Cara mengobati penyakit HIV sampai saat ini tidak dapat dilakukan untuk mengobati penyakit HIV secara sepenuhnya. Cara mengobati penyakit HIV yang terdapat sampai saat ini hanyalah untuk mencegah penyebaran dan pertumbuhan virus HIV. Terdapat beberapa cara mengobati penyakit HIV yang dapat dilakukan yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan sebagai berikut: ARV (Antiretroviral) Cara mengobati penyakit HIV dengan menggunakan obat antiretroviral dilakukan dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan virus HIV. Obat jenis ARV ini diberikan untuk pengobatan infeksi HIV. Dalam pengobatan ini biasanya akan dilakukan terapi antiretoviral atau ART (antiretroviral therapy) jika pengobatan antiretroviral biasa tidak mampu untuk mengatasinya. Terapi antiretroviral dilakukan dengan cara mengkombinasikan obat-obatan jenis antiretroviral. Obat-obatan tersebut digabungkan ke dalam satu pil untuk dikonsumsi, biasanya kombinasi obat-obatan tersebut diambil dari tiga golongan obat jenis antiretroviral. Terapi antiretroviral dilakukan dikarenakan virus HIV telah kebal terhadap satu jenis obat antiretroviral. Virus HIV sangat mudah sekali beradaptasi dengan obat antiretroviral, maka dari itu dibutuhkan…
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللّهُ بِشَيْءٍ مِّنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ اللّهُ مَن يَخَافُهُ بِالْغَيْبِ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٩٤﴾ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْتُلُواْ الصَّيْدَ وَأَنتُمْ حُرُمٌ وَمَن قَتَلَهُ مِنكُم مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاء مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَو عَدْلُ ذَلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ عَفَا اللّهُ عَمَّا سَلَف وَمَنْ عَادَ فَيَنتَقِمُ اللّهُ مِنْهُ وَاللّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ ﴿٩٥﴾ أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿٩٦﴾ جَعَلَ اللّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلاَئِدَ ذَلِكَ لِتَعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَأَنَّ اللّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٩٧ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah…
(فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُواْ اللّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ ﴿٢٠٠ وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿٢٠١﴾ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿٢٠٢﴾ وَاذْكُرُواْ اللّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ فَمَن تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿٢٠٣﴾ Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka diantara manusia ada orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. (200) Dan diantara mereka ada orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (201) Mereka…
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُواْ فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُواْ اللّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّآلِّينَ ﴿١٩٨﴾ ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٩٩ (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (197) Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di…
وَأَتِمُّواْ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُواْ رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿١٩٦﴾ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka : wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),…
Salah satu yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung dan stroke adalah adanya penyakit hioertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tidak banyak menimbulkan gejala sehingga banyak orang yang menderita tekanan darah tinggi tetapi orang tersebut tidak menyadarinya. Seseorang dengan tekanan darah tinggi akan secara otomatis menyebabkan jantungnya bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengompa darah agar teralirkan ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya yaitu pola makan yang tidak sehat. Dengan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan tekanan darah mengalami peningkatan. Maka dari itu, seseorang yang menderita penyakit tekanan darah tinggi harus meperbaiki pola makannya. Untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Akan tetapi, jika seseorang sering mengkonsumsi obat tersebut dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan terhadap obat tersebut. maka dari itu terdapat alternatif lain untuk membantu menurunkan tekanan darah yaitu dengan mengkonsumsi makanan sebagai berikut: Kacang kedelai Kacang kedelai mengandung…
