1
Muslim Lifestyle Parenting

Perhatikan, Ini Adab Orang Tua kepada Anaknya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Orang tua merupakan cerminan utama bagi anak-anaknya. Tingkah laku orang tua akan cepat dituru oleh anak. Kebaikan dan keburukan anak tergantung orang tua yang merawatnya.  Menjadi orangtua kadang kita merasa berhak melakukan dan mengatur apapun yang kita mau pada anak-anak. Mungkin awalnya berupa niat baik, tidak ingin anak-anak kesulitan atau mengalami hal buruk di kemudian hari. Namun ketika melakukan segala hal untuk anak harus terus diperhatikan.

Baca juga: Adab Bertetangga dalam Islam

Orang tua seringn lupa bahwa berbuat kebaikan itu tidaklah harus pada hal-hal yang besar. Mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan mulai saat ini, itu slogan yang akrab kita dengar. Seperti itu juga seharusnya kita bersikap pada anak. Terkadang kita salah bersikap dengan anak. Kita berusaha keras berakhlak baik di hadapan orang lain dan menjaga perasaan mereka namun ternyata kita tidak bisa menjaga perasaan anak-anak kita.

adab orang tua kepada anak
source: freepik.com

Seenaknya saja orang tua berbicara pada mereka. Apalagi ketika orang tua Seenaknya memerintah dan mencela keburukan mereka. Kita berpikir bahwa anak adalah orang yang ada dibawah kekuasaan kita tanpa memperdulikan perasaan mereka. 

Baca juga: Ajak Anak Anda untuk Umroh Bersama dan Pilih Paketnya di Sini

Lalu apa saja hak anak yang wajib dipenuhi orang tua menurut Islam? Bagaimana cara agar orang tua mendapatkan anak yang sholeh dan sholeha?

Firman Allah SWT :

”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)

webinar umroh.com

Dan sabda Rasulullah SAW :

“Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu sekalian adalah pemimpin danakan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari juz 1, hal. 215)

Baca juga: Ajarkan Anak Anda untuk Membaca Al Quran dengan Mudah Cuma di Sini

Ayat dan hadits di atas merupakan gambaran garis besar yang menunjukkan bahwa dalam Islam, orangtua mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap anaknya.

Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444) setidaknya ada lima (5) adab orang tua terhadap anak-anaknya sebagai berikut

 Ada orangtua terhadap anak

Artinya: Adab orangtua terhadap anak, yakni: membantu mereka berbuat baik kepada orang tua; tidak memaksa mereka berbuat kebaikan melebihi batas kemampuannya; tidak memaksakan kehendak kepada mereka di saat susah; tidak menghalangi mereka berbuat taat kepada Allah SWT; tidak membuat mereka sengsara disebabkan pendidikan yang salah.”

1. Membantu anak-anak bersikap baik kepadanya

Sikap anak kepada orang tua sangat dipengaruhi sikap orang tua kepada mereka. Jika orangtua sayang kepada anak-anak, mereka tentu akan membalas dengan kebaikan yang sama. Tidak mungkin anak-anak bersikap baik kepada orang tua, jika mereka diperlakukan semena-mena. Oleh karena itu ketika orang tua bersikap baik kepada anak-anaknya, sesungguhnya orang tua telah mendidik dan membantu anak-anaknya menjadi anak yang baik pula.

adab orang tua kepada anak
source: freepik.com

2. Tidak memaksa anak-anak berbuat baik melebihi batas kemampuannya

Orang tua perlu memahami psikologi perkembangan agar anak-anak dapat menjalani kehidupannya sesuai dengan fase-fase perkembangannya. Tidak bijak bila orang tua memaksakan kehendaknya agar anak selalu menduduki ranking 1 di kelasnya, sementara kemampuannya kurang mendukung.

3. Tidak memaksa anak-anak saat susah

Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakan susah, misalnya karena kehilangan sesuatu yang menjadi kesayangannya seperti binatang kesayangan atau lainnya. Pada saat seperti ini orangtua sebaiknya dapat memahmi psikologi anak dengan tidak menambahi bebannya.

soure: shutterstock

4. Tidak menghalangi anak-anak untuk berbuat taat kepada Allah SWT

Tidak sebaiknya orang tua menghalangi anak-anak ketika mereka bermaksud melakukan ketaatan kepada Allah SWT, misalnya, berlatih puasa sunnah Senin-Kamis. Tetapi memang orang tua perlu memberi arahan untuk tidak berpuasa dahulu, misalnya, ketika kondisi anak sedang sakit. Orang tua perlu menjelaskan bahwa beberapa orang diperbolehkan tidak berpuasa, misalnya orang-orang yang sedang sakit, atau seorang ibu yang sedang menyusui anaknya yang masih kecil. Untuk puasa Ramadhan memang harus diganti apabila ditinggalkan, edang puasa sunnah tidak harus diganti.  

5. Tidak membuat anak-anak sengsara disebabkan pendidikan yang salah

Adalah kewajiban orang tua mendidik anak dengan sebaik-baiknya sehingga anak memiliki ilmu yang cukup dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan. Apabila orang tua tidak cukup membekali anak dengan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan dan malahan memanjakannya, maka hal ini bisa menyengsarakan anak di kemudian hari. Anak bisa bodoh dan tidak mandiri dalam banyak hal sehingga tidak bisa menolong dirinya sendiri apalagi orang lain. Keadaan seperti ini akan membuat anak sengsara dalam hidupnya. 

Baca juga: Kedudukan Seorang Ibu yang Perlu Diketahui

Dari kelima kewajiban adab di atas, orang tua harus mengkondisikan anak sanggup dan mampu berbuat baik kepada orang tua, menghargai prestasi anak dalam meraih hal yang baik sesuai batas kemampuannya, mengerti perasaan anak ketika mereka sedang susah, mendukung anak untuk berbuat ketaatan kepada Allah SWT, dan membuat anak mampu hidup bahagia dengan pendidikan yang benar, merupakan adab atau etika minimal yang perlu dilakukan setiap orang tua kepada anak-anaknya. Demikianlah Imam Al-Ghazali memberikan resep kepada kita untuk menjadi orang tua yang baik.  Semoga kita istiqomahkan diri dalam kebaikan. dan saling mencintai sesama makhluk Allah.