(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/kisah-istri-kado-dari-suami-part-1/) Nah kemarin, saat teman ayah yang tempo hari itu kembali ke kantor Ayah ngobrol-ngobrol dengan beliau. Ayah baru tahu kalau katanya, suami harus cemburu terhadap istrinya. Kalau ndak cemburu itu namanya Dayus, yaitu lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, buka aurat, bergaul bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya). Dayus itu lawan kata dari cemburu (karena iman). Kata teman ayah tersebut, seorang suami yang begitu peduli pada istrinya terkadang akan nampak sebagai sosok seorang pencemburu. Kecemburuan yang berdasarkan agama ini dibenarkan. Cemburu seorang suami dan juga ayah adalah wajib bagi mereka demi menjaga harga diri dan kehormatan istri dan anak anaknya. Bunda, Ayah menyesal baru menyadari ini, tapi Ayah bersyukur belum terlambat, baca ini dulu bunda: …dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,… ini ada dalam QS. An Nuur :31,…
Pagi itu ketika merapikan rumah, seorang istri menemukan sebuah kotak berhias pita tersimpan di atas meja makan. Di atasnya terdapat kertas bertuliskan .Hadiah untuk Bunda.Sang istri langsung berpikir, “Ini pasti dari suamiku”. Sontak langsung saja ia buka kotak itu, di dalamnya terdapat beberapa set gamis longgar dan kerudung lebar. Sang istri merasa heran dengan hadiah dari suaminya yang aneh. Kok modelnya gini? Eh, jangan-jangan mau diajak umroh jadi dikasih baju seperti orang-orang Arab? sang istri coba berpikir. Masih dalam keadaan penasaran, dia pun menemukan secarik kertas, surat dari suamiku. Ini isinya: Bunda sayang, pasti bunda kaget ya Ayah kasih hadiahnya kali ini beda. Bukan baju modis dan juga bukan perhiasan kesukaan bunda. Tas yang sudah lama bunda minta, belum juga Ayah belikan sampai saat ini, dan malah justru hadiah ini yang Ayah ingin berikan untuk bunda kali ini. Bunda pasti kecewa saat membukanya ya?Ttapi tunggu dulu. Ayah ingin ceritakan sesuatu…
Setelah itu, ada juga momen istimewa lainnya yang juga terjadi pada bulan Rajab. Salah satunya adalah Perang Yarmuk. Seperti kita ketahui, Perang Yamuk sendiri dipimpin oleh Khalid bin al-Walid, ketika kaum muslimin menghadapi pasukan Romawi, dimana momen ini juga terjadi pada hari Senin, bulan Rajab, tahun 15 H/636 M [Ibn Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, Juz VII/4]. Khalid bin al-Walid kemudian menaklukkan Hirah, Irak juga terjadi di bulan Rajab [Ibn Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, Juz VI/343]. Setelah menaklukkan Irak ini, Khalid kemudian melakukan Shalat Fath. Baitul Maqdis juga berhasil direbut kembali oleh kaum Muslim di bulan Rajab, tepatnya 28 Rajab 583 H/2 Oktober 1187 M di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi. Adzan dan Shalat Jum’at kembali dikumandangkan, dan dilaksanakan di masjid bersejarah itu, setelah 88 tahun diduduki tentara Salib. Ini terjadi setelah kemenangan Shalahuddin dalam Perang Hittin. Rajab juga merupakan moment dimana Khalifah Muhammad IV mengepung Wina-Austria untuk kedua kalinya, pada 28…
(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di bagian berikut: https://www.umroh.com/blog/fakta-fakta-bulan-rajab-yang-wajib-diketahui-part-1/) Dalam salah satu hadits Muslim sebelumnya (bisa dilihat di part 1), Nabi SAW juga menyebut bulan dan tanah haram, karena dua-duanya merupakan bulan dan tanah suci, yang berbeda dengan bulan dan tanah yang lain. Dalam hadits riwayat al-Hakim dinyatakan, bahwa ketaatan yang dilakukan di tanah haram, pahalanya dilipatgandakan 100,000 kali. Begitu juga kemaksiatan yang dilakukan di dalamnya. Dahulu, kaum Muslim pun menolak untuk mengeksekusi hukuman qishash di bulan haram ini. Telah disampaikan dari ‘Atha’, bahwa ada pria telah terluka di bulan halal, lalu ‘Utsman bin Muhammad, yang saat itu menjadi Amir, hendak mengikatnya di bulan haram. Maka, ‘Ubaid bin ‘Umair menulis surat kepadanya, “Janganlah kamu mengikatnya hingga masuk bulan halal.” [‘Abd ar-Razzaq, al-Mushannaf, Juz IX/303]. Bahkan, Imam as-Syafii –rahimahullah– telah melipatgandakan diyat [uang tebusan] untuk orang yang dibunuh karena salah yang dilakukan di bulan haram, karena bersandar pada riwayat dari Ibn ‘Umar…
Saat ini banyak kaum Muslim yang tidak tahu, bahwa Rajab adalah bulan suci. Bulan haram, yang wajib dimuliakan dan dihormati. Kemuliaan dan kehormatan bulan ini telah ditetapkan oleh Allah sendiri. Dalam al-Qur’an, Allah menyatakan: ﴿إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ﴾ “Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah SWT ada dua belas bulan dalam catatan Allah pada hari, ketika Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Di antaranya terdapat empat bulan haram [suci]. Itulah agama yang lurus. Maka, janganlah kalian menzalimi diri kalian di bulan-bulan itu.” [Q.s. at-Taubah: 36] Makna empat bulan suci di dalam ayat ini dijelaskan oleh Nabi saw. إنَّ الزَّماَنَ قَدْ اِسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اِثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُوْ الْقَعْدَةِ، وَذُوْ الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ شَهْرُ مُضَرّ الَّذِيْ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ [رواه مسلم] “Sesungguhnya…
