Umroh.com — Nabi Sulaiman dalah nabi yang ke delapan belas setelah ayahnya Nabi Daud AS. Ketika Nabi Daud meninggal, Nabi Sulaiman menggantikannya baik sebagai raja yang mewarisi tahtanya dan juga sebagai Nabi yang menyiarkan risalah kenabiannya untuk disampaikan kepada umatnya.
Sejak remaja, Sulaiman telah dianugerahi kelebihan yang tak ada orang lain miliki di dunia ini. Ia tidak hanya diberi intelektualitas saja, pada umur 11 tahun Sulaiman memiliki ketajaman otak, kepandaian berpikir, serta ketelitian dalam mengambil suatu keputusan.
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman dan Mukjizatnya
Ketika kita membuka lembaran-lembaran sejarah kehidupan Nabi Sulaiman yang diungkap oleh Al-Qur’an, maka kita akan mengetahui bahwa kita berada di masa keemasan Bani Israil, yaitu masa Nabi mereka dan penguasa mereka Sulaiman. Sulaiman tidak merasa puas dengan apa yang telah diwarisinya dari Daud. Ambisinya mendorongnya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Umroh.com merangkum, Nabi Sulaiman juga terkenal dengan beberapa mukjizat yang ada pada diri beliau. Di antaranya adalah dapat berkomunikasi dengan binatang, berkomunikasi dengan jin bahkan menyuruh para Jin untuk melakukan suatu pekerjaan, memiliki permadani yang terbuat dari sutera dan benang emas seluas satu farsakh, menundukkan angin, dapat mendengarkan suara yang lirih dan jauh.
Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Yuk Cek Jadwal Sholat Lengkapnya di Sini
Beliau juga dianugerahi kuda ajaib yang tenang saat diam namun kencang saat berlari. Jumlahnya bahkan mencapai 20 ribu ekor. Kuda-kuda Nabi Sulaiman berlari dengan tiga kakinya melayang di udara. Karena itulah kuda-kuda itu dapat berlari sangat cepat. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa sebagian kuda-kuda itu memiliki sayap layaknya pegasus.
Selain berlari kencang, kuda-kuda itu pun sangat elok dan kuat membawa beban berat. Nabi Sulaiman biasa memanfaatkan kuda-kudanya untuk berjihad di jalan Allah. Kuda-kuda itu pula yang selalu mengantarkan sang nabi ke suat tempat dengan cepat meski membawa beban berat.
Namun secara fitrah, manusia diciptakan dengan kesenangan terhadap perhiasan dunia. Pun dengan Nabi Sulaiman. Putra Nabi Daud tersebut sangat menyukai kuda-kudanya. Inilah harta dunia yang menarik perhatian sang raja paling agung sepanjang masa.
Baca juga: Banyak Pilihan Paket Umroh yang Sesuai dengan Kantong Anda di Sini
Hingga suatu hari, ia terlalaikan dengan kesenangannya tersebut. Beliau merawat kudanya, memandanginya, dan mengurusnya hingga petang tiba. Padahal kala itu ia belum menunaikan shalat Ashar.
Begitu teringat dari kelalaiannya, Nabi Sulaiman pun menyesal dengan sangat. “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan.”
Nabi Sulaiman pun segera memerintahkan pasukannya untuk membawa semua kuda-kudanya. “Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku!” perintah sang raja.
Di tangannya telah siap alat tajam untuk menyembelih setiap ekor kuda yang ia punya. Ratusan ekor kuda super cepat itu pun disembelihnya karena tak ingin terlalaikan lagi dalam beribadah. Ia merelakan kesenangannya terhadap kuda karena kecintaannya kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan”. “Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku”. Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.” (Shaad: 30-33).
Allah selalu mencintai hamba yang meninggalkan sesuatu karena takut dan harap kepada-Nya. Sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam,
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih).
Nabi Sulaiman meninggalkan kuda-kuda yang ia senangi karena Allah. Ia tak ingin dilalaikan oleh urusan duniawi hingga meninggalkan ibadah kepada-Nya. Karena itulah Allah kemudian memberikan balasan yang jauh lebih baik dari kuda-kuda tersebut.
Baca juga: Hikmah Wafatnya Nabi Sulaiman AS yang Dijadikan Panutan
Tak tanggung-tanggung, Allah memberikan ia sebuah kemampuan mengendalikan angin. Dengannya sang nabi tak memerlukan kuda ataupun hewan lain sebagai alat transportasi. Sungguh sebuah ganti yang jauh lebih baik nan istimewa.
Angin berhembus ke mana saja sesuai perintah Nabi Sulaiman. Nabiyullah dapat melakukan perjalanan sebulan hanya dengan sekejap dengan angin tersebut. Bahkan setiap kali sang utusan Allah melintasi wilayah dengan angin tersebut, maka suburlah tanah yang ia lewati.
Itulah balasan yang diberikan Allah untuk Nabi Sulaiman yang meninggalkan kesenangan duniawi karenaNya. Bukan mengambil kenikmatan tersebut, Allah justru memberi ganti sekaligus tambahan yang jauh lebih baik berlipat-lipat ganda. Kisah ini mengajarkan kita agar selalu menjaga ibadah sehingga tidak melalaikannya.