Kalo memang mau serius, ngasih sosok yang bisa dijadikan teladan buat anak-anak remaja, bisa dihadirkan sosok-sosok sholeh dan luar biasa yang bisa menjadi inspirasi remaja dalam menciptakan masa depannya dan masa depan negerinya, masa depan kaum muslimin pada umumnya. Sosok seperti Muhammad Al Fatih, bisa dijadikan salah satu figure, di mana di saat usianya masih remaja diisi dengan ketaatan, disiplin, rajin, dan sebagainya. Bahkan, ada hal besar yang bisa ditiru dari sosok M Al Fatih ini, yang ini hampir nggak ada dikebanyakan generasi muda. Apa itu? Ya, big dream alias mimpi besar yang terinspirasi dari hadits nabi. Wow! Kalo ada anak muda, yang impiannya kayak Muhammad Al Fatih, tentu patut diacungin jempol, kalo perlu kalo semua jari tangan dan kaki kita jempol semua, kita kasih deh semuanya buat apresiasi remaja yang model begituan. Muhammad Al-fatih meruapan sosok yang begitu langka. Bagaimana tidak, bayangkan saja seorang anak remaja yang mempunyai impian…
(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/hikmah-dilarangnya-hidup-boros-part-2/) Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Orang yang terbiasa hidup dalam kemewahan, akan merasakan sulit menghadapi berbagai keadaan. Sebab, tidak menutup kemungkinan datang kepadanya persoalan-persoalan yang tidak memungkinkan orang tersebut menyelesaikannya dalam kenyamanan”. Kemudian beliau rahimahullah juga telah memaparkan sebuah contoh yang sederhana. Yakni pada kasus seseorang yang tidak pernah berjalan dengan kaki telanjang tanpa alas kaki sama sekali. Orang yang selalu menggunakan sandal atau sepatu, bisa kita bayangkan jika suatu saat, ia berhadapan dengan sebuah kondisi yang mengharuskannya berjalan tanpa alas kaki meski hanya 500 meter saja, tentunya ia akan mengalami kesulitan yang berat. Bahkan mungkin saja kakinya bisa menjadi terluka bahkan lebih parah dari itu dikarenkana harus bergesekan dengan tanah. Akan tetapi, bila ia telah membiasakan diri dalam hidupnya dengan cara-cara atau gaya hidup yang agak kurang nyaman, dan juga jauh dari fasilitas, maka ia akan dapat memperoleh kebaikan yang banyak. Selain…
(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/hikmah-dilarangnya-hidup-boros-part-1/) Syariat Islam telah memberikan kita suatu peringatan akan bahaya as-saraf (pemborosan) maupun berlebihan dalam melakukan pembelanjaan atau pengeluaran. Untuk itulah kita semua harus memperhatikan hal ini. Karena dengan memperhatikan bahaya ini, maka seseorang bisa tetap memiliki neraca yang tetap aman, tidak besar pasak daripada tiang dan keuangannya juga aman. Imam an-Nawawi rahimahullah juga telah menerangkan sebuah alasan yang berkaitan dengan hal larangan kepada seseorang dalam kegiatan menghambur-hamburkan uang atau harta, yang mana hal itu juga merupakan cerminan sifat yang boros dan suka berfoya-foya. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya pemborosan harta akan dapat menyebabkan seseorang meminta-minta apa yang dimiliki orang lain. Sedangkan pada pemeliharaan harta (hidup tidak boros), terkandung kemaslahatan bagi dunianya. Adapun kestabilan maslahat duniawinya juga akan berpengaruh pada kemaslahatan agamanya. Sebab dengannya, seseorang dapat fokus dalam urusan-urusan akhiratnya”. Mari kita semua dapat berpikir bersama-sama. Pembengkakan dalam suatu pembelanjaan tentu saja…
Mengapa hidup boros dilarang? Larangan kepada manusia agar tidak melakukan pemborosan dan penghamburan atas uang dan harta yang dimilikinya, pasti mengandung manfaat. Dan manusia pun sebenarnya sanggup mengetahui hikmah di balik larangan tersebut. Di antara hikmahnya, ialah untuk menjaga kekayaan itu sendiri. Bahwa pada hari Kiamat kelak, sumber pendapat harta itu dipertanyakan, dan demikain pula dengan pembelanjaannya. Pembelanjaan harta atau uang pada perkara tidak dibutuhkan, sungguh sangat bertentangan dengan salah satu tujuan syariat Islam, yaitu hifzhul-mâl (menjaga harta benda). Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, apalagi jika harta itu dimanfaatkan untuk perbuatan maksiat. Sahabat mulia, yakni ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu telah mendefinisikan makna mubadzdzirîn (orang-orang yang melakukan pemborosan). Beliau Radhiyallahu anhu menjelaskan, mubadzdzirîn ialah orang-orang yang membelanjakan (uang) pada perkara-perkara yang tidak dibenarkan. Maka, cukuplah untuk menjadi bahan perenungan, bahwa Allah membenci saraf (pemborosan). Sisi lain, uang diperlukan setiap orang untuk memenuhi…
