1
Sejarah Islam

Fenomena Ashabul Kahfi, Saksi Bisu Kebesaran Allah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ashabul kahfi tertidur selama ratusan tahun. Ini fenomena di luar nalar yang menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah. Kisahnya pun diabadikan dalam Al Quran.

Bagi orang beriman, mudah saja meyakini kebenaran Ashabul Kahfi. Segala pesan dan kisah yang tercantum dalam Al Quran adalah kalam Allah yang kebenarannya tidak terbantahkan. Namun bagi orang yang belum sepenuhnya beriman, kisah Ashabul Kahfi bisa jadi hanya dianggap sebagai dongeng atau karangan belaka.

Kisah Ashabul Kahfi 

Umroh.com merangkum, Surat Al Kahfi menceritakan tentang sekelompok pemuda yang lari dari pemerintahan yang dzalim. Mereka memilih lari dan menyelamatkan diri, karena mendapat ancaman hukuman dari kerajaan. Raja menghendaki seluruh rakyatnya menyembah berhala, dan mengancam akan menyiksa hingga membunuh siapa saja yang menolak. Sedangkan mereka termasuk kelompok orang yang menolak menyembah berhala. 

Baca juga: Kisah Utsman bin Affan yang Membeli Sumur Milik Yahudi

Para pemuda ini kemudian memutuskan lari ke gunung. Jumlah mereka adalah tiga, lima, atau tujuh. Sementara yang mengetahui jumlah pasti mereka hanyalah Allah SWT. Dalam surat Al Kahfi ayat 22 Allah berfirman, “Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya”. Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit”. Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka”.

fenomena Ashabul Kahfi (source flickr)

Selanjutnya mereka berdiam di dalam gua. Dan Allah menurunkan pertolongan yang luar biasa. Allah menidurkan mereka selama 309 tahun. Surat Al Kahfi ayat 25 menjelaskan, “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun”. Ketika bangun, mereka menerka-nerka berapa lama telah tertidur. Di antara mereka, ada yang menjawab satu hari, atau setengah hari.

Mengimani Peristiwa Ashabul Kahfi 

Lama mereka tertidur itulah yang membuat kita tercengang. Bagaimana mungkin manusia biasa tidur selama ratusan tahun, kemudian bangun dalam keadaan normal? 

Sebagai orang beriman, kita wajib mempercayai peristiwa Ashabul Kahfi sebagai bukti kekuasaan Allah. Sebagaimana Allah menciptakan alam semesta dan fenomena-fenomena alam yang kita saksikan selama ini. Ibnu Katsir menuturkan, “apa yang terjadi pada Ashabul Kahfi bukanlah hal yang mengherankan, apabila kita menilik kekuasaan Allah yang lain. Seperti penciptaan langit, bumi, pergantian siang dan malam, penundukan bulan bintang, dan lainnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang istimewa pada kisah Ashabul Kahfi, sehingga Allah tidak sanggup melakukannya”. 

webinar umroh.com

Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Yuk Lihat Jadwalnya di Sini!

Fenomena Ashabul Kahfi dari Segi Ilmiah 

Ribuan tahun telah berlalu. Kini bermunculan teori-teori yang menjelaskan fenomena Ashabul Kahfi secara ilmiah. Menurut para ilmuwan, fenomena Ashabul Kahfi sangat mungkin terjadi jika dijelaskan dengan teori berikut.

1. Allah Menghentikan Fungsi Indera Pendengaran Mereka 

Surat Al Kahfi ayat 11 menyampaikan, “Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”. Padahal telinga merupakan indera yang berfungsi tanpa henti. Baik dalam kondisi terjaga maupun tertidur. 

Fungsi indera pendengaran ini adalah untuk menghubungkan manusia dengan dunia luar, meskipun dalam kondisi tidur. Selain itu juga untuk membantu kerja tubuh secara menyeluruh.  Ketika telinga berhenti berfungsi, misalnya saat kita dibius atau tidur, sistem operasi utama dan sistem panas tubuh akan menurun. Ini cara agar manusia terputus dari dunia luar. 

Dengan demikian, sistem di dalam tubuh akan tetap terjaga dari hilangnya fungsi. Sehingga seseorang akan tetap hidup dengan kerja sistem tubuh yang minim. Kondisi berhentinya indera pendengar juga membuat katalisator bagian dalam tidak berfungsi. Akibatnya, mereka tidak akan terbangun karena lapar, haus, sakit, atau terkejut. 

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

2. Allah Melindungi Tubuh Mereka 

Saat Ashabul Kahfi tidur di dalam gua, Allah melindungi tubuh mereka dengan cara ‘unik’. Surat Al Kahfi ayat 18 menjelaskan, “Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka”. 

Baca juga: Punya Rencana untuk Pergi Umroh? Yuk Wujudkan Rencana Anda di Sini!

Tak seperti cara tidur manusia kebanyakan, Ashabul Kahfi tidur dengan mata terbuka dan tertutup (berkedip) seperti orang bangun, serta tubuh yang terus bergerak. Orang yang melihatnya akan mengira mereka bangun, padahal mereka tidur. Berkedipnya mata berfungsi untuk menjaga mata dari kebutaan. Mereka juga dibuat membolak-balikkan tubuh agar tetap terjaga dari binatang tanah yang dapat memakan tubuh mereka saat lapisan luar kulit membusuk atau saat pembuluh darah dan paru-paru menggumpal.

fenomena Ashabul Kahfi (source flickr)

Di samping itu, aktivitas menggerakkan tubuh akan membuat Ashabul Kahfi mendapat sinar matahari yang cukup. Di surat Al Kahfi ayat 17 Allah berfirman, “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya”. 

Sinar matahari sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bersih, sehat, menguatkan tulang dan kulit, serta membentuk vitamin D.  

Baca juga: Kisah Abdah yang Disebutkan Murtad di Akhir Hayat

Kondisi yang terjadi pada Ashabul Kahfi bisa dijelaskan secara ilmiah, namun sampai saat ini tidak ada seorang pun yang bisa menciptakan kondisi demikian. Diabadikannya Ashabul Kahfi dalam Al Quran menjadi pesan bagi kaum mukmin agar senantiasa beriman kepada Allah SWT.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.