Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental bisa mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Jika kesehatan mental menurun, seseorang jadi mudah frustasi dan murung, sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Kesehatan mental tidak hanya penting bagi orang dewasa. Anak-anak juga harus memiliki kesehatan mental yang baik. Dengan kesehatan mental yang baik, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, percaya diri, dan optimis. Dalam menjaga kesehatan mental anak, orang tua memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental anak. Di bawah ini adalah 5 langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan mental anak.
Bangun Hubungan yang Kuat dengan Anak
Hubungan keluarga yang kuat sangat penting bagi kesehatan mental anak. Orang-orang di sekeliling anak (significant person) memiliki peran penting dalam membangunnya. Pastikan orang tua hadir sebagai significant person yang mampu menjaga kesehatan mental anak.
Untuk menjaga agar hubungan dengan keluarga terjalin baik dan kuat, habiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Orang tua bisa menyediakan waktu di malam hari untuk makan bersama atau mendengarkan cerita anak.
Buat Anak Merasa Nyaman dengan Dirinya
Anak-anak yang nyaman dengan dirinya akan memiliki kesehatan mental yang baik. Mereka memiliki penghargaan diri yang baik, sehingga tidak mudah merasa down dan rendah diri. Dalam membangun penghargaan diri, peran orang tua sangat penting bagi anak.
Tunjukkan bahwa orang tua menerima kehadiran anak dan mencintainya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan pujian dan kalimat positif atas usaha yang telah mereka lakukan. Misalnya ketika mereka membantu pekerjaan rumah, atau ketika mereka telah berusaha belajar untuk menempuh ujian.
Orang tua juga hendaknya menunjukkan ketertarikan kepada anak. Dengan begitu, anak jadi merasa kehadirannya berarti di dalam keluarga. Ajak ia berbincang tentang keseharian dan hal-hal yang disukainya.
Ciptakan Suasana Rumah yang Positif
Pastikan suasana positif ada dalam rumah. Awasi setiap perkataan yang diutarakan di dalam rumah. Jangan sampai ada kalimat-kalimat negatif yang mengarah kepada anak, misalnya bandel, bodoh, nakal, dan sebagainya. Orang tua juga harus memberi contoh dalam perilaku ini.
Awasi juga tontonan anak yang diakses dari televisi atau internet. Pastikan mereka mengakses konten-konten hiburan yang positif. Mulai dari serial, kartun, hingga game. Akan lebih baik jika orang tua bisa mengajak anak memperbanyak kegiatan di luar ruangan. Banyak bergerak bisa membantu produksi hormon endorfin atau hormon kebahagiaan yang baik bagi kesehatan mental anak.
Hargai Perasaan dan Pendapat Anak
Hindari mengabaikan perasaan anak. Ketika anak mengutarakan apa yang ia rasakan, misalnya merasa marah atau sedih, hindari menghakimi perasaannya. Terlebih jika orang tua melarangnya menangis dengan bentakan. Menghalangi anak mengutarakan perasaannya bisa berakibat buruk bagi kesehatan mentalnya.
Jika anak menangis atau marah, tunjukkan bahwa orang tua memahami apa yang ia rasakan. Apabila anak merasa sedih dan marah dengan hukuman yang diberikan orang tua, jelaskan bahwa apa yang dilakukan adalah demi kebaikan anak. Tentunya dahului dengan menunjukkan penerimaan terhadap emosinya.
Dampingi Anak Saat Memecahkan Masalah
Bukan berarti orang tua harus memberikan segala solusi yang dibutuhkan anak. Peran orang tua dalam hal ini adalah untuk menjaga agar anak tetap tenang. Jaga agar anak tidak stress dan frustasi karena tidak menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Misalnya ketika anak menghadapi masalah dengan teman sekelas yang membully-nya. Beri mereka pengertian tentang cara terbaik menghadapi teman yang suka membully. Pandu mereka agar bisa mengontrol emosi dan tidak mudah rendah diri dengan perlakuan dari temannya tersebut.