-Membentuk Mental Bersahaja Agar tercipta mentalitas yang baik dalam diri dan pikiran kita tentang sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada manusia agar mereka dalam pemenuhan kebutuhannya dilakoni secara bersahaja, tengah-tengah, dan tidak boros dalam pengeluaran. Tengah-tengah disini bisa diartikan tidak kelewat boros dan juga tidak kelewat irit. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [al-A’râf/7:31]. وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. [al-An’am/6:141). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah menegaskan dalam sabdanya, yang artinya: “Makanlah, bersedekahlah, dan pakailah dalam keadaan tanpa menghamburkan uang dan kesombongan”. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh -Nikmatnya Hidup Sederhana Sudah menjadi tabiat manusia, ia akan lebih konsumtif menghamburkan uang, manakala mulai mengeyam kehidupan yang mapan dan kemudahan ekonomi. Seolah-olah kekayaan kurang berarti banyak bila pemiliknya tidak mempergunakannya untuk keperluan yang lebih besar dan kemewahan. Misalnya dengan banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang kurang penting baginya. Begitulah keadaan seseorang, ia lebih mudah beradaptasi dengan hidup enak ketimbang dengan hidup menderita. Al Qur`ân telah menegaskan bahwa tipologi manusia, menghamburkan uang dan berfoya-foya saat berada dalam kondisi berada, menghindari gaya kesederhanaan dan keseimbangan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Mahamengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Mahamelihat.[asy-Syûra/42:27]. ‘Ali bin Tsâbit rahimahullah berkata: اْلعَقْــــــلُ آفَـتُهُ الْإِعْجَابُ وَالْغَضَــبُ وَالْمَالُ آفَـتُهُ…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jangan Sia-Siakan Waktu yang Diberkahi Allah Dalam pepatah Arab dikatakan: “hazhzhukal yauma” (keberuntunganmu adalah hari ini), dan waktu kita sesungguhnya memang saat ini dan detik ini. Hari ini adalah amal dan “ghaniimah”. Waktu kemarin akan menjadi milik kita jika apa yg diperankan adalah yang terbaik. Hari kemarin telah berakhir (ajal) dan menjadi nasihat (mau’izhah). Dan hari esok penuh harapan akan menjadi milik kita jika niat dan dan perbuatan telah terprogram debgan baik saat ini. Hari esok adalah “angan-angan” (amal). Hal itu tergantung dari pekerjaan yang diperankan manusia dalam kehidupan, apakah perbuatan itu yang terbaik atau sebaliknya? Hari keberuntungan adalah hari-hari yang diisi dengan penuh ketaatan kepada Allah, di mana setiap hari yang kita lalui semakin mendekatkan diri kepada Allah Apakah perbuatan kita sudah sesuai dengan ridha-Nya atau murka-Nya? Sementara benda-benda alam lainnya di jagat raya berjalan sesuai dgn aturan ketetapan-Nya, tertib disiplin dan memberikan manfaat yang luar…
Saat ini, Finlandia memang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan baik dan juga menjadi teladan serta role model bagi banyak negara-negara lain. Karena itulah, tak ada salahnya jika nilai-nilai positif dari sistem pendidikan di Finlandia juga dapat diterapkan di Indonesia. Barangkali teman-teman khususnya yang berprofesi sebagai pendidik atau akademisi, mungkin ada yang ingin menerapkan beberapa pola pendidikan di Finlandia pada sekolahnya masing-masing. Jika memang iya, berikut beberapa penerapan sistem pendidikan di Finlandia yang perlu diketahui. Secara umum sekolah di Finlandia menerapkan : -Tidak ada sistem rangking, semua anak hebat di bidangnya masing-masing. Dalam banyak aktivitas, kelas dibentuk gabungan misal kelas 1&2, 3&4, 5&6, 7&8, 10&11 -Terkait kematangan mental, start usia sekolah SD wajib berusia 7 tahun, kurang dari itu tidak diperbolehkan. -Tidak ada ujian nasional. Hanya ada ujian untuk tes masuk universitas. Evaluasi mutu siswa ada di masing-masing guru, karena hanya guru yang memahami kemampuan siswa, bukan…
Mandi wajib atau Janabah (junub) adalah mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi basah, atau sehabis bersenggama. Nah, pada saat seperti inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib. Namun tidak seperti mandi biasa. Mandi wajib ini harus diperhatikan Niat dan tata caranya. Adapun niat mandi junub itu seperti niat-niat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati. -Jika mandi junub atau mandi besar disebabkan (mimpi basah, keluar mani, dan senggama), maka niat mandinya adalah : نويت الغسل لرفع الحدث الا كبر من الجنبت فرضا لله تعالى NAWAITUL GHUSLALIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA -Jika mandi junub atau mandi besar disebabkan haid, maka niat mandi besarnya adalah : نويت الغسل لرفع الحدث الا كبر من الحيض فرضا لله تعالى NAWAITUL GHUSLALIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA -Jika mandi junub atau mandi besar disebabkan Nifas, maka niat mandi besarnya adalah : نويت الغسل لرفع الحدث الاكبر من النفا س فرضا…
(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/dalan-kondisi-kondisi-seperti-inilah-wanita-muslimah-diperbolehkan-melepas-jilbabnya-part-3/) 🚫Berjilbab tanpa mengenal tempat Hanya di hadapan 18 golongan yang telah disebutkan sebelumnya saja seorang wanita muslimah diperbolehkan membuka jilbabnya (penjelasan mengenai 18 golongan terdapat pada part 3 dan dapat dilihat disana). Adapun di hadapan selainnya, maka aurat wajib untuk ditutup. Itu berlaku di mana pun, tanpa mengenal tempat; tak peduli itu berada di dalam rumah maupun di luar rumah. ⚠Jika ada lelaki non mahram yang sedang berada di dalam rumah, sang muslimah wajib menutup auratnya agar tak terlihat oleh si lelaki. Namun jika si lelaki sudah pergi, dia boleh kembali melepaskan jilbabnya. 👉Contoh kasus tersebut bisa kita lihat dalam keseharian kisah-kisah berikut: – Hindun dan suaminya pada saat kedatangan tamu, yang merupakan sepasang suami-istri. Hindun selalu berjilbab dan menutup auratnya pada saat dirinya berada di hadapan tamunya tersebut. – Zainab, ayah, dan juga ibunya pada saat berkunjung ke rumah kakak perempuan…