1
Author

administrator

Browsing

Adalah ‘Ashim bin Tsabit Al Anshori (‘ Ashim bin Tsabit bin Aqlah ra.) salah satu sahabat Rasul SAW yang tidak absen dalam peristiwa Badar dan Uhud. Rasul saw. pernah memujinya, menyeru para sahabat untuk cara berperang ‘ Ashim. Rasulullah SAW berkata, “Bagaimana caramu berperang Wahai ‘Ashim?” ‘Ashim memeragakan busur anak panah yang ada di tangannya.” Jika musuh di hadapanku 100 hasta kupanah dia, jika musuh mendekat dalam jarak tikaman lembing, aku bertanding hingga lembingku sampai patah, jika lembingku patah, kuhunus pedangku lalu aku pakai pedang” ia ahli dalam panah dan bermain pedang. Kisah ini bermula di peristiwa uhud (3 H), Ia berhasil membunuh tiga laki-laki sekaligus (Musafi’, Kilab, Jallas). Ketiganya adalah putra salah seorang pemuka Quraisy, Thalhah dan Sulafah binti Sa’ad bin Suhaid, keluarga tersebut dalam bagian pasukan Quraisy di perang Uhud. Ketika pertempuran mulai mereda/hampir selesai. Kaum Quraisy (kalangan wanitanya) berlompatan kegirangan berhasil menuntut balas terhadap…

Karna Uang semua bisa berubah… Tak jarang kita temui kasus berawal dari gak bisa ngasih pinjem uang, Akhirnya putuslah hubungan pertemanan…. 😖😖😖 Tidak niat menyindir siapapun cuma sebagai pengingat, ketahuilah sodaraku… JANGAN MUDAH MEMINJAM UANG . Temanmu atau saudaramu yang punya banyak uang itu.. Bukan berarti mereka tak punya urusan. Sehingga dengan mudahnya kita berpikir.. . “Duitnya kan banyak, aku bisa pinjem kayaknya..” . Kawan-kawan.. Uang banyak itu, bukan berarti uang yang tidak untuk dipakai.. Atau uang nganggur. Yang dengan mudahnya bisa dipinjam. . Pahami.. Mereka yang uangnya lebih banyak dari kita, bisa jadi karena sabarnya pun lebih banyak dari kita. Mereka banyak “Puasa” menahan diri dari membeli yang tidak perlu.. Karena ingin membeli sesuatu yang lebih penting dengan uang yang dikumpulkan tadi, yang harganya memang mahal. Mungkin pingin beli rumah atau kendaraan dengan cara Cash tanpa Riba. Dan itu perjuangan yang tak mudah.. . Uang banyak itu bukan…

(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link ini: https://www.umroh.com/blog/beginilah-cara-kita-semestinya-menyikapi-kekuasaan-menurut-islam-part-1/) Demi kepentingan kekuasaan, apapun dilakukan. Tak ada lagi rasa malu dan sungkan. Tak ada lagi rasa bersalah dan takut dosa. Urusan halal-haram tak lagi menjadi ukuran. Urusan syariah tak lagi dipandang relevan. . Demikianlah kalau manusia sudah diharu-biru hawa nafsu. Diperdaya harta. Diperbudak syahwat kekuasaan. Semua itu berpangkal pada kecintaan manusia terhadap dunia. Padahal andai saja setiap diri sejenak mau berhitung: Berapa sih harga dunia? Asal tahu saja. Meski seluruh isi dunia kita miliki, itu tak ada nilainya di sisi Allah SWT. . Sabda Nabi saw., “Seandainya dunia ini sebanding harganya dengan sayap seekor lalat saja, niscaya Allah SWT tidak akan membiarkan seorang kafir pun untuk meminum air dari dunia ini barang seteguk pun.” (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah). . Baginda Nabi saw. pun bersabda, ”Dunia ini terkutuk dan terkutuk pula semua yang ada di dalamnya, kecuali mereka yang senantiasa mengingat Allah…

Suatu hari,setelah seharian berkeliling, seorang suami pulang ke rumah. Saat istrinya sudah membukakan pintu, ia pun segera masuk ke rumag. Setelah masuk, sang suami mendapati ada sepotong keju yang diletakkan di piring yang ada di atas meja makan. Ia pun langsung menghampiri dan menyantap keju itu seraya berkata kepada istrinya, “Keju itu bagus untuk kesehatan perut.” . Istrinya diam saja, tak berkomentar. . Pada keesokan harinya, setelah seharian pergi, sang suami kembali pulang ke rumah. Ia saat itu berharap bahwa akan ada lagi keju yang diletakkan di atas piring yang terdapat di atas meja makan. Namun, ia tak menemukannya. Ia lalu menemui istrinya dan bertanya, “Kok tidak ada keju lagi?” . “Memangnya kenapa?” jawab istrinya. . “Tidak apa-apa, sih. Lagipula keju tidak bagus untuk kesehatan gigi.” . “Jadi yang benar yang mana? Keju itu bagus untuk kesehatan perut atau tidak bagus untuk kesehatan gigi?” tanya istrinya. . “Tergantung”. “Kejunya ada…

Ada seorang fakir miskin melewati jalan di Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Dia pun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati jengkel. Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai. Dia berkata pada istrinya : *“Bagaimana hidup kita ini…? Orang-orang makan daging, kita masih makan kedelai.”* Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejutnya, *dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya, sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya* seraya bergumam : ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ *“Segala Puji bagi Allah _subhanahu wata’ala_ yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.”* Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitikkan air mata, seraya bergumam : ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ *”Sejak…

