1
Haji Umroh Umroh & Haji

Apa yang Harus Dilakukan Wanita Haid saat Haji dan Umroh?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Haid adalah kondisi yang dialami wanita setiap bulannya. Pada saat haid, wanita tidak diperbolehkan melakukan sholat, puasa dan membaca Al Qur’an.

Lalu bagaimana dengan wanita haid yang sedang beribadah di Tanah Suci? Perjalanan haji atau umroh adalah perjalanan ibadah yang dinantikan banyak orang. Persiapannya yang memakan dana, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit pastinya akan membuat wanita yang sedang haid merasa dilema.

Tidak Membatalkan Ihram

Apa yang harus dilakukan ketika seorang wanita mendapat haid saat melakukan ibadah haji dan umroh? Dilansir dari Konsultasi Syariah, melakukan Ihram, baik dalam haji maupun umroh, bagi wanita haid hukumnya sah dan diperbolehkan. Jadi ketika wanita haid di Tanah Suci, maka tidak membatalkan Ihram.

Harus Melakukan Istitsfar                                          

Namun, ada hal yang harus diperhatikan betul oleh wanita yang sedang haid. Ketika sampai di Miqot, wanita yang sedang haid hendaknya mandi dan melakukan istitsfar. Istitsfar adalah memastikan menggunakan pembalut lebih rapat. Tujuannya adalah agar tidak ada darah yang keluar dari celana.

Boleh Melakukan Ritual Ibadah dalam Umroh, Kecuali Thawaf dan Sa’i

Selain tidak membatalkan Ihram pada saat haji dan umroh, haid juga tidak menghalangi ibadah di Tanah Suci, kecuali ibadah yang dilakukan di Masjidil Haram. Wanita yang sedang haid diperbolehkan melakukan semua ibadah haji dan umroh, kecuali thawaf, sa’i dan masuk Masjidil Haram.

Kisah Asma’ binti Umais

Dikisahkan oleh sahabat Rasul, Jabir bin Abdillah, ia menceritakan kejadian yang dialami oleh Asma’ binti umais. Asma’ binti umais adalah istri dari Abu Bakar As Siddiq. Saat itu, Abu Bakar dan Asma’ melakukan ibadah haji dalam rombongan bersama Rasulullah SAW.

Pada saat tiba di Dzulhulaifah atau Bir Ali, Asma’ binti Umais melahirkan Muhammad bin Abu Bakar. Asma’ kemudian bertanya kepada Rasulullah. Ia menanyakan apa yang harus dilakukannya dengan kondisinya yang dalam keadaan nifas. Rasulullah kemudian memintanya untuk mandi dan melakukan istitsfar dengan kain dan memulai ihram.

Hadits tentang Asma’ binti Umais ini memang terkait dengan orang yang nifas. Namun menurut para ulama, kondisi ini juga berlaku untuk wanita yang sedang haid, karena kondisinya hampir sama.

webinar umroh.com

Kisah Aisyah R.A.

Ada lagi kisah tentang Aisyah r.a. Beliau pernah menceritakan peristiwa saat melakukan perjalanan haji dengan Rasulullah SAW. Ssaat itu, ketika Aisyah dan rombongan sampai di daerah Saraf, beliau mengalami haid. Rasulullah kemudian melihatnya menangis. Rasulullah pun bertanya padanya “Ada apa denganmu? Apa kamu haid?”. Aisyah pun mengiyakan pertanyaan Rasulullah itu.

Rasulullah kemudian bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa “haid adalah kondisi yang Allah takdirkan untuk Putri Adam. Lakukan seperti yang dilakukan jamaah haji. Hanya saja jangan melakukan tawaf di Ka’bah”. Aisyah kemudian melakukan yang disabdakan oleh Rasulullah itu. Beliau melaksanakan semua aktivitas haji. Ketika beliau telah suci, barulah beliau melakukan tawaf di Ka’bah dan Sa’i antara Shofa dan Marwah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.