Oh ibuku.. Engkaulah wanita yang ku cinta selama hidupku. Maafkan anakmu bila ada salah, pengorbananmu tanpa balas jasa. Yaa Allah.. ampuni dosanya, sayangilah seperti menyayangiku. Berilah dia kebahagiaan, di dunia juga di akhirat.
Penggalan lirik lagu di atas yang berjudul Ibu jelaslah sangat menyentuh hati ini. Rasa-rasanya kita sebagai anak tidak akan pernah bisa untuk memberikan atau membalas budi baik yang terlah dilakukan oleh orang tua selama ini. Jasa mereka yang begitu luar biasa yang telah mereka lakukan sedari kita dilahirkan hingga saat ini yang tidak akan pernah bisa dihitung banyaknya. Keluh dan kesahnya juga tidak lebih sering terucap dibandingkan dengan doa tulus bagi anak-anaknya.
Sosok ibu adalah perawat dan juga pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Kalau mau dipretelin dan dihitung satu-satu apa saja jasa orang tua kita selama ini, setebal apa pun buku yang dapat dibuat rasanya juga tidak akan cukup untuk menilai kebaikan dan kasih seorang ibu, seperti kata lirik lagu yang berbunyi, kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Namun inilah yang patut disayangkan atas yang kerap kita lakukan. Terkadang kita lebih sering menuntut keinginan ini dan itu dibanding mensyukuri atas apa yang sudah mereka berikan untuk kebaikan kita.
Nasihat atau wejangan yang sering diberikan oleh ibu kita ini sering kali tidak kita perhatikan dan dianggap seperti angin lalu saja yang cuma masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Padahal nasihat itu adalah tanda kasih dan sayang dari mereka sekaligus juga merupakan bentuk kekhawatiran agar jangan sampai hal-hal yang tidak baik atau buruk menimpa anak-anak mereka.
Cuma ya itu, ketika seorang anak memasuki masa-masa remaja yang lagi pengen coba ini itu, pengen mengaktualisasikan diri mereka dalam berbagai hal, akhirnya membuat mereka merasa jika nasihat yang diberikan oleh orang tuanya hanya dipandang sebagai pengekang keinginan mereka.
Friends, seorang ibu itu merasa khawatir itu jelaslah sangat wajar lho, bukan karena ngga percaya sama anaknya tapi yang ngga ibu percaya itu adalah lingkungan atau pergaulan di sekitar kamu. Karna sedikit banyak orang tua pasti mengajarkan kita mana yang baik dan mana yang buruk.
Tapi, jahat dan menyeramkannya kondisi lingkungan pergaulan anak jaman now ini yang bikin jantung ibu kita menjadi deg-degan dan khawatir. Lihat aja tuh, baru-baru ini ada sosok remaja yang menjadi viral karna beradegan mesra dengan pacarnya. Melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan seorang pelajar terhadap gurunya. Dan solatnya kalau pas pelajaran agama doang.
Yes, you are right!! Dialah Dilan. Mirisnya dan yang bikin para ibu generasi sekarang menjadi geleng-geleng kepala, karena sosok Dilan ini malah diusung sebagai remaja yang patut untuk ditiru. Sampai disini paham kan? Untuk itulah, kenapa orang tua khususnya Ibu lebih sering mengingatkan anak-anaknya untuk dapat berhati-hati dalam memilih teman dan pergaulan. Untuk itulah, mulai dari sekarang, kita sebagai anak harus dapat lebih mengapresiasi kasih sayang beserta perhatian dan nasehat tulus yang diberikan oleh ibu-ibu kita. Jangan sampai hanya menganggapnya sebagai angina lewat. Dengar baik-baik dan terapkan setiap nasehat yang terucap darinya.