Umroh.com – Allah SWT telah menetapkan takdir setiap hambanya dalam menghadapi kematian. Entah itu hari ini, esok, ataupun di hari – hari berikutnya. Sebagai manusia yang beriman, mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Mengingat janji Allah SWT mengenai indahnya surga bagi orang yang beriman dan pedihnya siksa neraka bila mana semasa hidup kita tak taat akan perintah Nya. Dalam menjenguk makam, terdapat adab ziarah kubur sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Agar tidak terjadinya penyimpangan yang berujung pada syirik dalam pelaksanaannya, ziarah kubur juga memiliki beberapa adab yang wajib dipahami dan dipatuhi agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Berikut adab ziarah yang wajib kita lakukan.
Baca juga : Ingin Terhindar dari Kesombongan? Lakukan Tips Ini
Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasul
Mengingat masih banyaknya kaum muslimin yang salah dalam menyikapi ziarah ini sehingga bukannya manfaat yang mereka raih, akan tetapi ziarah mereka justru mengundang murka Allah. Berikut ini Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasul:
1. Pahami Dahulu Tujuan dan Niat Utama Anda Berziarah Kubur
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, ziarah kubur bertujuan untuk dapat mengambil pelajaran dan mengingat akan kematian. Tujuan utama ini harus senantiasa dipahami dan diingat oleh muslim yang hendak berziarah. Mengapa demikian ? agar kita tidak terjerumus kepada tujuan-tujuan lain yang bisa menyesatkan ibadah atau melenceng dari keimanan kita terhadap Allah SWT. Ziarah kubur yang dilakukan hendaknya murni karena ingin mengambil hikmah dari kegiatan ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud :
“Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”.
Untuk itu, ritual berziarah kubur sejatinya membuat diri kita senantiasa mengingat bahwa terbatasnya hidup manusia dan kembalinya ke kubur tidak akan pernah membawa harta ataupun apa yang dimiliki di dunia. Semuanya akan kembali sebagaimana terlahir tidak membawa apapun. Jasad terpisah dan ruh akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Segala amalan ibadah sudah tidak bisa dilakukan lagi, karena habisnya waktu di dunia.
2. Berwudhu Terlebih Dahulu
Adab ziarah kubur sesuai sunah yang selanjutnya adalah berwudhu. Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya kita sebagai peziarah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana berwudhu ketika hendak melaksanakan ibadah sholat.
3. Ucapkan Salam Pada Ahli Kubur
Saat kita mulai memasuki pemukiman pemakaman, hal yang wajib kita lakukan ialah mengucapkan salam kepada ahli kubur. Hal ini sesuai sebagaimana yang Rasulullah SAW lakukan dan mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.
“ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN. YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN. WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN. WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.”
Artinya:
“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.
4. Mengirimkan Doa Untuk Ahli Kubur
Umroh.com merangkum, pada saat kita mengirimkan doa kebaikan untuk ahli kubur, atas izin Allah SWT maka itu akan membantu menenangkan ahli kubur dan berharap ahli kubur akan diampuni segala dosanya di dunia.
Mau jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
5. Tidak Duduk Di Atas Kuburan Dan Menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”
6. Boleh Menangis Tetapi Tidak Boleh Larut Sedih Dan Meratapi Mayat
Menangis dalam berziarah kubur merupakan hal yang wajar asal tidak sampai histeris dan berlebihan. Menangis yang wajar sejatinya diperbolehkan, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika menziarahi kubur ibunda beliau sehingga membuat orang-orang di sekitar beliau ikut menangis. Tetapi jika sampai tingkat meratapi mayat, menangis dengan histeris, kehilangan pengendalian diri maka hal ini diharamkan.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
7. Tidak Berbicara Kasar atau Hal yang Bathil
Dijelaskan oleh Imam An-Nawawi bahwa tidak baik jika di dalam kuburan berbicara hal yang bathil atau buruk. Untuk itu diperkenankan berbicara yang baik dan mendoakan mayat yang baik-baik saja. Selain untuk menghormati tempat peristirahatan ahli kubur, umumnya hal ini dilakukan agar peziarah dapat menjaga sopan santun dan tidak mengganggu peziarah lain.