Islam adalah agama sekaligus ideologi yang sempurna. Ia mampu menjadi solusi untuk segala permasalahan hidup yang sedang dihadapi manusia, sejak kehadirannya sampai kiamat tiba. Islam memandang masalah tidak muncul dengan sendirinya, di mana ada asap di situ ada api. Termasuk dalam persoalan kejahatan seksual. Solusi yang Islam berikan tidak hanya berbicara solusi kuratif (penanggulangan), namun juga memberikan solusi preventif (pencegahan). Solusi tersebut tercakup dalam tiga mekanisme sebagai berikut : Pertama, membentuk sebuah sistem yang baku berlandaskan syariát Islam. Islam memandang kejahatan seksual (jarîmah jinsiyyah) pada dasarnya dipicu oleh hasrat dan dorongan seks (dawâfi’ jinsiyyah) yang meluap-luap. Hasrat dan dorongan seks ini lahir dari naluri seksual (gharizatu an-nau’) yang ada pada diri manusia. Naluri ini sebenarnya merupakan fitrah dalam diri manusia, yang bisa terangsang lalu menuntut dipenuhi. Rangsangan muncul karena dua faktor: Pertama, pemikiran (al-fikr), termasuk fantasi (al-wahm) dan khayalan (at-takhayyul); Kedua, fakta (lawan jenis) bagi masing-masing pria dan wanita. Selama…
Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab. Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala: وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ “dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31) Mengenakan hijab syar’i merupakan suatu amalan yang harus dilakukan oleh wanita-wanita mukminah sejak dari kalangan sahabiah dan juga generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa…
-Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah Bismillahirrahmanirrahim Wanita adalah kunci kebaikan dari suatu umat. Wanita sendiri bisa diibaratkan bagaikan batu bata, yang mana ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut,, Wahai saudari muslimahku, sekali lagi patut kita sadari jika wanita adalah kunci kebaikan yang ada bagi suatu umat. Wanita bagaikan seperti batu bata, dimana kita tahu jika batu bata adalah bahan dasar dalam suatu bangunan. Bagaimana jika batu bata yang digunakan untuk membangun suatu bangunan rusak atau cacat? Bisa dibayangkan jika bangunan yang dibangun pun juga ikut rusak. Nah seperti itulah ibaratnya sosok wanita dalam suatu generasi. Ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut. Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Inilah 13 sifat yang wajib dimiliki dai’: 1. Mahabbah kepada seluruh makhluk. Kasih sayang kepada seluruh umat, membenci perbuatan maksiat bukan menbenci pelakunya. Tetap sayang kepadanya, sebab ia adalah seorang muslim. Kecintaan Nabi Muhammad S.A.W kepada umatnya lebih tinggi daripada kecintaan umat kepada dirinya sendiri. 2. Semangat rela berkorban harta & diri utk Agama Allah. Harta, diri, & waktu bukan milik kita, tetapi milik Allah. Allah hanya meminta sebahagian saja untuk ditukar dengan syurga. Orang yang menganggap bahwa hartanya adalah miliknya, maka ia gunakan sesuai dengan hawa nafsunya. Namun jika ia menganggap harta itu milik Allah SWT, maka ia gunakan sesuai dengan perintah Allah. 3. Selalu Niat ishlah diri ( memperbaiki diri ) Kita niat ishlah diri yang dampaknya orang lain mau mengishlah dirinya. Ibarat mencuci pakaian maka yang lebih dulu bersih adalah tangan kita sendiri. Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag…
(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/muhammad-al-fatih-sosok-luar-biasa-yang-seharusnya-menjadi-idola-para-remaja-part-1/) Nggak heran kalo saat dia baru menginjak usia 23 tahun, Al-Fatih telah menguasai 7 bahasa dan juga memimpin ibukota Khilafah Islam yang berada di Adrianopel (Edirne) sejak berumur 21 tahun. Sebagian besar hidup al-Fatih berada di atas kuda, dan Beliau tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan Allah dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel. Subhanallah, ini sebuah penegasan bahwa kemenangan nggak akan bisa dicapai dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula karena kecerdasan dan strategi perang. Muhammad al-Fatih sangat memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai dengan izin dan pertolongan Allah. Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat pada Allah, menjauhkan diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan berpuasa pada esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir dilancarkan, dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk konstantinopel.…