ Diantara Faidah Persatuan*

Sesungguhnya di dalam mewujudkan tujuan yang mulia ini banyak sekali faidah yang bisa diambil. Seandainya tidak ada faidah di dalamnya melainkan ini adalah perintah agama yang menganjurkan dengan berbagai macam metode (maka itu sudah cukup). Dan bahwasanya orang yang mulia adalah yang mengamalkan hal ini. Dan ini adalah *bukti yang paling agung akan keikhlasannya dan pengorbanannya yang merupakan ruh agama dan porosnya*. Dan dengan inilah seorang itu tersifati sebagai ahli ilmu yang telah banyak sekali pujian dan sanjungan atas mereka di dalam Al-Quran dan As-Sunnah yang tidak bisa disebutkan disini.

*◈ Celaan Terhadap Ta’ashub/Fanatisme*

webinar umroh.com

Jauhilah _fanatik terhadap ucapan (manusia) yaitu dengan menjadikan tujuan utama dari dialog adalah membela ucapan yang dia ucapkan atau ucapan orang yang dia agungkan_. Karena *ta’ashub akan menghilangkan keikhlasan, menghilangkan kesucian ilmu, membutakan hakikat kebenaran, membuka pintu iri dengki dan permusuhan yang memadharatkan*. Sebagaimana obyektivitas adalah perhiasan ilmu, tanda keikhlasan dan nasihat serta kesuksesan.

*◈ Peringatan Dari Menuntut Ilmu Agama Untuk Dunia*

Jauhilah menuntut ilmu karena tujuan yang jelek dan niat yang buruk seperti pamer, debat kusir, riya’, sum’ah, dan untuk menjadikannya sebagai jembatan meraih urusan dunia dan kedudukan. Ini bukanlah keadaan para ulama yang merupakan ahli illmu yang sebenarnya. *Barangsiapa yang menuntut ilmu agama atau menggunakannya untuk tujuan yang jelek maka dia tidak akan mendapat bagian (pahala) di akhirat.*

*◈ Mengamalkan Ilmu*

Diantara yang diwajibkan atas ulama adalah _berhias diri dengan akhlak, amal dan pengajaran yang merupakan seruan ilmu_. Ulama/penuntut ilmu agama adalah orang yang paling layak untuk tersifati dengan akhlak mulia serta jauh dari akhlak yang jelek. Mereka adalah orang yang berada di barisan terdepan dalam melaksanakan kewajiban yang lahir maupun yang batin dan dalam meninggalkan yang haram.

Hal itu dikarenakan mereka adalah orang yang tersifati dengan ilmu dan pengetahuan agama yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan dikarenakan mereka adalah suri teladan bagi manusia, sedangkan manusia secara tabiatnya selalu mengikuti para ulama mereka dalam berbagai urusan mereka baik mereka mengakui atau tidak. Dan mereka akan mendapat banyak protes dan celaan jika meninggalkan apa yang diseru oleh ilmu melebihi selain mereka.