Cara menghindari penularan HIV AIDS yaitu dengan cara menghindari faktor-faktor yang dapat menularkan penyakit HIV. Untuk mengetahui cara menghindari penularan HIV AIDS, terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa hal yang dapat menularkan penyakit HIV. Beberapa hal yang dapat menularkan penyakit HIV yaitu sebagai berikut: Melalui cairan darah cara penularan HIV yang pertama yaitu melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar HIV. Dengan pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIVyang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan. Cairan sperma dan cairan vagina cara penularan HIV yang lainnya dapat terjadi melalui cairan sperma dan cairan vagina yaitu melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya cairan sperma dengan darah. Melalui air susu ibu (ASI) cara penularan HIV yang selanjutnya yaitu melalui ASI. Penularan ini dapat terjadi dariseorang ibu hamil yang positif HIV, dan melahirkan lewat vagina…
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel-artikel sebelumnya mengenai hukum melaksanakan ibadah Umroh dan Haji disini, dan Rukun-Rukun dari ibadah Umroh disini. Untuk para pembaca yang ingin melihat referensi bacaan sebelumnya maka dapat membaca dua artikel sebelumnya diatas. Dalam kesempatan ini, penulis akan menjabarkan lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai rukun-rukun ibadah Haji sebagai berikut : 2. Haji Rukunnya: ihram, wuquf di ‘Arafah, bermalam di Muzdalifah, thawaf ifadhah, dan sa’i antara Shafa dan Marwah. Di waktu Duha hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), hendaknya seorang muslim berihram untuk haji tamattu’ dari tempat di mana dia berada. Ketika ihram haji, dia melakukan hal-hal yang sama ketika ihram untuk umrah, seperti mandi, mewangikan badannya, bersih-bersih dst. (lihat tentang umrah). Selanjutnya seorang muslim berniat di hatinya untuk masuk ke dalam ibadah haji dan disyariatkan mengucapkan ”Labbaikallahumma hajjan.” Setelah itu ia pergi menuju Mina dan tinggal di sana, dan melakukan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh pada…
Pada artikel sebelumnya disini, telah dijelaskan mengenai Ibadah Umrah dan Haji yang merupakan bagian dari rukun islam dan ibadah yang menjadi harapan seluruh umat manusia untuk diwujudkan. Dalam kesempatan ini penulis akan menjelaskan rukun-rukun dalam ibadah umrah seperti ihram, thawaf, sa’i, dan halq/taqshir (cukur habis/memendekkan) sebagai berikut dibawah : Umrah Rukunnya: ihram, thawaf, sa’i, dan halq/taqshir (cukur habis/memendekkan). Apabila seorang muslim telah sampai ke miqat (tempat memulai berihram) maka dianjurkan untuk mandi dan mewangikan badannya sebelum berihram sekaligus bersih-bersih (seperti memotong kukunya dan bulu ketiaknya). Kemudian bagi laki-laki memakai kain ihram, yang terdiri dari kain sarung dan selendang, dan dianjurkan pula mengenakan dua sandal. Adapun bagi wanita, maka ia boleh memakai pakaian yang ia kehendaki selama terpenuhi syarat hijab, tidak ada bentuk tabarruj (bersolek) atau mirip dengan laki-laki, dan tidak memakai minyak wangi. Ia (wanita) boleh memakai pakaian berwarna apa saja. Namun perlu diingat, wanita tidak boleh memakai penutup muka (cadar), namun boleh baginya…
Dalam berkeluarga tentu banyak sekali amanah dan juga peranan yang harus dijalankan oleh para perempuan, utamanya sebagai seorang ibu. Bunda atau ibu adalah madrasatul ‘ula (sekolah pertama) bagi anak-anak. Segala tingkah laku Bunda, baik ucapan dan perbuatan akan direkam oleh anak-anak. Maka mendidik anak haruslah didahului dengan mendidik ibunya terlebih dahulu. Pendidikan terhadap seorang ibu atau bunda sangatlah penting. Karena bunda yang telah terdidik dengan baik, insya Allah akan mampu membimbing dan juga mengarahkan anak-anaknya dengan lebih baik. Banyak “orang besar” yang lahir dari rahim ibu yang ‘hanya’ menjadi ibu rumah tangga. Ulama-ulama besar seperti Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Maliki dan Imam Hanafi juga dibesarkan oleh sosok ibu salehah yang gigih dalam mendidik anaknya. Perjuangan para ibu tersebut dalam membina anak-anaknya bisa diketahui sejarahnya dalam banyak sumber dan kitab terpercaya. Contoh lain, siapa yang tak kenal dengan sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz? Khalifah yang satu ini telah berhasil…