1
Sejarah Islam

Mengenal Sosok Ahmad Surkati, Ulama yang Jadi Idola

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Ahmad Surkati ulama besar Mekkah yang lahir di Desa Udfu, Jazirah Arqu, Dongula Negara Sudan tahun 1875 M. Ayahnya bernama Muhammad. Diyakini masih punya hubungan keturunan dari Jabir bin Abdullah al-Anshari, sahabat Rasulullah SAW dari golongan Anshar. Ayahnya lulusan dari Universitas Al-Azhar, Mesir.

Umroh.com merangkum, Ahmad Surkati terlahir dari keluarga yang bergama Islam. Ia terkenal sebagai orang yang cerdas dari masa kecilnya. Ketika usia muda, ia dikenal sebagai orang yang sudah hafal dengan Al-Quran. Beliau pernah pendidikan dasar di Masjid Al-Qaulid, lalu setelah itu dilanjutkan belajar di Ma’had Sharqi Nawi, pesantren terbesar di Sudan.

Baca juga: Mengenal Ahmad Hasan, Kiai yang Selalu Jadi Panutan

Ayahnya wafat pada tahun 1896 M. Beliau melanjutkan belajar agama ke Madinah dan Mekkah. Di Mekkah, Ia mendapatkan gelar Al-Allaamah dari Majelis Ulama Mekkah di usia 34 tahun pada 1908. Setelah itu, ia lantas mendirikan sekolah sendiri di Mekkah dan mengajar di Masjidil Haram. Walaupun dirinya sedang berada di Mekkah, tetapi ia tetap berhubungan baik dengan ulama-ulama di Al-Azhar melalui surat.

Pada suatu waktu, Ahmad Surkati mendapatkan utusan dari Jami’at Kheir (Indonesia) untuk mencari guru, ulama Al-Azhar langsung menunjuk ke Ahmad Surkati. Ia pun langsung pergi ke Indonesia bersama dua kawannya, yaitu Syekh Muhammad Abdulhamid al-Sudani dan Syekh Muhammad Thayyib al-Maghribi.

Ahmad Surkati wafat pada 6 September 1943 dan dimakamkan di Pekuburan Karet. Sebelum wafat, Ia berpesan bahwa ingin dimakamkan secara sederhana dan tidak menggunakan nisan.

Ahmad Surkati di Indonesia

Ketika beliau datang ke Indonesia tahun 1911, Ia menyebarkan ide-ide baru dalam pendidikan Islam, lokasi yang pertama kali ditujunya adalah Kampung Arab Pekojan. Ahmad Surkati dikenal sebagai salah satu Trio Mujadid di Indonesia, yang disandingkan dengan KH. Ahmad Dahlan dan Ahmad Ahsan untuk menggerakan pemurnian dan pembaharuan Islam.

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Meski bukan orang Indonesia, tapi kecintaan Ahmad Surkati pada Indonesia telah tumbuh sejak Ia datang ke Tanah Jawa. Ia akan menghabiskan sisa hidupnya di Indonesia, baginya mati di Jawa dengan berjihad lebih suci daripada mati di Makkah. 

webinar umroh.com

Ahmad Surkati diangkat sebagai pemilik sekolah yang dibuka Jami’at Khair di Jakarta dan Bogor. Pembaruan dalam pendidikan yang dilakukan oleh Ahmad Surkati adalah mulai digunakannya sistem kelas. Selain itu, merombak bagian kurikulum pendidikan Islam dengan memberikan pengajaran agama serta pengetahuan umum kepada muridnya. Berkat kepemimpinannya dan bimbingannya, sekolah-sekolah tersebut berkembang maju dengan sangat cepat.

Tetapi, kepemimpinannya hanya bertahan 3 tahun saja. Ahmad Surkati menentang perbedaan status sosial di komunitas Arab yang mengakibatkan protes di kalangan Jamiatul Khair. Karena Jami’at Khair termasuk organisasi yang memiliki cara modern, namun pandangan keagamaannya, khususnya yang berkaitan dengan persamaan derajat, belum terserap dengan baik. Para pemuka Jami’at Kheir menentang keras pendapat dirinya tentang persamaan derajat. Karena ketidakcocokan tersebut, Ia memutuskan untuk mengundurkan diri pada tanggal 6 September 1914.  

Berdirinya Al-Irsyad

Setelah Ahmad Surkati mengundurkan diri dari Jami’at Kheit, Ia mendirikan madrasah Al-Irsyad di Jakarta pada 6 September 1914. Tanggal tersebut dijadikan sebagai tanggal berdirinya Perhimpunan Al-Irsyad.

Sejarawan Belanda G.F. Pijper menyebutkan bahwa Al-Irsyad adalah gerakan pembaruan yang punya kesamaan dengan gerakan reformasi di Mesir, seperti yang dilakukan Muhammad Abduh dan Rashid Ridha lewat Jam’iyat Al-Islah Wal Irsyad yang didirikannya.

Al-Irsyad berperan penting sebagai perintis Muktamar Islam I di Cirebon tahun 1922 bersama Syarekat Islam dan Muhammadiyah. Dalam hal itulah, beliau menjadi tokoh utama dalam perbincangan bersama semaun dari Syarekat Islam Merah mengenai Konsepsi Kemerdekaan Indonesia.

Agar memperlancar rezeki Anda, yuk berangkat umroh dan temukan paketnya di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Ahmad Surkati dalam Mempercepat Kemerdekaan

Menurut Bung Tomo, Al-Irsyad merupakan gerakan yang bisa menyesuaikan dengan perjuangan-perjuangan bangsa Indonesia. Karena, Al-Irsyad ikut membantu dalam membebaskan diri dari penjajahan Belanda hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Indonesia juga mengatakan bahwa salah satu perjuangannya adalah ikut menentang Imperialisme dan Kolonialisme Belanda.

Beliau yang menjadi tokoh utama Al-Irsyad, menjadi sumber ilham bagi generasi muda Islam terpelajar yang bangkit secara terorganisir pada tahun 1925 lewat Jong Islamieten Bond.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Sukarno memberikan gelar kepada dirinya dengan sebutan “Abal Ruuh Al Djalil”, karena Ia telah ikut mempercepat Kemerdekaan Indonesia. Pencetus NKRI, Mohammad Natsir pun memberikan pengakuan bahwa beliau berpengaruh pada dirinya dan perjuangannya. Selama perjuangan Nusantara pasca kemerdekaan, termasuk andil besar juga dalam pemberontakan G30S PKI.