Ribut-ribut soal penguasaan lahan, baik berbentuk lahan sawit, karet, kopi, teh, atau hutan pinus, hutan jati? Hutan perdu, sebenarnya tidak akan pernah selesai jika pendekatannya perspektif kapitalistik. Lain halnya, jika Islam yang diterapkan. Persoalan penguasaan lahan dan hutan oleh segelintir orang (kaum kapitalis) ini bisa tuntas. Pemimpin sebuah negara, tidak perlu menunggu para taipan yang menguasai lahan ini mengembalikan lahan kepada negara secara sukarela. Lagipula, pernyataan *’Negara menunggu pengembalian lahan untuk dibagikan kepada rakyat’* itu adalah pernyataan utopis. Mana ada yang mau ? Jika Islam yang diterapkan, maka mekanisme penguasaan lahan itu akan diatur sebagai berikut : *Pertama,* untuk lahan yang berbentuk hutan, baik hutan lindung, hutan tanaman industri, hutan perdu, hutan alam, hutan bakau, atau berbagai jenis hutan lainnya, maka hanya negara yang boleh menguasainya, mewakili umat selaku pemiliknya. Negara, mengelola hutan untuk digunakan demi kemaslahatan Islam dan kaum muslimin. Setiap kepemilikan hutan, yang menyerobot hak umat, seperti penguasaan…

Jauh sebelum era sosmed, keluarga Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menjadi korban berita hoax (bohong). Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah saw, yakni `Aisyah r.a, sehabis perang dengan Bani Mushthaliq bulan Sya’ban tahun 5 H. Peperangan itu diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula `Aisyah dengan Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. . Dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. `Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, lalu dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa `Aisyah masih ada dalam sekedup. . Setelah `Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat dia duduk di tempatnya dan mengharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat di tempat itu seorang sahabat Nabi, Shofwan ibnu Mu`aththal, dia temukan seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya mengucapkan: ”Inna lillahi wa inna ilaihi raji`un, istri Rasul!”. . `Aisyah terbangun. Shofwan…

Syarat Jatuh Cinta dalam Pergaulan Islam Karena jatuh cinta adalah hal yang fitrah dan menjadi lumrah bagi manusia, maka hal ini tentu tidak dilarang. Jatuh cinta dalam pergaulan islam tentu saja diperbolehkan asalkan tidak dilarang dan mengganggu syariat islam. Melanggar syariat islam tentu saja menjadi jatuh cinta yang dilarang. Berikut adalah syarat agar jatuh cinta dalam islam tidak melanggar syariat dan tidak menjadi hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Tidak Mendekati Zinah “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra : 32) Jangan sampai jatuh cinta kita menjadi arah pada mendekati zinah. Mendekati zinah tentunya adalah hal yang sangat dilarang dan diharamkan oleh Allah. Untuk itu jangan sampai kita melakukan khalwat atau berdua-duaan dengan lawan jenis, walaupun dalam konteks kita sedang jatuh cinta. Karena balutan rasa jatuh cinta sangat mudah mendukung seseorang untuk melakukan hal-hal yang medekati…

Rasulullah bersabda, “Satu malaikat turun dan menyampaikan berita gembira kepadaku bahwa Fatimah adalah pemimpin para wanita Surga” (H.R. Hakim). Fatimah Az Zahra adalah salah seorang perempuan istimewa yang lahir di Ummul Qura (Mekkah). Pada zaman itu, orang-orang dari suku Quraisy sedang memperbaiki Ka’bah, pada saat 5 tahun sebelum masa kenabian hadir. Seperti kita ketahui, Fatimah terlahir dari sosok laki-laki terbaik dan perempuan terbaik di jagat semesta, yaitu Rasulullah dan Khadijah binti Al-Khuwailid. Berada dalam lingkungan yang terjaga kesucian dan ketakwaannya, mencetak Fatimah sebagai sosok penuh cahaya. Ketika kelahirannya pun, Rasulullah dapat merasakan bahwa putrinya adalah perempuan pembawa berkah. Dengan didikan penuh keimanan dari kedua orangtuanya, menjadikan Fatimah tumbuh menjadi perempuan berhati bersih dengan kecintaan yang tinggi kepada Islam. Setelah ibunya wafat, Fatimah tetap tegar hingga dengan kesadaran dan keikhlasan ia menggantikan peran ibunya secara baik termasuk dalam merawat ayahnya dengan penuh kasih sayang. Hidup di masa-masa fase awal kenabian yang…

Para istri harus dijaga dan didampingi agar tidak stress dan pikirannya senantiasa jernih dan juga terjaga agar tidak sampai menyimpang. Berikut beberapa caranya: 1. Cukupkan Nafkah Lahir Sumber emosi terbesar istri adalah ketika uang belanja mepet. Sebab, istrilah yang mengatur seluruh belanja keluarga. Suami harus up date terus uang belanja. Boleh jadi kebutuhan tiap bulan tak selalu sama. Anak nambah, tentu uang belanja nambah. Harga sembako, lauk-pauk, bahkan garam pun mahal. Sudahkah suami memberi kelonggaran? Jangan tuduh istri boros, foya-foya atau tak becus. Sakit rasanya. Lebih baik longgarkan uang belanja. Tak ada ruginya menyenangkan istri dan keluarga. 2. Beri Waktu Relaksasi Istri sudah bekerja keras mengurus rumah dan anak-anak. Hampir sehari semalam tiada henti. Hendaknya para suami memberi sedikit kelonggaran waktu agar istri beristirahat. Memberikan dia me time atau alone time, agar tetap bisa melakukan kegiatan yang dia suka. Asal tahu, begitu menikah, istri mencurahkan lebih banyak tenaga dibanding semasa…