Mengenali diri sendiri adalah salah satu kunci untuk menjadi pribadi yang baik. Dengan mengenali diri sendiri, kita jadi lebih mudah mengendalikan diri ketika ada emosi yang kita rasakan. Orang yang mudah mengendalikan diri adalah orang yang bisa mencapai kesuksesan di kemudian hari. Di bawah ini adalah pertanyaan yang bisa diajukan orang tua pada anak untuk membantu mereka mengenali dirinya.
“Apa sih yang membuat kamu bahagia / sedih / marah?”
Tanyakan pada anak apa yang membuat mereka merasakan sesuatu, misalnya apa yang membuat dia bahagia, peristiwa apa yang membuat dia sedih, dan apa saja yang membuatmu merasa marah. Dengan menanyakannya, anda lebih mudah untuk mengenali anak dan emosi-emosi yang timbul. Beri penjelasan pada anak bahwa emosi-emosi tersebut, seperti bahagia, sedih, marah, adalah hal yang wajar dialami oleh manusia.
Beri pengertian bahwa bukan hanya anak yang bisa merasakan emosi tersebut, namun orang-orang di sekelilingnya juga bisa merasakan. Orang tua pun bisa bertukar informasi dengan anak mengenai hal apa yang membuat anda merasakan emosi-emosi tersebut. Ngobrol tentang hal ini bisa membuat orang tua lebih mengenal anak dan anak juga lebih mengenal orang tua.
“Kalau merasa bahagia / sedih / marah, apa yang biasanya kamu lakukan?
Selalu ada hal yang kita lakukan untuk melampiaskan emosi yang kita rasakan. Sampaikan pada anak-anak bahwa emosi memang harus dilampiaskan, namun dengan cara yang baik. Menanyakan pertanyaan tersebut saat anak merasakan emosi tentu tidak akan efektif. Tanyakan ia saat kondisi emosinya sedang stabil, apa yang ia lakukan ketika merasa bahagia/sedih/marah. Dengarkan penjelasannya. Misalnya “ya kalau aku bahagia biasanya aku ketawa-ketawa” atau “kalau aku sedih biasanya aku menangis” atau “kalau aku marah, aku mukul-mukul mama”. Setelah mendengarkan semua penjelasannya, blimbing dia.
Dengan mengatakan bahwa melampiaskan emosi harus dengan cara yang positif dan tidak merugikan orang lain, ia akan memahami dan kelak melampiaskan emosi dengan cara yang lebih baik.
“Kalau kamu merasa sedih / marah, kamu ingin ibu/ayah melakukan apa?”
Perasaan sedih dan marah adalah emosi negatif yang biasanya dirasakan oleh setiap orang. Orang yang sedih atau marah sebaiknya tidak diabaikan. Jika kita mengabaikan orang yang sedang merasa sedih atau marah, hal tersebut bisa membuat kondisi emosionalnya semakin menjadi tidak baik. Tanyakan padanya ketika ia merasa sedih atau marah dia ingin orang tuanya berbuat apa, misalnya dia akan bercerita “kalau aku sedih, aku senang kalau mama menghibur aku” atau “kalau aku marah, aku nggak suka kalau disuruh jangan marah ah”. Dengan mengetahui hal ini, orang tua jadi tahu bagaimana cara membantu memenuhi kebutuhan emosional anak. Orang tua juga bisa menceritakan tentang harapannya pada anak ketika orang tua merasakan hal yang sama, misalnya “kamu membuat sedih Mama kalau kamu tidak menuruti perintah mama”.
“Ada yang membuatmu bahagia / sedih / marah hari ini?”
Tanyakan pada anak setiap hari, adakah orang-orang di sekelilingnya yang membuat bahagia atau sedih atau marah. Tanyakan juga “Apa yang anak lakukan ketika melihat orang lain membuatnya bahagia atau sedih atau marah?”, “Apakah dia sudah berucap terima kasih pada orang yang berbuat baik?”, atau “Apakah ia melampiaskan kesedihan dan kemarahan dengan cara yang baik jika ada hal kurang positif kepada orang yang membuatnya bahagia?”. Ketika ia masih suka berkata kasar kepada orang yang membuatnya marah, maka sampaikan untuk tidak melakukan hal itu lagi dan beri tahu cara yang lebih baik untuk melampiaskannya, misalnya dengan memberi tahu dengan tenang agar anak merespon dengan kalimat “kamu membuatku marah, jangan gitu”.