1
Motivasi Muslim Lifestyle

Amar Ma’ruf Tak Lengkap Tanpa Nahi Munkar

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (TQS Ali-Imran: 104)”

Ayat ini merupakan perintah untuk melakukan amar makruf dan nahi mungkar.
Amar makruf adalah ajakan untuk berbuat baik. Diartikan juga mengajak kepada Islam atau menjalankan syariat Islam. Seperti mengajak shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat dan lain-lain. Sedangkan nahi mungkar adalah mencegah dari melakukan kemaksiatan. Contohnya menegur orang yang sedang pacaran, membubarkan judi togel, membongkar kebijakan zalim dan lain-lain.

Jika dibandingkan, amar makruf lebih mudah dari nahi mungkar. Mengapa? Karena ketika mengajak taat, responnya mungkin hanya enggan melaksanakan. Berbeda jika mencegah suatu kebatilan atau hal-hal yang bersifat buruk dan dilarang oleh Islam, bisa jadi akan menyebabkan seseorang marah atau memusuhi. Bahkan bisa juga berujung kepada ancaman pembunuhan.

Contoh nyata yaitu ketika membongkar kezaliman yang dilakukan oleh seseorang atau juga oknum-oknum tertentu. Orang yang melakukan nahi mungkar pasti akan mendapat ujian yang tidak mudah. Ujiannya bisa berupa serangan baik secara verbal maupun fisik. Tidak sedikit juga yang dikriminalisasi dan berakhir di balik jeruji penjara. Jika kelompok atau ormas maka akan dicap terlarang untuk kemudian dibubarkan.

Amar makruf memang harus disandingkan dengan nahi mungkar. Almarhum ustadz Zainuddin MZ mengatakan bahwa amar makruf tanpa nahi mungkar ibarat membangun rumah kemudian dirusak kembali. Tidak berguna sama sekali. Artinya tidak cukup mengajak orang untuk taat saja tapi ketika ada yang berbuat salah maka harus dicegah, apapun resikonya. Karena nahi mungkar adalah penjagaan terhadap kebaikan itu sendiri.

Sekuat apapun aktivitas amar makruf jika tanpa nahi mungkar pasti akan berat. Menyeru seseorang atau kelompok agar senantiasa melakukan kebaikan tapi diam saja ketika mereka semua banyak melakukan kezaliman. Contohnya ketika menyeru suatu oknum atau organisasi agar senantiasa menjaga dan melindungi masyarakat tetapi diam saja ketika pornografi, kekerasan dan narkoba tersebar dimana-mana.

Semestinya seiring sejalan amar makruf dengan nahi mungkar. Menyeru agar suatu oknum atau organisasi agar senantiasa melakukan kebaikan dan juga disertai dengan penenolakan mentah terhadap hal-hal yang bersikap batil. Misalkan saja dengan menyeru suatu oknum atau organisasi agar senantiasa menjaga dan melindungi masyarakat sekaligus menentang mati-matian pornografi dan pornoaksi. Meski mungkin hal ini akan membuat kehilangan pekerjaan, keluarga, teman-teman dan harta benda.

Resiko nahi mungkar memang besar tapi ingatlah balasan dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Jangan takut dan khawatir. Kita manusia, mereka juga manusia. Mereka punya kekuasaan, kita punya Allah Yang Maha Kuasa. Sungguh, sebaik-baik pelindung adalah Allah Subhanahu wa ta’ala.

webinar umroh.com

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (TQS Ali-Imran: 14-15)”

Wallaahu’alam


[Silakan dishare, semoga menjadi amal sholih]