1
Author

administrator

Browsing

(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/menyimak-kisah-cinta-ali-fatimah-part-2/) Rasulullah meninggalkan Ali dan juga bertanya kepada putrinya. Ketika ditanya Rasulullah, Fatimah hanya terdiam dan Rasulullah SAW menyimpulkan bahwa diamnya Fatimah pertanda kesetujuannya. Rasulullah kemudian mendekati Ali dan bersabda “Apakah engkau memiliki sesuatu yang akan engkau jadikan mahar wahai Ali? Alipun menjawab ” Orang tuaku yang menjadi penebusnya untukmu ya Rasulullah, tak ada yang aku sembunyikan darimu, aku hanya memiliki seekor unta untuk membantuku menyiram tanaman, sebuah pedang dan sebuah baju zirah dari besi” Dengan tersenyum Rasulullah SAW bersabda “Wahai Ali, tidak mungkin engkau terpisah dengan pedangmu, karena dengannya engkau membela diri dari musuh-musuh Allah SWT dan tidak mungkin juga engkau berpisah dengan untamu karena ia engkau butuhkan untuk membantumu mengairi tanamanmu, aku terima mahar baju besimu, jual lah dan jadikan sebagai mahar untuk putriku” Wahai Ali engkau wajib bergembira sebab Allah sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di Langit sebelum…

(untuk bagian sebelumnya, bisa dilihat di link berikut: https://www.umroh.com/blog/menyimak-kisah-cinta-ali-fatimah-part-1/) Melihat dan memperhitungkan hal ini, Ali ikhlas dan bahagia jika Fatimah bersama Abu Bakar, meskipun ia tak mampu membohongi rasa-rasa dalam hatinya yang ia sendiri tak mengerti, apakah mungkin itu yang namanya cinta? Namun ternyata lamaran Abu Bakar ditolak oleh Fatimah sehingga hal ini menumbuhkan kembali harapannya. Ali kembali mempersiapkan diri, berharap dia masih memiliki kesempatan itu. Namun ujian bagi Ali belum berakhir, setelah Abu Bakar mundur muncullah laki-laki nan gagah perkasa dan pemberani. Seseorang yang dengan masuk Islamnya mengangkat derajat kaum muslimin, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. Seorang yang diberi gelar Al-Faruq. Ya, dialah Umar ibn Al Khaththab. Pemisah antara kebenaran dan kebatilan juga datang melamar Fatimah. Ali pun ridha jika Fatimah menikah dengan Umar, ia bahagia jika Fatimah bisa bersama dengan sahabat kedua terbaik Rasulullah setelah Abu Bakar yang mana Rasulullah sampai…

Dalam Diam Ada Cinta Kisah cinta Ali dan Fatimah merupakan sebuah kisah cinta yang sudah terpendam sejak lama. Kisah cintanya pun sangat terjaga kerahasiaannya dalam kata, sikap dan juga ekspresi mereka. Bahkan konon syaithan pun sampai tak bisa mengendusnya, dan mereka pun bisa menjaga izzah mereka, hingga Allah telah menghalalkannya. Ali bin Abi Thalib adalah keponakan dan salah satu sahabat yang istimewa dimata Rasulullah SAW. Selain beliau tinggal langsung bersama Rasulullah, dia juga seorang pemberani yang pernah menggantikan posisi tidur Rasulullah disaat hijrah dan juga seorang mujahid perang yang gagah. Sementara Fatimah, putri Rasulullah SAW yang terkenal akan sikapnya yang taat, penyayang dan juga sangat peduli pada Rasulullah SAW, selalu berada disamping ayahnya dalam setiap kisah perjuangan yang dilakukan oleh sang ayah membumikan nilai-nilai Islam di tengah kafir Quraisy. Ali sendiri sebenarnya sudah menyukai Fatimah sejak lama, karena kecantikan putri Rasulullah ini tak hanya sebatas jasmaninya saja, kecantikan Ruhaninya melintasi…

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (TQS Ali-Imran: 104)” Ayat ini merupakan perintah untuk melakukan amar makruf dan nahi mungkar. Amar makruf adalah ajakan untuk berbuat baik. Diartikan juga mengajak kepada Islam atau menjalankan syariat Islam. Seperti mengajak shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat dan lain-lain. Sedangkan nahi mungkar adalah mencegah dari melakukan kemaksiatan. Contohnya menegur orang yang sedang pacaran, membubarkan judi togel, membongkar kebijakan zalim dan lain-lain. Jika dibandingkan, amar makruf lebih mudah dari nahi mungkar. Mengapa? Karena ketika mengajak taat, responnya mungkin hanya enggan melaksanakan. Berbeda jika mencegah suatu kebatilan atau hal-hal yang bersifat buruk dan dilarang oleh Islam, bisa jadi akan menyebabkan seseorang marah atau memusuhi. Bahkan bisa juga berujung kepada ancaman pembunuhan. Contoh nyata yaitu ketika membongkar kezaliman yang dilakukan oleh seseorang atau juga oknum-oknum…

Bagi seorang calon ibu yang dalam masa kehamilannya, perlulah tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi untuk memastikan janinnya sehat dan dapat melahirkan sesuai dengan waktunya tanpa adanya gangguan. Gangguan yang dapat terjadi pada saat sebelum kelahiran salah satunya yaitu solusio plasenta. Solusio plasenta adalah suatu kondisi dimana terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. Hal tersebut berlaku pada kehamilan dengan masa gestasi di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram. Di Indonesia kejadian solusio plasenta pernah di laporkan pada tahun 1968 dan 1971 yaitu 2,1% dari seluruh persalinan saat itu mengalami solusio plasenta. Frekuensi solusio plasenta pada berbagai negara tidaklah sama, karena cara penyelidikan dan daerah lingkungan tidak sama pula seperti di Inggris 0,5 %, Amerika 0,73 %  dan tentunya akan berbeda pula pada negara lain. Klasifikasi Solusio Plasenta                    Menurut derajatnya solusio plasenta dibagi menjadi : Solusio plasenta ringan, yaitu kondisi dimana ruptur sinus…

