1
Muslim Lifestyle

Ini Amalan Bulan Muharram yang Penuh Keistimewaan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Peristiwa awal tahun sering menjadi momen bagi setiap orang untuk merancang tujuan-tujuan ke depan yang ingin dicapai, serta memperbarui semangat. Tahun baru menjadi saat tepat untuk kembali membangun optimisme mempersiapkan hari esok.  

Baca juga: Serba-serbi Bulan Muharram yang Wajib Diingat

Bagi umat muslim, tahun baru bisa menjadi kesempatan mempersiapkan amal sebagai bekal esok di akhirat. Awal tahun Hijriyah, yang diawali dengan bulan Muharram, menjadi kesempatan mulai berburu pahala.  

Umroh.com merangkum, bulan Muharram bisa menjadi ladang pahala bagi orang beriman. Di bulan haram ini, segala amal sholeh akan dilipatgandakan pahalanya. 

amalan bulan muharram
source: shutterstock

Bagi para ulama salaf, sepuluh hari pertama di bulan Muharram merupakan hari istimewa. Sebagaimana istimewanya sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Kesempatan berjumpa dengan bulan Muharram sangat tepat dijadikan sarana untuk memperbanyak amalan sunnah.  Berikut adalah amalan bulan Muharram yang dianjurkan. 

Baca juga: Ada Jadwal Sholat Lengkap di Sini

Berpuasa 

Puasa di bulan Muharram termasuk paling utama. Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu bulan Muharram)”. 

Amalan bulan Muharram yang paling banyak dikenal adalah puasa Tasu’a dan puasa Asyura. Puasa Tasu’a dikerjakan di tanggal 9 Muharram. Dan puasa Asyura dilaksanakan di tanggal 10 Muharram. 

webinar umroh.com
source: shutterstock

Keutamaan puasa Asyura adalah mampu menghapus dosa setahun sebelumnya. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang keutamaan Puasa Asyura. Beliau kemudian bersabda, “Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR.Muslim). Para ulama berpendapat bahwa dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya akan diampuni oleh Allah melalui puasa Asyura. Karena itu, sebaiknya kita tidak melewatkan amalan bulan Muharram ini.

Melakukan puasa Tasu’a juga menjadi amalan bulan Muharram yang memberikan keutamaan. Puasa Tasu’a dianjurkan Rasulullah untuk membedakan amalan bulan Muharram kaum muslimin dengan kaum Nasrani dan Yahudi. Berpuasa Tasu’a berarti telah melaksanakan anjuran Rasulullah. 

Baca juga: Kalender Tahun Baru Islam Ada di Sini

Selain berpuasa di tanggal 9 dan 10 sebagai amalan bulan Muharram, ada juga ulama yang menyarankan berpuasa di tanggal 11 Muharram. Anjuran untuk berpuasa sebelum dan sesudah Asyura berasal dari sebuah hadist yang lemah. Namun melaksanakan ibadah puasa tiga hari pada 9, 10, 11 Muharram (Hari Asyura, disertai dengan hari sesudah dan setelahnya) dibolehkan. Bahkan para ulama banyak yang turut menyarankan.

Menurut mereka, tanggal 11 masih masuk dalam bulan Muharram, sehingga kita masih bisa berharap keutamaan puasa Muharram yang sangat mulia. Selain itu, berpuasa di tanggal 9 dan 11 Muharram bisa menghilangkan keraguan jika penanggalan yang menunjukkan hari Asyura tidak tepat. 

source: shutterstock

Perlu diingat, walaupun dianjurkan untuk memperbanyak puasa sebagai amalan bulan Muharram namun tidak disarankan berpuasa sebulan penuh. Menurut para ulama, Rasulullah tidak pernah mencontohkan untuk berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Untuk puasa Daud, masih dibolehkan sebagai amalan bulan Muharram. 

Amal Sholeh Lainnya 

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ada balasan pahala berlimpah bagi orang mukmin yang beramal sholeh di bulan Muharram. Ini merupakan bentuk kasih sayang dari Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. 

Baca juga: Banyak yang Tak Tahu, Ini 10 Peristiwa Penting di Bulan Muharram

Orang mukmin dianjurkan untuk memperbanyak amal sholeh. Mulai dari meningkatkan kualitas ibadah wajib, memperbanyak ibadah sunnah, serta memperbanyak amalan kebaikan lainnya. Misalnya memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, membaca Al Quran, bersedekah, mendoakan orang lain, menjenguk orang sakit, dan sebagainya.  

Menjaga Diri dari Dosa 

Menjaga diri dari dosa dan maksiat juga merupakan amalan bulan Muharram. Di bulan haram ini, maksiat yang dilakukan akan diganjar dengan dosa yang berlipat. Karena itu, kita harus menjaga diri agar tidak terjerumus dosa. 

source: shutterstock

Sementara itu, ada banyak potensi dosa yang kita lakukan setiap harinya. Baik itu dosa kecil, maupun dosa besar. Jika kita mampu menahan diri untuk tidak melakukannya, maka jerih payah kita untuk melawan nafsu berbuat dosa akan dipandang sebagai sebuah amal sholeh. 

Memperbanyak Taubat 

Taubat bisa diartikan sebagai tindakan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dalam hidup, manusia tidak lepas dari dosa dan kesalahan. Taubat adalah salah satu cara untuk kembali ke jalan Allah. 

Memperbanyak taubat juga bisa menjadi amalan bulan Muharram yang sangat dianjurkan. Mereka yang bertaubat, dan memilih jalan yang Allah ridhai, akan mendapatkan limpahan kasih sayang dari Allah. Dengan bertaubat, dosa-dosa dan maksiat yang telah kita lakukan akan diampuni dengan izin Allah. 

source: shutterstock

Perlu diingat untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh. Libatkan hati, dan niatkan untuk menjaga diri agar tidak mengulangi dosa yang sama. Terutama di tahun yang baru mendatang.  

Mungkin ada orang yang tidak bisa serta merta meninggalkan dosa dan maksiat. Akan tetapi, jika di dalam hatinya muncul rasa sesal dan keinginan besar untuk bertaubat, disertai dengan usaha-usaha untuk menghindari dosa yang sama, Insya Allah taubat akan diterima.

Baca juga: Makna di Balik Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.