1
Motivasi Tips

Analogi Sebuah Absensi dengan Panggilan Shalat

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Di dalam suatu sekolah, pastilah seorang guru yang masuk kelas setiap pagi akan mengabsen murid-muridnya. Dan biasanya tolak ukur yang menjadikan kerajinan suatu murid bisa terlihat juga dari posisi tempat duduknya. Dimana lazimnya murid yang yang berada di barisan depan biasanya merupakan murid yang rajin, datang duluan sebelum bel berdentang, duduk rapi siap menerima ilmu dan pelajaran..

Dari semua siswa yang ada di suatu kelas, tentulah tidak semuanya tertib. Ada yang badung pastinya, datangnya sering terlambat, duduk seenaknya, suka ribiut selama pelajaran berlangsung, bahkan enggan salim dan mencium tangan gurunya. Selain itu ada juga siswa yang memiliki sikap tidak terpuji lainnya seperti sombong, merasa sudah hebat, guru hanya dianggap formalitas pelengkap sekolah, bahkan dirinya pribadi merasa sekolah hanya sebuah beban..

Namun beberapa murid yang menjadi teladan serta disukai banyak guru tentu lah mereka yang memiliki banyak sekali sikap-sikap positif, seperti selalu belajar rajin, datang tepat waktu, tenang dan memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung, memiliki prestasi bagus, dll. Hal-hal positif tersebut juga tentunya dapat membuat seorang siswa sangat dekat dengan guru. Bahkan ada pula yang saking dekatnya dengan seorang guru, seorang siswa suka hadir ke rumah guru, entah sekedar untuk ngobrol, belajar tambahan, juga sambil membawakan cemilan dan makanan untuknya..

Jika suatu saat guru itu ditanya oleh kepada sekolah, siapa murid teladan di sekolah ini, pasti lah sang guru menjawab yaitu murid-muridnya yang memiliki karakteristik yang terakhir dijelaskan. Dampak positif yang terjadi, sang guru dapat dengan mudahnya memberi nilai baik dan pujian untuk siswa-siswa teladan tersebut. Jika ada tawaran beasiswa, tentu murid-murid teladan itu yang diajukan namanya. Jika ada tawaran studi banding gratis, tentu pastilah nama-nama murid teladan itu juga yang diajukannya..

Sebaliknya, pada murid yang memiliki banyak sikap negatif seperti bandel, badung, suka telat, tidak respek padanya, akan membuat sang guru marah dan tidak menyukai murid itu. Dan konsekuensi negative pun akan diberikan sang guru kepada murid-murid itu berupa hukuman dari mulai hardikan, jeweran, hingga pukulan ringan.

Sebenarnya hukuman yang diberikan sang guru pada murid-muridnya yang berkarakter negatif bukan karena benci. Justru sebaliknya bahwa sang guru sayang pada muridnya sehingga ia tidak mau membiarkan murid-muridnya makin jatuh dalam kesalahan. Hukuman yang diberikan pun bertujuan untuk mengingatkan dia, agar mau berubah dan bisa berprestasi seperti murid lainnya. Namun apabila sang murid sudah diingatkan tapi tetap ngeyel, badung dan bandel, maka jangan harap mendapatkan pembelaan dari gurunya. Justru konsekuensi negatif lain siap-siap diterima, seperti seluruh angka di raport menjadi merah, bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah.

Itu adalah sebuah logika sederhana dari seorang guru pada muridnya. Bayangkan jika Allah yang mengabsen kita, dan kita hanya cuek bebek saja. Allah yang menciptakan kita, dan kelak pasti mematikan kita semua. Analogi absen sederhana yang dilakukan oleh kepada hamba-Nya bisa dianalogikan melalui sholat wajib 5 waktu setiap hari. Karena wajib maka jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggal mendapatkan dosa!

Dan seruan yang menyuruh kita untuk melakukan shalat 5 waktu terlihat dari adzan yang berkumandang sejak subuh saat hari masih gelap, hingga siang menjelang, sore datang, dan malam menyapa. Saat itu pula Allah mengabsen hamba-hambanya yang dipanggil untuk melaksanakan sholat seolah Dia berkata: “mana ini hamba-hambaKu, yang dulu hanya segumpal daging di perut ibu, lalu aku beri nikmat padanya hingga dia tumbuh, lahir, dewasa, apakah dia lupa?”

webinar umroh.com

Dan untuk oorang-orang yang konsisten datang tepat waktu di terlebih di masjid pada saat adzan berkumandang, maka Allah kirimkan milyaran malaikat untuk mencatat dan merekamnya, juga memerintahkan malaikat-malaikat itu menjaga mereka.

Untuk itulah, biasakan dari sekarang agar kita selalu hadir tepat waktu saat Allah SWT ‘mengabsen’ kita di waktu-waktu shalat wajib 5 waktu melalui panggilan adzan. InsyaAllah akan sangat banyak hikmah dan efek positif luar biasa jika kita melaksanakannya dengan konsisten,