Terima saja apa pun yang Allah takdirkan kepada kita tanpa bertanya untuk apa dan mengapa, karena setiap yang diputuskan-Nya akan membawa pada kebaikan dan manfaat. Jadi tenanglah!, tidak usah kita semua menangisi dan juga meratapi dengan sangat sedih apabila kita semua merasa jika takdir itu adalah takdir yang buruk. Karena Allah bukan saja tahu jika kita kini sedang terluka, tapi Allah tahu bahwa kita mampu melewatinya. Ingat bahwa Allah tidak akan pernah memberi cobaan atau ujian kepada Hamba-Nya melebihi kemampuan hamba-Nya. Bahkan, Allah tentu saja sangatlah tahu bahwa kita mampu dengan baik-baik saja umtuk dapat melewati apa saja yang telah menjadi takdir-Nya. Janganlah khawatir dan jangan pula resah, karena semuanya hanya suatu jalan untuk mendapat keberkahan yang lebih nyata. Berkah? Iya berkah, karena keberkahan hidup kadang memang harus dibeli dengan rasa sabar dan juga ikhlas, agar kita senantiasa menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas apa-apa saja nikmat-Nya yang…

– MENYADARI BAHWA ALLAH SELALU MENGAWASI ✍️Cara lainnya yang dapat kita lakukan untuk menghindari riya’ adalah dengan menyadari sepenuhnya bahwa Allah SWT selalu mengawasi setiap perbuatan dan gerak-gerik kita. Bahkan ketika disaat kita sendirian. Walaupun kita tidak bisa melihat Allah, tapi Allah pasti selalu bisa melihat kita. Rasulullah shollalllahu alaihi wasallam telah bersabda: ✍️“Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu” (hadist Muttafaqun alaih) – SELALU MENGINGAT BAHAYA RIYA’ ✍️Sebagian dari kita mungkin masih menganggap bahwa riya’ adalah hal yang sepele. Bahkan terkadang kita tidak sadar bahwa telah melakukan riya’. Ketahuilah bahwa riya’ itu sifat yang sangat berbahaya. Riya’ tidak hanya membuat kita terjerumus ke neraka, tapi riya’ juga dianggap syirik kecil, menghapus amal pahala, dan dianggap lebih kejam dari fitnah Dajjal. ✍️Dari Abu Sa’id Al Khudri, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih aku takutkan…

– BELAJAR IKHLAS ✍️Ikhlas adalah tiangnya sebuah amal shalih yang dilakukan seseorang agar dapat diterima oleh Allah SWT. Seseorang yang beramal dengan hati dan niat yang ikhlas dan tidak berharap pujian dari orang lain, maka insyaAllah amalnya akan diterima oleh Allah SWT. ✍️Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim) – MENGINGAT KEMATIAN ✍️Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” (HR At-Trimidzi, An Nasa’i, dan Ibnu Majah) ✍️Jika memang sulit untuk menghindarkan diri ini dari perbuatan riya’, cobalah untuk memperbanyak dalam mengingat kematian. Baik di hati maupun lisan. Ingatlah selalu bahwasannya hidup ini tidak akan selamanya dan hanya sementara. Dengan demikian, pujian manusia tidak berarti apapun dan tidak mendatangkan pahala. Jadi, untuk apa mengejar pujian…

– MENGENDALIKAN HATI ✍️Berusahalah untuk dapat mengendalikan hati ini agar tidak sampai terbuai dengan segala macam bentuk pujian dari manusia. Sebuah pujian memang bisa memotiviasi diri untuk membuat kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Namun demikian, perlu kita ketahui juga bahwa terkadang pujian malah bisa menjadi racun hingga dapat membuat kita jadi riya’. Maka dari itu, cobalah sebisa mungkin untuk tidak berbangga diri. Ingatlah dan terus mengingat selalu bahwasannya apa yang kita lakukan saat ini semata-mata karena izin Allah SWT. Kita mampu beramal karena diberikan rezeki berkecukupan. Kita bisa sholat dengan sempurna karena diberikan kesehatan. Jadi berterimakasihlah pada Allah SWT. – MEMPERBANYAK BERSYUKUR ✍️Bersyukur dapat menjadi salah satu cara untuk dapat menghindarkan diri ini dari sifat riya’. Dengan memperbanyak rasa syukur kita kepada Allah SWT, tentunya akan membuat kita tidak akan terlalu mengharapkan pujian dari orang lain. Cukup Allah yang menjadi saksi hidup kita. Dan sering-seringlah mengucapkan Alhamdulillah. Jangan…

Sebagaimana ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul, diriwayatkan dari Ibn Abi Hatim dari Ibn Sa’ad yang bersumber dari Abu Bakar ibn Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm. Bahwa, suatu hari Thalhah berbincang dengan Aisyah, istri kesayangan Nabi yang juga sepupunya. Rasulullah datang dengan menunjukkan wajah pias tak suka. Beliau cemburu. Dengan gerakan isyarat, beliau saw meminta Aisyah masuk ke dalam kamar. Thalhah malu, wajahnya memerah, ia undur diri dan bergumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan Aisyah. Padahal ia adalah sepupuku. Demi Allah, jika beliau telah wafat, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar Aisyah.” Gumaman Thalhah membuat Arsy bergetar, perkataan itu dibalas wahyu. Allah swt berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 53 “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada isteri- isteri Nabi, maka mintalah dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan kalian tidak boleh menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-…